Emotional Intelligence
3 Cara Menumbuhkan Kesadaran Diri dalam Kepemimpinan
By STUDiLMU Editor
Kesadaran diri tidak hanya diperlukan oleh anggota tim. Sebagai pemimpin, kesadaran diri merupakan hal yang wajib untuk dimiliki. Pengalaman, ego dan keinginan yang dimiliki oleh seorang pemimpin seringkali memengaruhi gaya kepemimpinannya.
Seorang pemimpin harus menjadi orang yang percaya diri namun rendah hati, memiliki keyakinan yang teguh dan tidak melayani ego yang dimiliki. Seorang pemimpin juga harus berani mengambil langkah untuk mencapai kesuksesan tim. Nah, tentu saja itu semua tidak akan pernah terwujud jika seorang pemimpin tidak memiliki kesadaran diri.
Kesadaran diri juga merupakan wadah bagi para pemimpin untuk melakukan introspeksi dan retrospeksi. Kedua hal ini adalah kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif.
Kita memang tidak akan pernah mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan. Segala sesuatunya berubah dengan cepat, tetapi kita dapat mempelajari pola perubahan tersebut. Kesadaran diri juga merupakan faktor utama yang harus dimiliki seorang pemimpin agar mampu memimpin dengan cara yang tepat dan membawa timnya pada kesuksesan yang diimpikan.
Lalu, bagaimana kita dapat menjadi seorang pemimpin yang lebih memiliki kesadaran diri? Berikut adalah 3 cara menumbuhkan kesadaran diri dalam kepemimpinan.
1. Selalu memiliki kemauan untuk belajar.
Seperti yang kita ketahui, orang-orang yang buta huruf di abad 21 adalah mereka yang tidak memiliki keinginan untuk belajar.
Seorang pemimpin yang efektif selalu mampu melakukan pengamatan dan mengadakan peningkatan diri. Ini berarti kita harus keluar dari zona nyaman. Sebelum kita menghasilkan perubahan, kita harus mengubah diri sendiri terlebih dahulu. Sebelum kita memiliki reputasi diri dan memengaruhi orang lain, kita harus memiliki kesadaran diri yang penuh akan diri sendiri. Kita harus menghindari sabotase diri, menghilangkan rasa takut akan kegagalan, keegoisan dan perilaku buruk lainnya seperti menunda pekerjaan, ingin selalu tampil sempurna, kekhawatiran, selalu memikirkan hasil yang buruk, depresi atau bahkan menggunakan cara aman yang membuat kita terhindar dari konfrontasi diri.
Kita harus mengetahui kekurangan diri dan terbuka untuk setiap pembelajaran sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan diri. Seorang pemimpin hebat tidak akan pernah keberatan untuk mempelajari banyak hal, terutama hal-hal baru. Jadi, untuk membangun kesadaran diri yang tinggi, yang diperlukan adalah belajar, belajar dan belajarlah.
2. Memahami posisi dengan jelas.
Kita tidak akan tahu kemana kita akan pergi tanpa mengetahui kejelasan posisi saat ini. Kita harus mengetahui jelas posisi saat ini untuk dapat menentukan langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan.
Kita dapat memahami posisi saat ini dengan merenungkannya secara mendalam. Cobalah untuk melihat dimana kita berada dan kemana akan pergi. Dengan begitu, kita dapat menentukan langkah-langkah yang jelas untuk mencapai tujuan dan menghilangkan gangguan yang menghambat perjalanan karier.
3. Merangkul ketakutan.
Setiap orang pasti memiliki rasa takut. Namun, menghindari rasa takut hanya akan membuat ketakutan itu bertambah besar. Lalu, apa yang harus dilakukan? Tentu saja kita harus mengenali dan menghadapi rasa takut itu.
Kesadaran diri membantu kita menyadari ketakutan yang kita miliki. Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia memiliki ‘blind spot’ dalam diri. Blind spot ini adalah hal-hal dalam diri yang seringkali menghambat kita untuk bergerak maju, misalnya kekurangan atau kelemahan diri.
Kesadaran diri membantu kita menyadari blind spot diri sendiri. Jika kita mampu memahami blind spot dengan baik, kita akan mampu melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda. Dengan begitu kita dapat melihat hal-hal yang dapat membuat kita maju dan hal-hal yang tidak berkaitan dengan perjalanan karier.
Kepemimpinan membutuhkan kesadaran dan keaslian diri. Kepemimpinan adalah tentang menghubungkan, mengorelasikan dan membangun koneksi intrapersonal yang secara alami dapat menginspirasi dan mendorong pertumbuhan pribadi setiap orang di dalam sebuah tim. Jika sebagai pemimpin kita tidak mampu mendorong pertumbuhan rekan dalam satu tim, maka kita perlu meningkatkan kesadaran diri.
Itulah 3 cara menumbuhkan kesadaran diri dalam kepemimpinan. Kesadaran diri tentu saja memberikan banyak manfaat bagi kepemimpinan. Seorang pemimpin yang yang memiliki kesadaran diri akan tampil sebagai pemimpin yang lebih baik, lebih dipercaya dan lebih dapat memberikan pengaruh.
Berdasarkan pengalaman beberapa pemimpin sukses, kesadaran diri membuat mereka:
- mampu meningkatkan kinerja.
- meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan memiliki pengaruh yang lebih besar.
- memiliki hubungan yang kuat.
- meningkatkan penghasilan.
- memiliki peluang kemajuan yang lebih besar.
- meningkatkan peluang promosi jabatan.
- memiliki pola pikir yang mau untuk belajar.
- mencapai tujuan yang dimiliki.
Nah, itulah manfaat yang didapatkan dari memiliki kesadaran diri. Jadi, apakah rekan pembaca telah menjadi seorang pemimpin yang memiliki kesadaran diri penuh?
Kesadaran diri merupakan faktor pembeda antara pemimpin yang hebat dan pemimpin yang buruk serta sebagai penentu bagaimana seorang pemimpin akan memperlakukan setiap orang di dalam timnya untuk mencapai tujuan yang dimiliki. Kesadaran diri juga tidak datang dengan sendirinya. Kita tidak mungkin akan mencari tahu cara memperbaiki diri jika kita tidak menyadari kekurangan tersebut. Jadi, sebagai pemimpin, kita harus dapat melihat sejauh mana kesadaran diri yang kita miliki.
Jika kita masih perlu memperbaiki dan meningkatkannya, jangan pernah merasa malu.
Ingatlah bahwa kita harus menyadari posisi diri saat ini, memiliki keinginan untuk terus belajar dan merangkul ketakutan yang dimiliki. Sebagai pemimpin, kita harus terus melakukan introspeksi dan retrospeksi. Dengan begitu, kita akan dapat menumbuhkan kesadaran diri dan tampil sebagai pemimpin yang hebat.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table