×
STUDILMU Career Advice - 10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
Entrepreneurship

10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba

STUDILMU Users By STUDiLMU Editor

Pengertian Waralaba

Waralaba atau franchise adalah jenis usaha yang paling sering kita temui dimana-mana. Ketika suatu usaha baru menjadi sangat berkembang, maka peluang waralaba untuk para pebisnis kecil lainnya sangat terbuka lebar, sehingga secara tidak langsung bisnis tersebut akan semakin berkembang dan maju dengan lebih mudah. Sebelum membahas waralaba atau franchise lebih jauh, yuk kita pahami pengertian waralaba terlebih dahulu. Definisi waralaba atau franchise adalah jenis lisensi yang diperoleh dari pihak tertentu sebagai pemegang waralaba untuk memungkinkan mereka memiliki akses ke dalam pengetahuan, proses, dan merek (brand) dagang yang dipunyai oleh pemilik waralaba atau perusahaan induk, yang kemudian memungkinkan pihak tersebut untuk menjual produk atau layanan jasa dalam bisnis yang dilakukan. 
 
Dengan kata lain, bisnis waralaba atau franchise ini akan memberikan peluang yang besar bagi kita untuk dapat membeli model-model bisnis yang ada dan meraih kesuksesan bisnis yang sama sesuai dengan rekam jejak yang sudah terbukti sebelumnya. 
 
Sebenarnya, darimana asal-usul waralaba atau franchise ini? Bisnis waralaba ini sebenarnya sudah sangat populer di negara Amerika Utara. Tahun 2019 ini, ada sekitar 4.000 merek (brand) usaha yang berkecimpung dengan waralaba di seluruh Amerika Serikat. Setahun yang lalu yaitu, pada tahun 2018, sudah ada sekitar 758.000 perusahaan waralaba yang mempekerjakan hampir 7.88 juta orang di Amerika Serikat. 
 
Wah, banyak juga ya! Memang benar jika banyak orang beranggapan bahwa waralaba bukan hanya menguntungkan pemilik waralaba karena dirinya akan mendapatkan imbalan sebagai biaya lisensi tahunan dari para pewaralaba, namun secara tidak langsung waralaba telah membuka banyak peluang kerja untuk 
orang-orang di sekitar kita. 
 
Beberapa contoh waralaba atau contoh franchise di Indonesia biasanya diliputi oleh restoran cepat saji. Selain itu, biasanya restoran cepat saji ini berasal dari Amerika Serikat sebagai negara pertama tempat waralaba berkembang, yang kemudian masuk menjadi waralaba di Indonesia. Kabar baiknya, sudah banyak restoran cepat saji, produk makanan, waralaba minuman atau layanan jasa merek lokal sebagai hasil anak bangsa yang sukses menjadi waralaba atau franchise Indonesia yang sangat terkenal. Hal ini telah membuat daftar waralaba 2020 di Indonesia menjadi semakin meningkat. 
 
Nah, bagi rekan-rekan Career Advice yang tertarik untuk memahami topik waralaba lebih lanjut, rekan pembaca tidak perlu membaca makalah-makalah waralaba atau materi waralaba yang sebegitu panjangnya, namun rekan pembaca hanya cukup membaca artikel ini sampai habis dan memahami topik waralaba dengan lebih dalam. Yuk, lanjutkan membacanya sampai habis ya.  
 
Meskipun banyak orang yang memuji keuntungan bisnis waralaba, sayangnya kita harus kembali pada realita bahwa segala hal yang ada di dunia ini pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan. Ketika ingin memulai bisnis, banyak orang yang berpikir bahwa membeli bisnis waralaba atau franchise adalah jalur yang paling teraman. Sayangnya, ini tidak selalu benar loh, rekan-rekan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami pro dan kontra yang ada dari memiliki bisnis waralaba itu sendiri. Tujuannya agar kita dapat memastikan bahwa keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang paling terbaik untuk situasi keuangan kita sekarang. 
 
Menurut website the balance smb dot com, ada beberapa pro dan kontra yang akan membuat kita paham tentang apa saja kelebihan dan kekurangan waralaba yang akan kita dapatkan. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
 

Pro Kontra Bisnis Waralaba

Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya bahwa banyak orang yang memuji bisnis waralaba ini. Jadi, akankah lebih baik jika kita membahas tentang alasan-alasan mengapa orang-orang menjadi pro terhadap bisnis waralaba atau franchise ini. 
 

1. Waralaba Menawarkan Tingkat Kegagalan yang Rendah. 

Setiap ada bisnis baru yang berkembang dengan pesat, pastinya bisnis tersebut akan menjadi pusat perhatian bagi para pebisnis atau wiraswasta lainnya. Ini bukan hanya menjadi pusat perhatian, namun mereka akan mencari tahu apakah bisnis tersebut dapat menjadi bisnis waralaba, sehingga mereka bisa membangun bisnis yang serupa dengan memberikan imbalan lisensi tahunan kepada pemilik waralaba atau perusahaan induk. 
 
Seringkali bisnis waralaba diambil dari bisnis yang memang sudah berkembang dan populer sebelumnya, sehingga para pebisnis pun merasa tidak takut untuk membangun waralaba atau franchise. Dengan kata lain, waralaba menawarkan tingkat kegagalan yang rendah kepada para pebisnis yang mau menjalankan waralabanya, karena jenis bisnis tersebut sudah teruji kesuksesannya. Selain itu berdasarkan data statistik yang banyak tersebar, waralaba memiliki peluang sukses yang jauh lebih tinggi dibandingkan bisnis baru yang dibangun secara mandiri. 
 

2. Waralaba Memberi Kekuatan Pasar dari Perusahaan Induk. 

Tanpa harus pusing-pusing memikirkan strategi pasar untuk menarik perhatian pembeli dan pelanggan, orang-orang yang melakukan bisnis waralaba akan mendapatkan manfaat dari daya beli kolektif yang berasal dari perusahaan induk atau perusahaan utama yang memprakarsai bisnis tersebut lebih awal. Disadari atau tidak, perusahaan induk akan memberikan kekuatan pasar yang luar biasa kepada para pewaralaba-nya. Dengan demikian, bagi kita yang menjalankan bisnis waralaba akan lebih terbantu untuk mengikuti rekam jejak kesuksesan yang dimiliki perusahaan induk.
 

3. Waralaba akan Memberikan Bantuan Bisnis yang Menguntungkan. 

Menjadi pemilik waralaba bukan hanya sedang menjalankan bisnis yang rendah tingkat kerugiannya, namun para pebisnis waralaba juga akan mendapatkan bantuan berharga bagi bisnis mereka sepanjang masa. Sebagai contoh, ketika kita menjalankan bisnis waralaba, kita akan mendapatkan peralatan, persediaan serta instruksi-instruksi penting yang diperlukan untuk memulai bisnis kita. Eits, tidak hanya itu loh rekan-rekan. Seringkali kita akan mendapatkan pelatihan secara berkelanjutan yang diadakan oleh para perusahaan induk. Selain itu, ketika perusahaan induk membuat pemasaran besar-besaran dalam tingkat nasional, tentunya kita juga akan menuai manfaat dari pemasaran tersebut. Dengan begitu, pelanggan kita akan semakin bertambah dari hari ke hari.  
 

4. Waralaba akan Membuat Bisnis Kita Menjadi Lebih Cepat Populer. 

Tanpa harus susah payah untuk membangun bisnis yang populer di mata masyarakat, bisnis waralaba sudah memberi peluang ini kepada kita sejak awal. Dengan kata lain, memiliki waralaba sama saja seperti membeli bisnis dengan bonus pelanggan setia yang sudah termasuk dalam paket bisnis tersebut. 
 

5. Profit yang Tinggi dan Lebih Cepat Didapatkan. 

Keuntungan waralaba terakhir adalah pengembalian investasi atau yang biasa kita sebut sebagai Return on Investment (ROI) yang akan terjadi dengan sangat cepat dan dalam jumlah yang tinggi jika kita benar-benar fokus dengan bisnis waralaba yang kita terapkan. Apabila keuntungan yang didapatkan memang lebih terjamin, siapa sih yang tidak akan tertarik untuk membangun bisnis waralaba?
 
Nah setelah menyimak beberapa keuntungan yang akan kita dapatkan dari bisnis waralaba, sekarang kami mengajak rekan-rekan Career Advice untuk menyimak kerugian atau kekurangan apa saja yang akan kita dapatkan dari waralaba. Beberapa poin di bawah ini lah yang menjadi kontra dari bisnis waralaba. Penasaran? Yuk, kita simak poin-poin berikut ini. 
 

1. Aturan dan Pedoman yang Terlalu Mengikat. 

Dibalik berbagai keuntungannya, waralaba juga menghadirkan beberapa kerugian yang perlu kita pikirkan. Kerugian pertama dan paling utama dari waralaba adalah kita harus mematuhi segala aturan dan pedoman yang diberikan oleh perusahaan induk. Bahkan, beberapa pemilik perusahaan induk bisa saja memberikan tingkat kontrol yang berlebihan terhadap waralaba kita. 
 
Memang benar bahwa semuanya kembali lagi pada persetujuan waralaba yang terjadi antara kita dan pemilik perusahaan induk yang ada. Namun, bagi para pengusaha yang independen (berdiri sendiri) dan ingin bebas dalam bisnisnya, tentu saja hal ini akan memberatkan dan menyiksa mereka.  
 
Pemilik perusahaan induk bisa saja menentukan beberapa persyaratan seperti, waktu operasional, harga produk, tata letak ruangan, bahkan furniture yang dipilih pun bisa saja harus sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pemilik perusahaan induk. Adanya aturan dan pedoman ini semata-mata untuk menjaga keseragaman pada usaha waralaba yang ada. Jadi, jika rekan pembaca tidak yakin atau tidak suka untuk diatur-atur seperti ini, coba deh pikirkan lagi tentang rencana Anda dalam membangun waralaba. 
 

2. Modal Biaya yang Cukup Mahal. 

Semakin tinggi pengembalian investasi (ROI) yang kita harapkan, maka semakin mahal juga modal yang perlu kita sediakan. Logikanya, bisnis waralaba yang sudah sangat populer pasti akan memasang harga waralaba yang lebih mahal. Jadi, jika rekan pembaca benar-benar ingin membangun waralaba yang sudah popular sebelumnya, siap-siap untuk merogoh kocek yang dalam ya demi pengembalian profit yang tinggi. 
 

3. Adanya Biaya Royalti. 

Selain biaya waralaba utama yang harus dibayarkan, ternyata ada juga persentase royalti dari pendapatan bisnis waralaba yang harus kita bayarkan kepada pemilik waralaba setiap bulannya. Bahkan, jika ada biaya pengiklanan yang mesti kita bayarkan, kita juga harus rela mengeluarkan uang untuk itu. 
 

4. Dukungan dari Perusahaan Induk yang Tidak Jelas. 

Sayangnya, tidak semua pemilik perusahaan induk menawarkan dukungan yang berkelanjutan kepada para pengikut waralabanya. Beberapa perusahaan induk hanya akan membebaskan kita tanpa memberikan dukungan dan arahan apapun. Jika kasusnya seperti ini, sama saja seperti kita membangun bisnis sendiri dari awal dong? 
 

5. Waralaba juga Memiliki Risiko Loh! 

Tidak ada satu jenis bisnis pun yang akan terhindar dari risiko, baik risiko kecil maupun besar. Contoh risiko yang bisa kita dapatkan adalah ketika modal usaha kita tidak terlalu banyak, lalu kita memilih waralaba dengan merek (brand) yang kurang terkenal, risiko pengembalian investasi (ROI) yang lambat bisa saja terjadi pada diri kita. Intinya, tidak semua waralaba dapat memberikan keuntungan yang datang secara cepat dengan jumlah yang tinggi. 
 
Adapun setelah menyimak pro dan kontra dari bisnis waralaba di atas, ada 10 pertimbangan yang perlu kita pikirkan sebelum membuat keputusan dalam membeli bisnis waralaba. Kira-kira apa saja ya pertimbangan tersebut? Yuk, simak penjelasannya berikut ini. 
 

10 Pertimbangan sebelum Membeli Bisnis Waralaba

Usaha waralaba yang dilakukan dengan pertimbangan yang baik dan matang akan menjadi peluang yang sangat menguntungkan bagi pelaksananya. Namun, jika waralaba tidak dibarengi dengan pertimbangan yang baik, maka jenis bisnis ini hanya akan mengundang risiko dan kerugian dalam hidup kita.  
 

1. Sudahkah Anda Siap Menjalankan Semua Prosedur Waralaba? 

Ada begitu banyak pengusaha dan pebisnis yang hebat dan jago dalam menjalankan bisnis, namun apakah mereka yakin dan mampu untuk menjalankan semua prosedur waralaba yang ada? Beberapa prosedur yang perlu kita jalani adalah memperoleh investasi untuk pembiayaan modal waralaba, menegosiasikan persyaratan sewa dalam waralaba, memilih wilayah atau menemukan lokasi yang tepat, mencari kontraktor yang handal untuk menyelesaikan pembangunan tempat bisnis dengan tepat waktu dan sesuai anggaran, dan lain sebagainya. Tidak semua pebisnis bisa dan mampu untuk melakukan hal-hal rumit seperti itu. Jadi, pastikan sebelum kita memutuskan untuk membangun waralaba, kita benar-benar mau dan bisa untuk melakukan semua itu. 
 

2. Sanggupkah Anda Mengikuti Sistem yang ada?

Ketika kita sudah memutuskan dan membeli suatu bisnis waralaba, itu artinya kita sudah membeli suatu sistem secara keseluruhan. Hal ini logis karena kita tidak membangun suatu bisnis dari awal secara mandiri, melainkan kita sedang menjalankan sistem waralaba yang sudah ada dari sebelumnya. Jadi, apakah diri kita sudah sanggup untuk mengikuti dan menerapkan semua sistem waralaba yang pemilik perusahaan induk tetapkan?
 

3. Harus Berhati-Hati dalam Menjaga Citra Perusahaan dan Kesadaran Merek.

Seperti yang sudah dipaparkan dalam poin sebelumnya, menjalankan waralaba berarti mengikuti semua sistem waralaba yang ada. Tidak hanya itu, kita juga harus berhati-hati dalam menjaga citra perusahaan dan kesadaran merek (brand) yang sudah terbentuk dari produk dan layanan jasa milik perusahaan induk. Misalnya, minuman kopi segar merek XYZ sudah sangat terkenal dengan wangi kopi robustanya dan penyajiannya yang sangat apik. Jika kita berniat untuk membuka waralaba dari kedai kopi XYZ, maka kita harus menjaga segala kesan baik yang melekat pada produk kopi tersebut. Jika kita tidak menjaganya dengan baik, maka ini akan menjadi bumerang bagi kita karena pelanggan akan meninggalkan waralaba kita atau membenci produk dari perusahaan induk.   
 

4. Yakinkah Kita dapat Menggunakan Modal Bisnis dengan Bijak? 

Biasanya, bank atau pemberi pinjaman investasi akan jauh lebih percaya dan nyaman untuk membiayai pembelian bisnis waralaba, dibandingkan bisnis yang didirikan secara mandiri. Terlebih lagi, jika bisnis waralaba yang dipilih memang benar-benar memiliki rekam jejak kesuksesan yang sudah terbukti dan masih sangat populer sampai sekarang. Nah, poin plus ini tetap harus menjadi bahan pertimbangan bagi kita, karena kita perlu benar-benar yakin untuk menggunakan modal bisnis yang dipinjamkan dengan sebaik mungkin dan membuktikan pengembalian investasi yang cepat serta menguntungkan. 
 

5. Sudahkah Anda Siap untuk Menerima Dukungan-Dukungan Lainnya? 

Waralaba yang dilakukan dengan pemilik perusahaan induk yang baik akan membawa kita pada posisi yang bagus. Kita akan menerima banyak dukungan tambahan yang diberikan secara berkelanjutan. Misalnya, ketika kita menghadapi suatu masalah saat menjalankan bisnis waralaba, kita bisa saja meminta pertolongan dari perusahaan induk atau pengusaha waralaba lainnya (tentunya, masih dalam perusahaan induk yang sama). Bahkan, bagi perusahaan induk yang sudah mapan bisa saja mengirimkan staf mereka ke lokasi waralaba Anda untuk memberikan pelatihan dan konsultasi jika memang diperlukan. Realitanya, masih banyak pengusaha yang ingin menghadapi permasalahan bisnis mereka secara sendirian, tanpa bantuan tangan dari pihak lain. Jadi pertanyaannya, sudahkah Anda siap menerima dukungan-dukungan ini? Coba pertimbangkan lagi ya!
 

6. Siapkah Anda Mengikuti Jalur Kesuksesan Bisnis yang sudah ada sebelumnya? 

Waralaba memang memiliki peluang kesuksesan yang lebih tinggi daripada jenis bisnis lainnya. Namun, siapkah kita untuk mengikuti jalur kesuksesan yang sama? Sebagian pebisnis merasa jauh lebih nyaman untuk menciptakan jalur kesuksesan dari ide-ide cemerlang dan inovasi yang mereka miliki sendiri, daripada mengikuti apa yang sudah ada. Jadi, apakah Anda sudah siap mengikuti semua jalur kesuksesan yang sudah disediakan?
 

7. Menjalani Setiap Pelatihan yang Diadakan oleh Perusahaan Induk. 

Pelatihan menjadi salah satu unsur yang sangat penting dalam dunia waralaba, karena ini bertujuan untuk menjaga keseragaman dari waralaba itu sendiri. Oleh karena itu, perusahaan induk akan mengadakan beberapa program pelatihan secara rutin yang biasanya diadakan di kantor pusat mereka. Nah, apakah rekan pembaca siap menjalani semua pelatihan yang diberikan? 
 

8. Apakah Anda Mau Mengikuti Template Pemasaran yang Sudah Ditentukan?

Waralaba juga biasanya mengharuskan kita untuk menghabiskan sejumlah uang tertentu untuk pemasaran yang dilakukan secara lokal. Seringkali perusahaan induk memiliki garis besar atau panduan yang harus diikuti oleh kita, terutama dalam template materi pemasaran (marketing). Jadi, coba tanyakan pada diri sendiri sebelum memulai waralaba, apakah saya mau mengikuti template pemasaran yang sudah ditentukan? 
 

9. Wilayah Eksklusif dalam Waralaba. 

Dalam bisnis waralaba, biasanya kita juga akan membeli wilayah eksklusif dimana wilayah tersebut telah dilindungi untuk mendirikan bisnis di bawah perusahaan induk yang kita pilih. Pada konteks wilayah eksklusif ini, waralaba hanya boleh dibuka dalam jumlah tertentu di wilayah geografis tertentu. Oleh karena itu, biasanya kita akan mendapatkan hak untuk mendirikan suatu waralaba dalam wilayah tertentu yang tidak boleh didirikan oleh pebisnis waralaba lainnya. Pertanyaannya, apakah rekan pembaca sudah siap dengan wilayah eksklusif yang mungkin sudah ditentukan oleh pengusaha induk? Atau rekan pembaca merasa lebih suka dengan bisnis mandiri yang bisa didirikan dimanapun lokasinya? 
 

10. Memperluas Sistem Waralaba. 

Jika rekan pembaca sudah sukses dalam mendirikan suatu waralaba, peluang lain akan terbuka lebar bagi rekan pembaca yaitu, memiliki kesempatan untuk mendirikan waralaba di lokasi lain. Ini artinya rekan pembaca harus bersiap-siap untuk menyisihkan modal waralaba untuk cabang lainnya dan mempersiapkan segala hal yang diperlukan. 
 
Itulah pengertian waralaba, pro dan kontra waralaba, serta 10 hal yang perlu kita pertimbangkan sebelum benar-benar memutuskan untuk memiliki bisnis waralaba. Setelah membaca artikel ini, apakah rekan pembaca semakin yakin untuk memulai bisnis waralaba? Jika Anda memang sudah yakin dan semakin bersemangat, kami ucapkan selamat memulainya ya, rekan-rekan Career Advice.

Featured Career Advice