Self Improvement
3 Cara Menaklukkan Rasa Takut
By STUDiLMU Editor
Pada suatu waktu, kita semua akan merasa bersalah karena terlalu peduli tentang hal yang dipikirkan orang lain. Kita ragu untuk menjadi inovatif, kreatif, atau untuk berbicara karena tidak ada seorangpun yang memiliki keberanian untuk mengungkapkan ide yang dianggap payah, atau ide tersebut hanya kesalahan besar. Bahkan kita mungkin menolak tantangan atau menjual ide kita sendiri karena khawatir ide tersebut tidak akan berjalan dengan baik.
Pada dasarnya, bukanlah "rasa takut akan kegagalan" yang menahan kita dan membuat kita tidak berkembang, melainkan "rasa takut akan kritik". Jadi, bagaimana Anda bisa berhenti memikirkan tentang yang dipikirkan orang lain? Bagaimana Anda dapat terus melangkah maju tanpa memiliki rasa takut akan kritik orang lain?
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah Anda harus ingat bahwa banyak orang-orang yang mencapai hal-hal hebat dan pasti mereka juga memiliki rasa takut seperti yang Anda miliki. Namun, mereka telah menghadapi ketakutan mereka akan kegagalan juga penilaian dari orang lain. Mereka berhasil mengalahkan rasa takut mereka dan mereka juga berhasil mengelola setiap kritik yang mampu menahan mereka. Ingatlah, jika mereka mampu untuk menaklukkan rasa takut dan menaklukkan setiap kritik yang datang, maka Anda pun pasti mampu untuk melakukan hal yang sama.
Berikut adalah hal yang dapat Anda lakukan untuk menaklukkan rasa takut yang Anda miliki:
1. Tanyakan pada diri Anda: “Bagaimana jika saya tidak melakukan apa-apa?”
Ketika Anda menemukan peluang untuk melakukan sesuatu yang baru atau di luar zona nyaman, hal yang paling bermanfaat adalah memikirkan skenario terburuk. Dengan kata lain, sebelum Anda memulai hal tersebut, tanyakan pada diri Anda “Apa hal terburuk yang bisa terjadi?” Apakah ada kemungkinan Anda akan jatuh tersungkur ketika melakukan hal yang baru dan menantang? Lalu bagaimana jika Anda tidak melakukan apa pun?
Tuliskan daftar semua hal yang mungkin bisa terjadi jika Anda mengatakan ‘ya’ untuk mengambil kesempatan yang menakutkan ini. Serta-kan semua kekhawatiran tentang kritik yang mungkin Anda dapatkan dari keputusan ini. Di samping daftar itu, buatlah daftar yang lain dengan semua hal yang akan dan tidak akan terjadi. Bandingkan setiap daftar dan putuskan jalan mana yang lebih Anda pilih.
2. Ingatlah bahwa pekerjaan Anda tidak menentukan diri Anda
Kebiasaan buruk yang sering terjadi adalah membiarkan pekerjaan Anda menentukan Anda. Jadi ketika Anda kurang berhasil dalam pekerjaan Anda, Anda merasa bahwa Anda adalah seorang yang gagal. Obatnya adalah "memisahkan diri dari pekerjaan." Anda dapat meyakinkan diri Anda untuk mengulang frasa: “Saya bukan perusahaan saya,” dan “Saya bukanlah pekerjaan saya.” Kemudian, tunjuk ke diri Anda sendiri untuk melihat bagaimana pernyataan tersebut membuat Anda merasa lebih percaya pada diri Anda sendiri.
Ketika Anda mempraktekkan teknik ini, maka hal ini akan membantu Anda untuk mulai memisahkan diri dari pekerjaan Anda, dan ketika pekerjaan Anda tidak berjalan sesuai yang diharapkan, hal ini akan membantu Anda meredakan rasa sakit yang datang. Jika Anda “bukanlah pekerjaan Anda”, maka jika Anda melakukan suatu kesalahan di kantor, Anda tidak perlu membawanya bersama Anda dan merasa buruk tentang diri Anda sendiri. Ketika Anda tidak berhasil memenangkan sebuah proyek, itu tidak berarti bahwa Anda gagal secara pribadi. Dengan Anda mengingat bahwa Anda lebih dari pekerjaan Anda, Anda akan membantu diri Anda keluar dari permasalahan tersebut dengan cara Anda sendiri.
3. Jangan biarkan orang lain membuat semangat Anda turun
Anda harus mengubah cara Anda berpikir tentang kritik, tentunya untuk kebaikan Anda sendiri. Anda harus mampu untuk memutuskan bahwa jika orang yang mengkritik Anda tidak berada di “arena” tempat Anda berdiri, Anda perlu untuk mengabaikan kritik tersebut. Namun jika orang tersebut berada dalam ‘arena’ yang sama, maka kritik yang diberikan merupakan hal baik yang dapat membangun diri Anda.
Pada kenyataannya adalah, setiap keputusan yang Anda buat akan menimbulkan pro dan kontra dari orang lain. Anda tidak perlu memikirkan tentang kubu yang suka maupun yang tidak suka. Anda hanya harus memutuskan bahwa Anda akan mengikuti rencana Anda.
Tanamkanlah dalam diri Anda bahwa tidak semua kritik yang masuk harus menjadi pertimbangan Anda di dalam melangkah. Sebaliknya, semakin Anda menghiraukan kritik yang orang lain berikan, semakin Anda akan menghilangkan ide-ide cemerlang yang Anda miliki. Analisa setiap kritik yang datang dari orang-orang yang pernah berada di posisi Anda, dan pertimbangkan hal-hal yang akan terjadi sebelum Anda melangkah lebih jauh lagi.
Namun, ingatlah juga bahwa kritik dapat menjadi sebuah peringatan bagi Anda ketika Anda melakukan kesalahan. Jika Anda berhenti melihat kritik sebagai tanda bahwa Anda telah melakukan kesalahan, atau sebagai tanda bagi Anda untuk melakukan sesuatu yang penting, maka Anda juga akan berada dalam sebuah masalah.
Jika Anda meragukan diri sendiri atau membiarkan orang lain mengkritik Anda, bahkan dengan cara yang tidak lembut adalah hal yang wajar. Itu biasa terjadi pada kebanyakan orang. Namun, hal yang terpenting adalah cara Anda menyikapi setiap kritikan yang masuk. Perhatikanlah hal yang telah Anda lakukan, apakah Anda melakukan hal yang buruk atau tidak. Ketika Anda melakukan kesalahan atau hal yang buruk, Anda dapat memilih kritik terbaik yang berguna untuk penyelesaian masalah tersebut. Namun, ketika Anda telah melakukan hal yang benar dan orang lain tetap mengkritik Anda, abaikanlah. Apalagi jika orang tersebut tidak berada pada ‘arena’ yang serupa dengan Anda.
Pada dasarnya, sebuah kritik adalah hal baik yang dapat membangun Anda ketika kritik tersebut disampaikan oleh orang yang tepat dan di waktu yang tepat. Begitu juga sebaliknya, sebuah kritik malah akan membawa diri Anda terpuruk lebih jauh ketika kritik tersebut disampaikan oleh orang yang tidak tepat di waktu yang tidak tepat.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table