Self Improvement
2 Cara Bangkit dari Kegagalan
By STUDiLMU Editor
Masih teringat dibenak saya bagaimana saya merasa kesal dengan diri saya sendiri saat saya menerima sebuah pengumuman bahwa saya tidak berhasil menjadi pelajar di salah satu universitas favorit saya kala itu. Saya juga masih ingat saat kegagalan secara berangsur-angsur datang ke dalam kehidupan saya sehingga saya merasa bahwa saya memang tidak memiliki keahlian, kemampuan serta talenta apapun untuk memenangkan hal yang saya usahakan.
Beberapa tahun kemudian, saya mencoba untuk mengubah pola pikir saya untuk berpikir lebih positif tentang kemampuan yang saya miliki. Pelan-pelan saya mencoba berpikir bahwa segala kegagalan yang saya hadapi adalah kesempatan emas untuk saya berkembang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pada artikel ini, saya mencoba untuk meyakinkan Anda bahwa Anda dapat bangkit dari semua kegagalan yang Anda hadapi dengan mengikuti dua langkah berikut ini:
1. Miliki pola pikir yang lebih positif
Saya mengerti bahwa sangat sulit untuk tetap memiliki pola pikir yang positif disaat Anda menghadapi sebuah kegagalan yang sangat menyakitkan. Terlebih lagi jika hal tersebut adalah kegagalan karir yang selama ini Anda usahakan dengan sungguh-sungguh. Pada tahun lalu, saya mendapatkan kesempatan emas untuk dapat bertemu langsung dengan salah satu penulis terkenal yang sangat saya kagumi. Beruntungnya saya dapat memiliki waktu dua jam untuk berbincang-bincang secara personal dan akhirnya saya memutuskan untuk menceritakan beberapa kegagalan terhebat dalam hidup saya dan betapa saya kehilangan semangat untuk melanjutkan tujuan hidup saya karena kegagalan tersebut. Dia memberi saya nasihat yang sampai sekarang masih saya ingat dengan baik.
“Saat kita menghadapi sebuah kegagalan, kita tidak boleh memiliki pemikiran yang kaku. Pemikiran yang kaku akan mengarahkan diri kita untuk tidak percaya lagi dengan usaha-usaha yang kita lakukan selama ini. Sehingga, kita akan menjadi pribadi yang tidak menghargai sebuah proses. Untuk memiliki pemikiran yang positif dan berkembang, kita perlu meyakini bahwa suatu usaha memiliki nilai belajar yang sangat tinggi, dan tidak peduli apapun hasilnya. Ini bukan tentang kesempurnaan, tetapi ini tentang menghadapi tantangan dan membuat kemajuan."
Kuncinya adalah tetaplah berpikir bagaimana kegagalan yang Anda hadapi dapat memotivasi Anda untuk bangkit kembali dan memberikan usaha yang lebih untuk mencapai hasil yang Anda inginkan.
2. Miliki indikator kesuksesan yang Anda rancang sendiri
Saat kita mendengar kata ‘sukses’, setiap orang pasti memiliki definisi yang berbeda-beda. Definisi kesuksesan bagi Anda mungkin akan berbeda dengan definisi kesuksesan yang rekan kerja Anda miliki. Itulah mengapa saat Anda tidak berhasil dalam mencapai sebuah kesuksesan yang indikatornya dibuat oleh orang lain, Anda akan merasa sangat terpukul bahkan malu. Sebagai contoh, jika orang-orang secara umum berpikir bahwa kesuksesan adalah saat Anda dipromosikan oleh manajer Anda atau mendapatkan nilai sempurna dari bos Anda atas kinerja kerja Anda selama ini. Berhentilah terpaku dengan indikator kesuksesan yang mereka miliki. Anda bisa memulai untuk merancang indikator kesuksesan Anda sendiri. Misalnya, Anda berhasil menyelesaikan semua tugas kerja yang Anda miliki, dua jam sebelum waktu kerja berakhir. Anda dapat memulai dengan kesuksesan-kesuksesan kecil seperti itu dan jika Anda sudah terbiasa dengan hal tersebut, itu menandakan bahwa Anda siap untuk memiliki indikator kesuksesan yang lebih besar.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table