×
STUDILMU Career Advice - 3 Cara Membentuk Karisma Diri
Self Improvement

3 Cara Membentuk Karisma Diri

STUDILMU Users By STUDiLMU Editor

 
Baru-baru ini saya dikejutkan dengan pernyataan dari seorang ilmuwan, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki karisma akan sangat mudah untuk direkrut, bahkan memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan gaji yang besar. Wow! Tentu saja ini salah satu pernyataan yang membuat saya sangat terkejut. 
 
Menurut salah satu profesor terkemuka di Amerika Serikat, karisma adalah salah satu komponen penting yang dicari seseorang untuk menjadi seorang CEO. Jika seseorang yang mempunyai karisma yang kuat dapat memiliki banyak kesempatan emas, saya yakin Anda pasti juga ingin memiliki karisma agar mendapatkan kesempatan yang sama. Lalu, apakah Anda memiliki karisma sejak lahir atau Anda harus membentuk karisma terlebih dahulu? 
 

Ngomong-ngomong, apa itu Karisma?

Karisma dapat diartikan sebagai pancaran kemampuan yang berasal dari dalam diri seseorang. Karisma ini yang akan membuat orang lain senang untuk berbicara serta berinteraksi dengan Anda. Setiap koneksi yang dilakukan terhadap Anda akan terasa sangat menyenangkan. 
 
Karisma adalah energi primal, energi seksual serta energi spiritual. Karisma seakan-akan datang sebagai kekuatan ajaib yang berasal dari dalam diri seseorang. Tentunya, hal itu datang secara alami, tanpa dibuat-buat.
 
Banyak orang setuju bahwa seseorang yang memiliki karisma adalah salah satu tanda bahwa dia diberkahi dengan kebahagiaan, karena tidak semua orang dapat memiliki karisma. Namun, Anda tidak perlu khawatir. Berikut adalah beberapa cara agar Anda dapat membentuk karisma di dalam diri Anda. 
 

1. Mengasah Kemampuan Sosial Anda

Ternyata yang membuat seseorang memiliki karisma bukanlah apa yang mereka katakan kepada orang lain. Tapi, untuk menjadi seseorang yang memiliki karisma dapat diasah melalui sinyal sosial yang dapat membentuk kemampuan Anda dalam bersosialisasi dengan orang lain. 
 
Pada sebuah penelitian, diundang lima eksekutif berpengaruh di Indonesia yang berasal dari beberapa bidang bisnis. Mereka diundang ke sebuah pesta dan para peneliti menggunakan perangkat yang disebut "sociometers" yang memantau segala sesuatu mulai dari nada suara dan isyarat mereka sampai seberapa dekat mereka dengan tamu lain.
 
Lima hari kemudian, para eksekutif yang sama itu mempresentasikan rencana bisnis kepada panel juri dalam suatu kontes. Tanpa membaca atau mendengar nada suara mereka, para peneliti dapat memprediksi secara akurat eksekutif mana yang akan menang. Bahkan para peneliti tersebut sudah dapat memprediksi sang pemenang berdasarkan perilaku mereka di pesta. Dengan kata lain, mereka mengukur kekuatan sinyal sosial dari para kandidat.
 
Yang menarik, para peneliti menemukan bahwa apa yang membuat sinyal sosial itu benar-benar bekerja adalah saat Anda memang benar-benar membuat orang lain merasa nyaman berbicara dengan Anda. Dengan kata lain, semakin bahagia dan ceria Anda, semakin lawan bicara Anda merasa tertarik untuk berinteraksi lebih lama dengan Anda. 
 
Maka jika Anda merasa senang, maka hal tersebut akan benar-benar menular terhadap perasaan orang lain, sehingga mereka merasa senang untuk berbicara dengan Anda.
 

2. Menjadi Reflektor yang Lebih Baik

Seseorang yang memiliki karisma adalah mereka yang menjadi reflektor terbaik bagi orang-orang di sekitar mereka. Walau mereka berbicara lebih banyak, namun mereka juga mendengarkan lebih banyak. Mereka dapat membuat orang lain merasa nyaman dan berbicara banyak hal kepada mereka. Bukan hanya hal-hal biasa, namun juga hal-hal yang bersifat pribadi.  
 
Ada satu strategi agar Anda mendapatkan empatik dari lawan bicara Anda yaitu dengan memiringkan kepala Anda dengan cara yang sama atau meniru sikap orang yang Anda ajak bicara, hal ini membuat suasana obrolan Anda dengan lawan bicara menjadi lebih sinkron.
 

3. Berhenti Menjadi Seseorang yang Kaku

Meskipun menjadi seseorang yang sopan dan ‘lurus’ akan membuat Anda menjadi seseorang yang berkarisma (karena dianggap memiliki sopan santun yang baik). Namun, perilaku tersebut juga dapat menjadi sangat membosankan. Cobalah untuk berbicara di luar dari daftar naskah pembicaraan yang ada di otak Anda. Semisalnya, jika Anda berbicara dengan seorang pebisnis, Anda berusaha untuk hanya bertanya hal-hal tentang bisnis. Sedangkan, Anda tahu dengan baik bahwa Anda bukanlah seseorang yang suka dengan dunia bisnis. Hal ini akan memberi kesan obrolan Anda menjadi terpaksa. Dalam hal ini, Anda harus berusaha mencari ‘titik temu’ akan hal yang Anda dan lawan bicara Anda sukai sehingga, alur perbincangan kalian tidak membosankan dan monoton. Jika Anda berhasil menemukan ‘titik temu’ tersebut, maka Anda akan dinilai sebagai seorang yang berkarisma. 
 
Itu adalah beberapa kiat yang mungkin dapat Anda coba untuk menjadi seseorang yang berkarisma. Semoga berhasil, kawan!

Featured Career Advice