Resume & Interviewing
3 Alasan Resume yang Mengagumkan, Namun Masih Gagal
By STUDiLMU Editor
Ketika kita terpilih ke dalam kualifikasi dan resume yang kita miliki sangatlah mengagumkan. Setiap poin di resume sangat baik dan terstruktur rapi.
Lalu, apa yang menjadi masalah? Baik, mari kita lakukan sapuan cepat dari resume brilian yang kita miliki dan pastikan tidak ada poin apapun yang dapat menyebabkan para perekrut berkata “tidak” pada lamaran pekerjaan kita.
1. Memasukkan Judul Pengalaman Kerja yang Mungkin Tidak dimengerti oleh Para Perekrut
Beberapa organisasi menyebut pekerjaan mereka sebagai hal yang sangat aneh atau benar-benar tidak relevan. Dan beberapa perusahaan lain berusaha menggunakan judul yang orisinal. Mungkin hal ini akan baik-baik saja, jika kita tidak akan meninggalkan perusahaan yang sebelumnya. Namun, jika kita berpindah ke perusahaan lain dan para perekrut tidak terbiasa mendengar judul pekerjaan kita dari perusahaan sebelumnya maka, para perekrut akan bingung meskipun resume kita sangat mengagumkan. Sekali lagi, tujuan kita di sini adalah untuk tampil menjadi apa yang mereka cari, bukan malah membuat mereka bingung.
Yang Harus Dilakukan
Jika kita memiliki judul pengalaman kerja yang memiliki potensi membuat bingung para perekrut, pertimbangkan untuk meletakkan dua judul saja yaitu, judul yang sebenarnya dan yang lebih akurat untuk mencerminkan apa pekerjaan yang akan disebut di dunia luar. Ini akan memungkinkan para perekrut untuk lebih mudah memahami peranan kita di kantor sebelumnya.
2. Jarak Waktu Tanpa Penjelasan
Tidak peduli betapa luar biasanya riwayat pekerjaan yang kita miliki, jika kita memiliki jarak waktu yang membuat para perekrut atau manajer curiga dan bertanya-tanya tentang kegiatan apa yang dihabiskan selama jarak waktu tersebut, maka sebaiknya pertimbangkan kembali untuk menjelaskannya secara singkat dan tepat di resume, daripada berharap tidak ada yang akan memperhatikan atau peduli dengan jarak waktu tersebut.
Yang Harus Dilakukan
Semisalnya, Anda pindah dengan pasangan ke negara lain, dan kemudian tidak menemukan pekerjaan baru selama 10 bulan. Pertimbangkan untuk menambahkan pernyataan yang tepat di awal resume yang bertuliskan sesuatu seperti ini: "Saya mengikuti relokasi keluarga ke Austin. Lalu, menerima peran layanan klien di pabrik makanan terkemuka ini."
Atau, mungkin Anda telah menjadi orang tua yang tinggal di rumah selama beberapa tahun dan baru saja mencoba masuk kerja kembali. Mungkin ada beberapa hal yang Anda lakukan selama waktu Anda tidak menjadi tenaga kerja penuh waktu yang secara teknis dapat didefinisikan sebagai "pekerjaan."
Jika kita telah mengambil pekerjaan atau program kerja paruh waktu, kita dapat mencantumkan ini dalam riwayat pekerjaan. Tidak masalah jika itu bukan posisi berbayar atau jika kita hanya bekerja selama beberapa jam dalam seminggu. Jika itu adalah usaha yang patut diapresiasi atau proyek yang akan membantu perekrut melihat bakat yang kita miliki, tambahkan pengalaman tersebut ke daftar riwayat pekerjaan atau resume.
Jika secara kebetulan, kita diberhentikan dari pekerjaan sebelumnya dan butuh waktu untuk mendapatkan pekerjaan baru, kita dapat memulai dengan deskripsi pekerjaan seperti ini: “Setelah kebangkrutan Perusahaan XYZ, saya menerima peluang untuk mengelola akun nasional dari produsen furniture global ini”.
Pernyataan serta strategi seperti ini dengan cepat akan menghilangkan tanda tanya dari para perekrut tentang jarak waktu yang dimiliki, dan kita akan dengan mudah beralih ke pencapaian yang telah dilakukan.
3. Lokasi yang Tidak Masuk Akal
Semisalnya, Anda tinggal di Jakarta dan benar-benar sangat ingin tinggal di London atau Amsterdam. Jadi, Anda mulai dengan melamar pekerjaan di kedua kota tersebut. Tetapi, alamat yang dicantumkan di riwayat hidup bertempat di Jakarta, yang mungkin membingungkan atau membuat para perekrut takut untuk menerima lamaran kerja Anda, adalah:
“Mengapa seseorang dari Jakarta, Indonesia melamar pekerjaan kami?” Mereka mungkin berpikir, “Apakah dia mengharapkan kami membayar biaya relokasi?” “Apakah dia kenal seseorang di sini?” “Bagaimana jika dia tidak menyukai pekerjaan ini lalu memutuskan untuk berhenti?”
Ini adalah hal-hal yang terpikirkan oleh para perekrut ketika ada calon pekerja yang berasal dari lokasi yang jauh, bahkan sangat jauh dan melamar pekerjaan mereka tanpa penjelasan apapun tentang “mengapa?”
Meskipun demikian, tidak peduli betapa hebatnya pengalaman yang kita miliki, jika perusahaan ini khawatir tentang mempekerjakan calon dari lokasi lain, kita mungkin akan sulit mendapatkan pekerjaan ini.
Yang Harus Dilakukan
Kita dapat memperjelas dari awal mengapa kita menargetkan peran di lokasi ini (atau, lebih baik lagi, jika kita memang sedang dalam proses relokasi ke lokasi tersebut). Kita dapat melakukannya dengan benar dalam surat lamaran, atau kita dapat membuat alamat lokal ketika mendekati tanggal pindah, sehingga kita dapat meletakkannya di resume dan membuatnya lebih jelas bahwa kita adalah kandidat dengan ikatan lokal.
Selalu ingat hal ini: aplikasi pekerjaan yang baik adalah aplikasi yang jelas dan tidak membingungkan para perekrut serta bagaimana posisi yang kita lamar ini memang masuk akal dengan bakat, pengalaman serta lokasi kita yang terjangkau.
Semakin relevan antara apa yang mereka cari dan apa yang kita miliki, maka akan semakin besar peluang kita untuk diwawancara.
Setelah kita mendapatkan undangan untuk wawancara, kita akan memiliki kesempatan untuk mempesona para perekrut dengan lamaran pekerjaan kita.
Jadi, tunggu apalagi? Mari pastikan diri kita mendapatkan kesempatan itu!
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table