Innovation
4 Cara Meningkatkan Creative Thinking untuk Meraih Kesuksesan
By STUDiLMU Editor
Apa yang Dimaksud dengan Creative Thinking atau Berpikir Kreatif?
Sebelum rekan pembaca membaca artikel ini lebih lanjut, akankah lebih baik jika kita mengupas tuntas pengertian dari creative thinking (berpikir kreatif) terlebih dahulu, sehingga rekan pembaca dapat memahami alur artikel ini dengan sangat smooth. Nah menurut rekan pembaca, kira-kira apa sih yang dimaksud dengan creative thinking (berpikir kreatif)? Pertama-tama, kita harus tau apa yang dimaksud dengan “kreatif” atau creative, kreatif adalah sesuatu hal baru yang belum pernah dipikirkan sebelumnya. Orang-orang yang berpikir secara kreatif dapat dikategorikan sebagai seorang dengan kreativitas yang baik. Creative thinking atau berpikir kreatif adalah melihat segala sesuatu dengan cara dan perspektif yang baru. Dengan kata lain, creative thinking atau berpikir kreatif merupakan berpikir di luar batas atau thinking out of the box.
Creative thinking atau berpikir kreatif juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu hal yang baru, baik dalam mempertimbangkan sesuatu hal, mengatasi konflik antara karyawan, mengumpulkan data-data, dan lain sebagainya. Tentunya, hampir semua pengusaha dan pebisnis sangat mengharapkan diri mereka mendapatkan karyawan yang memiliki kemampuan creative thinking yang baik. Itulah mengapa berpikir kreatif dalam kewirausahaan adalah hal yang sangat diperlukan. Bahkan, berpikir kreatif menurut para ahli akan memudahkan kita untuk meraih karier yang cemerlang dan menjadi salah satu kunci sukses dalam hidup. Seiring perkembangan zaman, ada begitu banyak contoh berpikir kreatif (creative thinking) yang ada di sekitar kita.
Bagi rekan-rekan Career Advice yang sedang mencari tahu cara berpikir kreatif dan bagaimana cara meningkatkan creative thinking (berpikir kreatif) agar lebih mudah dalam meraih kesuksesan, maka artikel ini sangat cocok untuk dibaca oleh rekan-rekan Career Advice sampai selesai.
Bagaimana Cara Meningkatkan Creative Thinking yang Kita Miliki untuk Kesuksesan di Masa Depan?
Menurut website extension Harvard dot edu, ada 4 cara yang dapat membantu kita dalam meningkatkan creative thinking untuk meraih kesuksesan di masa depan. Apa saja ya kira-kira? Langsung saja yuk kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Melihat Segala Sesuatu dengan Mata dan Pikiran yang Jernih.
Untuk meningkatkan creative thinking di dalam kehidupan kita, pertama-tama kita perlu memandang segala sesuatu dengan mata dan pikiran yang jernih. Maknanya, kita tidak akan pernah bisa berpikir kreatif jika kita melihat segala sesuatu dengan pikiran yang semrawut, perasaan yang stres, serta depresi yang hinggap di dalam otak kita.
Orang-orang dengan creative thinking yang tinggi akan selalu bersemangat untuk memikirkan hal ini itu dan mencari cara baru untuk menghasilkan sesuatu yang lebih berarti. Mereka juga akan mengesampingkan hal-hal yang tidak perlu dipikirkan dalam kehidupan mereka. Dalam artian, hal-hal yang membuat pikiran mereka menjadi “sumpek”.
Cobalah untuk menjernihkan pikiran dan melakukan pengamatan-pengamatan baru dengan mencatat hal-hal rinci terhadap suatu situasi atau permasalahan yang ada. Layangkan pikiran kita untuk berpikir secara luas dan tidak mengapa jika kita harus berpikir di luar batas, ini oke-oke saja kok! Justru hal itu sangat diperlukan dalam meningkatkan creative thinking. Berimajinasi lah seliar mungkin dan temukan hal-hal baru yang dapat kita eksplorasi untuk menciptakan sesuatu hal yang baru.
2. Luangkan Waktu Khusus untuk Meningkatkan Creative Thinking.
Pernah tidak rekan pembaca hadir di dalam suatu rapat kerja yang mana di dalam rapat tersebut, pemimpin rapat mengutarakan suatu permasalahan yang harus diselesaikan saat itu juga oleh para anggota rapat.
Misalnya, permasalahan yang ada adalah “penjualan produk menurun sebanyak 7% selama 4 bulan terakhir”. Lalu, pemimpin rapat meminta para anggotanya untuk memberikan ide-ide cemerlang sebagai solusi dari permasalahan ini. Ketika setiap anggota memberikan ide-idenya, ternyata semua ide tersebut sudah pernah diterapkan sebelumnya, namun tidak berhasil.
Lantas, apa yang perlu kita lakukan untuk menghadapi situasi yang seperti ini? Apakah kita akan membiarkan diri kita dan tim untuk tetap terpaku dengan keadaan yang ada? Tentu saja tidak. Untuk mengatasi kondisi ini, kita perlu meluangkan waktu khusus untuk memikirkan ide-ide baru yang lebih cemerlang, dan tentunya ide-ide tersebut belum pernah disampaikan sebelumnya.
Dengan kata lain, kita tidak bisa memberikan waktu yang singkat atau menetapkan waktu secara dadakan untuk memikirkan ide-ide yang kreatif. Jika kita benar-benar ingin meningkatkan creative thinking, maka kita harus memberikan kelonggaran waktu agar semua orang dapat berpikir dengan baik.
Terlebih lagi, tidak semua anggota tim dapat berpikir secara mendadak. Beberapa dari mereka memerlukan waktu khusus untuk bisa mendapatkan ide-ide cemerlang, misalnya merenungkan ide di malam hari. Meluangkan waktu secara khusus akan membantu kita untuk menghasilkan ide-ide yang jauh lebih cemerlang dan kreatif daripada berpikir dalam waktu yang singkat.
3. Jangan Membuat Asumsi sebelum Mencobanya.
Apabila rekan pembaca ingin menggunakan suatu solusi baru yang rekan pembaca anggap dapat menjadi solusi yang efektif, maka rekan pembaca tidak boleh membuat asumsi apapun terhadap rencana solusi tersebut. Asumsi tidak akan menjadi penilaian yang efektif terhadap suatu ide baru. Nah untuk meningkatkan creative thinking yang kita miliki, akankah lebih baik jika kita melakukan percobaan selama satu atau beberapa kali agar kita bisa melihat hasilnya secara langsung.
Sebagai contoh, rekan pembaca ingin menemukan resep baru untuk menu gulai daging. Daripada hanya berasumsi bahwa menambahkan daun mint lain adalah ide yang bagus, lebih baik rekan pembaca mencobanya terlebih dahulu untuk menemukan jawaban langsung dari percobaan Anda ini. Percaya atau tidak, sebuah percobaan akan membantu kita untuk meningkatkan creative thinking yang mungkin belum pernah terpikirkan oleh kita sebelumnya.
4. Jangan Menghancurkan Suatu Ide secara Langsung, namun Pikirkan Nilai Positifnya.
Menghancurkan atau meremehkan suatu ide memang hal yang mudah, namun menjaga suatu ide adalah hal menantang yang sulit untuk dilakukan. Ketika seseorang memberikan ide mereka atau saat diri kita memiliki suatu ide, jangan langsung meremehkan ide tersebut. Akan tetapi, hal yang perlu kita lakukan adalah memikirkan unsur-unsur positif yang mungkin akan kita dapatkan dari ide tersebut. Dengan kata lain, daripada meremehkan ide dengan memikirkan hal-hal yang negatif, lebih baik kita mencari keuntungan yang akan kita dapatkan dari ide tersebut.
Beberapa pertanyaan yang bisa kita ajukan untuk mencari nilai positif dari suatu ide adalah sebagai berikut:
- Kelebihan atau keuntungan apa yang bisa kita dapatkan dari ide tersebut?
- Jika ide ini berhasil, kira-kira tujuan apa yang akan berhasil kita raih?
- Jika ide ini memiliki satu atau beberapa tantangan, kira-kira langkah apa saja yang harus kita siapkan untuk mengatasinya?
Dengan memikirkan tiga pertanyaan tersebut, kita tidak akan mematikan ide. Akan tetapi, kita akan meningkatkan creative thinking yang kita miliki. Dari sebuah ide yang biasa, akan menjadi ide yang luar biasa.
Jadi, bagaimana rekan-rekan? Apakah rekan-rekan pembaca tertarik menerapkan 4 cara di atas untuk meningkatkan creative thinking Anda? Kami harap setelah membaca artikel di atas, rekan pembaca semakin bersemangat dalam berpikir kreatif. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table