Resume & Interviewing
3 Kesalahan Yang Boleh Dilakukan Hanya Sekali
By STUDiLMU Editor
Apa yang Anda pikirkan ketika Anda melihat judul artikel ini? Anda pasti merasa heran, bukan?: Bukankah gunanya membaca artikel yang berisi saran secara online untuk menghindari kesalahan besar? Namun terkadang, pelajaran tidak benar-benar melekat kecuali Anda mengalami kesalahan itu dan mengalami semua konsekuensi yang diakibatkannya.
Setidaknya, itulah yang telah dialami beberapa orang dalam karir mereka. Mereka telah membuat kesalahan yang cukup besar tetapi setiap kesalahan mengajarkan mereka sesuatu yang sangat berharga sehingga.
Jadi, jika Anda akan membuat kesalahan dalam karier Anda, buatlah tiga ini tetapi ingat, hanya sekali.
Kesalahan 1: Terlalu Menjanjikan Namun Tidak Melakukannya
Jika Anda adalah seorang yang baru di dunia professional, kemungkinan besar Anda ingin mengesankan bos, klien, dan rekan kerja Anda. Anda akan melakukan apa saja untuk membuktikan nilai yang Anda miliki.
Katakanlah bahwa Anda ingin sekali menyenangkan. Anda bersemangat untuk menyenangkan atasan Anda dengan kontrak baru yang besar, dan bersemangat untuk menyenangkan klien yang potensial ini, yang berjanji untuk merekomendasikan perusahaan Anda kepada semua teman kantornya yang besar. Jadi, untuk memastikan bahwa Anda akan mendapatkan kesepakatan, Anda mengatakan kepada klien bahwa Anda dan tim dalah orang-orang yang bekerja dengan teliti, berorientasi pada detail, dan dapat diandalkan. Anda melakukan pemasaran yang berlebihan terhadap pengalaman perusahaan startup. Padahal, Abda tahu bawa tim Anda yang kecil dan sangat berpengalaman tidak dapat secara realistis menangani pekerjaan itu.
Jika ini terjadi, Anda membuat kesalahan dengan melakukan promosi berlebihan (dan tidak datang) sekali, Anda tidak akan berhasil lagi. Ketahuilah bahwa jauh lebih baik untuk sepenuhnya menjadi realistis tentang hal yang dapat Anda tawarkan, baik itu untuk klien, atasan Anda, atau tim Anda. Kemudian, satu-satunya risiko yang Anda jalankan adalah melakukan lebih baik daripada yang Anda janjikan dan benar-benar menggetarkan pelanggan, manajer, atau rekan kerja Anda karena hal itu jauh lebih baik daripada mengecewakan mereka.
Kesalahan 2: Tidak Mempersiapkan Diri Saat Wawancara
Dalam penyeleksian karyawan, Anda akan menghadapi beberapa pertemuan wawancara. Katakanlah Anda berhadil melewati dua putaran wawancara dan Anda akan menghadapi satu pertemuan terakhir dengan Wakil Direktu perusahaan tersebut. Dalam wawancara sebelumnya, perekrut yang bertanya sangat santai tentang semuanya, jadi Anda berasumsi itu lebih dari sekedar bertemu dan menyapa daripada wawancara resmi yang sesungguhnya. Anda menyepelekan wawancara yang selanjutnya dan Anda tidak berusaha untuk menggali lebih dalam lagi informasi-informasi yang dimiliki oleh perusahaan yang Anda lamar.
Saat wawancara berikutnya Anda menjadi lengah karena Anda diberikan pertanyaan penuh saat wawancara, seperti: “Apa yang membuat Anda berpikir Anda memenuhi syarat untuk posisi ini?” Apa peluang terbesar yang tidak dimanfaatkan departemen ini? Apa kritik yang akan Anda berikan kepada proyek terbaru yang telah kami lakukan? ”
Anda akan menatap pewawancara tersebut dalam diam (dan mungkin memiliki rasa malu). Ini terjadi karena Anda tidak melakukan penelitian apa pun atau mengajukan pertanyaan yang bagus dalam wawancara sebelumnya, jadi Anda tidak tahu cara untuk menanggapinya.
Tidak ada yang akan membuat Anda siap menghadapi wawancara dalam waktu cepat. Namun jika ini terjadi, itu akan menjadi pengalaman yang sangat memalukan bagi Anda. Sedihnya lagi, Anda tidak mendapatkan pekerjaan itu. Tetapi hal itu akan membuat Anda menjadi serius dalam mempersiapkan diri untuk wawancara.
Kesalahan 3: Mengecilkan Peluang Karena Anda Takut
Ada banyak waktu Anda mungkin tergoda untuk menolak proyek atau peluang tambahan karena Anda terlalu sibuk dengan pekerjaan dan tidak mungkin mengambil sesuatu yang lain. Tetapi ada kalanya juga, jika Anda menggali lebih dalam niat Anda, Anda menemukan bahwa Anda benar-benar menolaknya karena Anda tidak yakin apakah Anda dapat melakukannya dan Anda takut gagal.
Ketika Anda diberi kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam sebuah tim baru dari proyek khusus yang diprakarsai oleh tim eksekutif perusahaan, sangatlah wajar jika Anda menjadi takut. Anda merasa nyaman dengan peran Anda saat ini, tidak yakin apakah Anda akan berhasil dalam peran baru, dan, secara keseluruhan, merasa seperti itu adalah taruhan yang lebih aman untuk tetap berada di tempat Anda. Baru setelah Anda menolaknya, hal itu benar-benar menyadarkan Anda seberapa banyak peluang yang Anda lewatkan. Itulah kesempatan Anda untuk maju dengan cepat dan membuktikan kepada seluruh orang di perusahaan Anda bahwa Anda bisa menjadi seorang pemimpin. Anda melewatkannya karena takut.
Jika itu terjadi, biarlah sekali saja. Selanjutnya, berjanjilah pada diri Anda bahwa Anda tidak akan pernah melakukannya lagi. Tentu, Anda dapat mengevaluasi peran, proyek, atau peluang dan memutuskan itu benar-benar tidak tepat untuk Anda atau tujuan karir Anda (dan itu bagus) -tetapi Anda pasti tidak akan pernah menolak apa pun karena satu-satunya alasan bahwa Anda takut gagal. Anda akan menemukan risikonya sepadan dengan hadiahnya.
Apakah kesalahan-kesalahan karier diatas memalukan? Iya. Tetapi apakah alat itu berharga untuk membantu Anda menjadi seorang yang profesional, membangun kepercayaan diri, dan memajukan karier Anda? Benar. Jadi jika Anda melakukannya, itu hal yang wajar. Tetapi Anda harus ingat bahwa cukup sekali saja melakukannya. Selanjutnya, belajarlah dan jadilah seorang yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table