Leadership
3K Dalam Transformasi Dari Bos Menjadi Pemimpin
By STUDiLMU Editor
Jadi akhirnya Anda dipromosikan masuk dalam jajaran atas dalam perusahaan? Selamat, semoga Anda menjadi seorang leader yang baik, bukan seorang boss. Lho, gimana sih? Boss dan leader kan sama. Atasan, pimpinan, head, atau apapun istilahnya, intinya ya sama, orang yang memimpin. Bukankah itu hanya pembedaan istilah? Iya, but only if you say so. Berarti Anda tidak keberatan kalau saya sebut mandor? Bukan Supervisor, Manager, atau Department Head. Kan sama saja, intinya orang yang memimpin.
Jika Anda keberatan disebut sebagai mandor, Anda tentu punya alasan. Anda tahu ada hal yang membedakan antara seorang mandor dengan pemimpin. Sama seperti adanya perbedaan antara boss dengan leader. Apa yang membedakan seorang boss dengan leader? Keduanya memang sama-sama bertugas memimpin, tapi cara mereka memimpin lah yang membedakan. Anda bisa bertanya pada mbah Google dan menemukan ribuan quote dan artikel tentang perbedaan boss dengan leader, dan akan sampai pada kesimpulan yang sama. Tiga hal utama yang membedakan seorang boss dengan leader adalah cara memandang dirinya, cara memandang timnya, dan caranya memandang tugasnya. Boss uses the power, leader empowers. Boss says “I”, while leader says “We”. Jika seorang bos menitah “Go!”, maka seorang pemimpin akan menggebah “Let’s go!”. Catch the different? Mana yang menurut Anda akan menjadi favorit karyawan, boss atau leader? Jika Anda sendiri lebih menyukai karakteristik seorang leader, maka Anda tahu apa pilihan karyawan.
So what does it takes to be a leader? Kembali pada tiga hal utama. Seorang leader terlebih dahulu harus mengenal dirinya (Know yourself), lalu mengenal tugasnya (Know your job), dan mengenal timnya (Know your people). Dan first thing first, kenalilah diri Anda sendiri dahulu. Untuk apa? Tentu saja agar Anda dapat memimpin diri Anda. Memimpin diri sendiri adalah cikal bakal kesuksesan anda menjadi pemimpin bagi orang lain. Gagal memimpin dan mengendalikan diri Anda adalah sinyal awal kegagalan Anda menjadi pemimpin.
Anda Butuh P 3K!
Ok, jadi saya perlu mengenal tiga hal di atas. Tapi rasanya saya sudah cukup tahu ketiganya. Apa lagi yang kurang? Mari lebih dulu berbagi tentang apa kelengkapan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin. Apa yang dibutuhkan? Anda butuh P 3K. Bukan kotak perlengkapan darurat P3K, tetapi Punya 3K: Kompetensi, Karakteristik, dan Kepercayaan diri. Tiga hal ini yang akan membantu Anda bertransformasi dari seorang bos menjadi seorang pemimpin.
1. Kompetensi (Skill and Knowledge)
Brian E. Becker, Mark A. Huselid, David Ulrich dalam The HR Scorecard (2001) mengatakan bahwa competency refers to an individual’s knowledge, skill, ability or personality characteristics that directly influence job performance. Artinya, kompetensi mengandung aspek-aspek pengetahuan, ketrampilan (keahlian) dan kemampuan yang mempengaruhi kinerja.
Ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan di sini bukan hanya seputar pekerjaan atau bidang pendidikan Anda. Ingat, anda sudah bukan berada di posisi staff. Fokus Anda bukan hanya pada penyelesaian tugas Anda. Anda perlu mengetahui garis besar tugas setiap anggota tim Anda, dan apa kompetensi yang perlu dimiliki untuk ada di posisinya. Anda juga wajib tahu lebih dalam tentang perusahaan tempat Anda bekerja. Rekan kerja perusahaan Anda, bahkan mungkin hingga vendor dan supplier. Ada jaringan yang harus Anda bangun untuk mendukung tercapainya target kerja tim Anda. Anda butuh memperluas network.
Kompetensi bisa membawa Anda naik ke posisi yang lebih tinggi. Semakin banyak pengetahuan dan ketrampilan yang Anda miliki, semakin besar peluang Anda untuk memanjat ke atas.
2. Karakteristik (Attitude)
Karakter yang diharapkan muncul dari seorang leader adalah positive attitude, sikap yang positif. Cara kita berpikir atau merasa tentang seseorang atau sesuatu akan tercermin dalam sikap kita. Karena itu penting bagi kita untuk terus memandang segala hal secara positif. Dan menjaga sikap yang positif dimulai dari pikiran kita. Seperti nasihat bijak dari Mahatma Gandhi, “Keep your thoughts positive, because your thoughts become your words. Keep your words positive, because your words become your behavior.”
Sikap Anda adalah identitas Anda. Orang menilai Anda berdasarkan apa yang Anda tunjukkan dan ucapkan. Anda pasti pernah mendengar quote “You are what you say”. Saya setuju dengan kalimat tersebut. Perkataan Anda memang menunjukkan sikap Anda terhadap suatu hal. Tapi ingat, makna kalimat tersebut tidak sama dengan pengakuan diri. You are what you show. Not what you say you are. Mengaku proaktif tidak berarti Anda menjadi proaktif dan orang menilai Anda proaktif. Mengajak proaktif tidak membuat respon reaktif Anda terlupakan. Jangan sampai tim Anda menilai bahwa Anda hanya pandai berteori atau tidak konsisten dengan perkataan Anda sendiri. Walk the talk. Ingatlah bahwa a leader leads by example. Jangan membagi contoh tidak positif pada tim Anda. Anda juga tentu tidak mau pemikiran dan sikap negatif terhadap suatu hal diteruskan sampai lini terbawah dan menjadi behavior organisasi. Jika Kompetensi dapat membawa Anda naik, maka Karakter positif Anda lah yang mampu mempertahankan Anda di posisi tersebut. Kalau Anda sendiri tidak suka bekerjasama dengan orang berkarakter negatif, jangan tuntut orang untuk mau berlama-lama bekerjasama dengan karakter yang tak kunjung positif.
3. Kepercayaan diri
Sudah tentu seorang pemimpin harus percaya diri untuk menunjukkan kompetensi yang ia miliki. Bagaimana orang bisa tahu apa yang Anda mampu, kalau Anda bahkan tidak berani menunjukkannya, karena tidak percaya diri? Tetapi berhati-hati agar mengembangkannya selaras dengan kompetensi dan karakter Anda. Jangan sampai Anda begitu PD-nya mengarahkan tim, tanpa menambah pengetahuan dan skill Anda. Memangnya Anda mau terlihat bodoh saat tidak bisa menjawab pertanyaan staff Anda seputar tugas yang Anda berikan? Logikanya, tidak ada pemimpin orkestra yang tidak paham cara membaca not balok. Anda bisa dilabeli “over PD” oleh tim Anda, lagi-lagi cuma bisa menitah.
Lengkapi ketiga K tersebut, dan kembangkanlah ketiganya dengan selaras. Dukung pengembangan diri Anda dengan soft skill yang berguna, dan bersiaplah bertransformasi dari seorang boss menjadi seorang leader.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table