Entrepreneurship
5 Cara Mengarahkan Bisnis Keluarga Menuju Sukses
By STUDiLMU Editor
Memiliki bisnis sendiri mungkin sudah menjadi hal yang biasa, berbisnis dengan sahabat atau kerabat dekat juga hal yang sering terjadi. Lantas, bagaimana dengan bisnis keluarga? Hmm... banyak juga kok! Namun pastinya ada beberapa perbedaan yang dimiliki, ketika kita membangun bisnis sendiri dan saat kita mendirikan bisnis bersama keluarga.
Jika kita punya masalah dengan bisnis sendiri, kita bisa langsung memikirkan solusinya dan segera mengambil keputusan yang paling tepat. Namun, ketika sebuah bisnis menyangkut banyak orang, terutama keluarga. Pada akhirnya, akan ada banyak hal yang harus didiskusikan bersama-sama, menyatukan pikiran dan pendapat yang berbeda-beda. Dan tentunya, memutuskan satu keputusan yang paling tepat dari segala keputusan lain yang telah disampaikan.
Contoh dari bisnis keluarga bisa berupa usaha yang dibuat dari awal oleh anggota keluarga, atau bisa juga dengan melanjutkan usaha yang telah dikerjakan oleh anggota keluarga sebelumnya. Dengan kata lain, kita adalah penerus dari bisnis atau usaha tersebut. Misalnya nih, ayah saya memiliki perusahaan ekspor dan impor. Ketika masuk ke umur 60-an, ayah menginginkan saya untuk melanjutkan usahanya dalam menjalankan perusahaan tersebut. Jadi, secara tidak langsung perusahaan itu menjadi bisnis keluarga saya.
Meskipun lebih rumit, memiliki bisnis keluarga adalah impian bagi kebanyakan orang. Bisnis keluarga seperti melambangkan kerjasama yang kompak antara setiap anggota keluarga dan saling membantu untuk mencapai kesuksesan bersama.
Bagi rekan-rekan Career Advice yang memiliki bisnis keluarga dan ingin mencari tahu bagaimana caranya agar bisnis keluarga Anda menjadi sukses, Yuk simak penjelasannya berikut ini.
1. Mengenali Keunggulan dari Bisnis yang Dimiliki.
Sebelum kita bergabung atau melanjutkan bisnis keluarga, perlu diingat bahwa kita benar-benar harus mengenal dan memahami bisnis yang dimiliki oleh keluarga kita. Apa saja yang perlu kita kenali dengan baik? Diantaranya adalah produk atau layanan jasa apa yang ditawarkan, berapa harga yang ditawarkan, dan tentunya keunggulan apa saja yang dimiliki oleh bisnis keluarga kita?
Keunggulan menjadi salah satu hal penting yang perlu kita kenali dengan sangat baik. Mengapa? Karena ini dapat menjadi penentu bagaimana bisnis keluarga kita bisa bersaing dengan baik di antara produsen-produsen lainnya. Keunggulan yang dimiliki bisnis bukan hanya penawaran menarik yang dapat kita berikan pada calon pelanggan, namun juga nilai-nilai inti yang sangat berharga, dan mungkin saja tidak dimiliki oleh bisnis-bisnis lainnya. Beberapa nilai yang dapat menjadi keunggulan sebuah bisnis keluarga untuk menjadi lebih sukses adalah sebagai berikut:
- Kecepatan.
Seperti yang kami sampaikan di awal, mungkin bisnis keluarga akan lebih rumit daripada bisnis yang didirikan secara pribadi, karena pengambilan keputusan mungkin tidak bisa dilakukan secara cepat. Justru ini yang menjadi tantangan bagi kita. Ketika kita ingin mengarahkan bisnis keluarga menjadi lebih sukses dan maju, maka kita harus kompak dalam membuat keputusan yang cepat dan tepat.
Keputusan yang cepat dan tepat akan membantu bisnis kita menjadi lebih sigap dalam menghadapi segala perubahan yang terjadi di era digital seperti sekarang ini.
- Stabilitas.
Menjaga kestabilitasan bisnis keluarga, memang tidak akan menjadi hal yang mudah. Namun, ini adalah poin penting lainnya yang perlu dimiliki semua orang yang bergabung dengan bisnis keluarga. Akan ada banyak isu-isu yang bisa menjadi pemecah bisnis keluarga. Salah satunya, masalah warisan. Akan jatuh ke tangan siapa nanti perusahaan ini, siapa yang akan menjadi pemimpin perusahaan selanjutnya, dan lain sebagainya. Solusinya, tetaplah menjadi kompak dan jauhi isu-isu yang akan mengundang perpecahan dari bisnis keluarga.
- Komitmen.
Di dalam bisnis keluarga, para generasi muda harus berupaya keras dalam memikirkan perkembangan bisnis. Para generasi senior, misalnya ayah atau paman kita, adalah orang-orang yang akan membimbing kita untuk menjadi para generasi muda yang siap berpikir sekreatif mungkin dan bekerja sekeras mungkin demi kemajuan bisnis. Apabila rekan-rekan Career Advice adalah seseorang yang akan melanjutkan bisnis keluarga, yuk persiapkan komitmen kita mulai dari sekarang untuk membawa bisnis keluarga menuju kesuksesan yang lebih tinggi.
- Visi dan Misi.
Di dalam bisnis keluarga, pastinya ada visi dan misi yang sudah menjadi warisan bersama dari keluarga. Mungkin ini juga sudah dirancang dari generasi-generasi sebelumnya di dalam keluarga. Inilah saatnya bagi kita untuk semakin ‘menghidupkan’ visi dan misi yang sudah dimiliki oleh bisnis keluarga kita.
2. Memperlakukan Semua Anggota Keluarga dengan Adil.
Meskipun di dalam bisnis keluarga kita akan menemukan banyak generasi. Mulai dari generasi yang paling muda sampai generasi yang sudah paling tua, namun tetap saja kita perlu memperlakukan semua anggota keluarga secara adil dan merata. Tidak ada kata “pilih kasih” di dalam bisnis keluarga.
Misalnya, kakek saya adalah pemimpin perusahaan pertama di dalam bisnis keluarga. Meskipun saya masuk ke dalam generasi yang paling termuda di dalam bisnis keluarga, namun ayah saya sebagai pemimpin perusahaan saat ini, tidak pernah menganggap saya sebagai anak kecil dan tetap mau mendengarkan segala ide-ide dan pendapat yang saya sampaikan di dalam rapat kerja.
3. Merangkul Generasi Berikutnya.
Era digital menawarkan banyak perubahan yang terjadi secara terus-menerus. Dan, segala perubahan yang terjadi perlu kita terima dan hadapi dengan sangat baik, sehingga bisnis kita tetap bisa bertahan. Meskipun begitu banyak perubahan yang terjadi, salah satu cara efektif lainnya untuk menghadapi perubahan adalah dengan merangkul para generasi muda.
Mereka adalah orang-orang yang akan membawa bisnis keluarga kita menuju tangga yang semakin sukses di masa depan. Sebagai contoh, sebagai pemimpin perusahaan, saya mulai merangkul anak-anak saya untuk mengenalkan mereka dengan budaya perusahaan kami dan membuka peluang bagi mereka untuk lebih memahami teknologi, memberi kebebasan dalam berpikir dan berinovasi, dan lain sebagainya.
Mungkin kita bisa membawa bisnis keluarga kita menuju kesuksesan sekarang, namun para generasi muda adalah perintis kesuksesan bisnis keluarga di masa yang akan datang.
4. Tidak Pernah Lelah untuk Berinovasi.
Meskipun bisnis keluarga kita sudah memiliki nilai-nilai yang menjadi keunggulannya, dan itu semua telah berhasil membuat bisnis kita berbeda dengan kompetitor, namun perlu diketahui bahwa inovasi harus tetap dilakukan. Jangan pernah lelah untuk berinovasi dan mengikuti segala perubahan yang ada dengan baik. Bisnis-bisnis yang tidak pernah berhenti untuk berinovasi akan selalu bertahan lama, meskipun persaingan semakin ketat.
5. Bisnis adalah Bisnis, Keluarga adalah Keluarga.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa menjalani bisnis keluarga memang tidak pernah mudah. Segala permasalahan yang datang akan cukup sulit untuk diselesaikan, karena ini berkaitan dengan orang-orang yang sangat berharga di dalam hidup kita. Keluarga adalah orang-orang yang sangat penting dan mencintai kita apa adanya.
Dalam hal ini, kita perlu menghargai segala nilai, ide dan pendapat yang mereka berikan ke atas meja, dan saling menegur serta mengingatkan akan kebaikan apabila salah satu dari anggota keluarga melakukan kesalahan bisnis. Saling menguatkan adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan di dalam bisnis keluarga.
Sebagai contoh, ketika ide rekan pembaca ditolak oleh sang ayah yang berperan sebagai pemimpin perusahaan, jangan berasumsi bahwa beliau tidak menyayangi Anda sebagai anak kandungnya. Hal itu dilakukan karena mungkin ide yang rekan pembaca berikan memang kurang tepat dengan kondisi bisnis saat itu. Jadi, kita perlu membedakan antara urusan keluarga dan urusan bisnis. Meskipun kita memang sedang berbisnis dengan keluarga sendiri.
Kami harap rekan-rekan Career Advice semakin bersemangat dan handal dalam mengarahkan bisnis keluarga Anda menuju kesuksesan. Selamat mencoba 5 cara di atas ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table