Emotional Intelligence
5 Cara Menjadi Pengusaha Sukses melalui Kesadaran Diri
By STUDiLMU Editor
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Biro Statistik Ketenagakerjaan menyatakan bahwa hanya ada 30% pengusaha yang mampu bertahan dalam satu dekade. Setelah ditinjau lebih jauh, ternyata tidak semua pengusaha memiliki kesadaran diri yang tinggi, yang dapat mereka terapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Padahal untuk menjadi seorang pengusaha sukses yang bertahan lama, diperlukan kesadaran diri yang tetap stabil.
Apalagi dunia selalu menawarkan berbagai perubahan yang memaksa kita untuk terus mengikuti perkembangan zaman. Dan, satu-satunya orang yang paling mengerti bagaimana kekurangan dan kelebihan diri kita, tentunya hanya diri kita sendiri.
Setidaknya ada 5 bentuk kesadaran diri yang perlu dimiliki setiap orang agar dapat menjadi pengusaha sukses. Apa saja ya? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini.
1. Memiliki Mentalitas “Menjadi Pemberi Pertama”.
Menjadi seorang pebisnis atau pengusaha bukan hanya tentang mencari laba (keuntungan) sebanyak-banyaknya, namun ada hal lain yang sering dilupakan para pebisnis, sehingga mereka tidak bisa memiliki usaha yang bertahan lama.
Sebagai pebisnis, kita perlu memiliki kesadaran diri bahwa orang-orang di sekitar kita perlu dihargai dan disayangi, siapapun mereka. Inilah mengapa mentalitas ‘menjadi pemberi pertama’ perlu dibangun dan dimiliki oleh kita yang ingin menjadi pengusaha sukses.
Ada baiknya, bentuk mentalitas seperti ini sudah dibentuk dari dalam keluarga, sehingga anak-anak terbiasa untuk memberikan kebaikan kepada orang lain, saling berbagi dan tidak bersikap materialistis. Sebagai contoh, seorang pebisnis bisa memberikan contoh produknya secara gratis kepada pelanggan untuk percobaan penjualan pertama. Berikan produk itu dengan tulus dan ikhlas, dengan niat yang baik ‘semoga produk saya dapat bermanfaat bagi orang lain’.
Produk dengan kualitas yang bagus serta penjual yang baik hati tidak akan pernah merasakan rugi, pelanggan pasti akan membeli produk kita karena mereka tahu bahwa itu adalah produk yang bagus. Jadi, tidak ada ruginya kan untuk menjadi pemberi pertama?
Ironisnya, masih banyak pengusaha yang memandang orang lain sebagai ‘sebuah nilai’ yang perlu dia dapatkan. Secara negatif, sikap ini hanya membuat kita memikirkan apa yang menjadi ‘kewajiban orang lain’ kepada kita, tanpa memikirkan hak-hak yang harus orang lain dapatkan.
Mentalitas ‘menjadi pemberi pertama’ adalah sesuatu yang secara pribadi perlu diterapkan sepanjang perjalanan kewirausahaan. Sehingga koneksi pribadi kita dengan orang lain, terutama kepada pelanggan, akan menjadi semakin baik dan menjadi peluang yang luar biasa.
2. Jangan Mengharapkan Imbalan Apapun.
Kesadaran diri kedua yang perlu kita tanamkan di dalam diri adalah “meyakini bahwa uang yang harus mengikuti kita, bukan kita yang mengejar-ngejar uang”. Apabila kita memulai bisnis dengan tujuan untuk mendapatkan untung sebanyak-banyaknya dan menjadi kaya raya, maka kita mungkin akan merasa kecewa. Faktanya, sudah ada banyak pengusaha yang memiliki tujuan seperti ini di awal bisnis mereka, dan ini hanya membawa mereka kepada kekecewaan.
Untuk bisa meraih impian menjadi pengusaha sukses, kita perlu mengubah pola pikir dan memiliki kesadaran diri bahwa tujuan kita berbisnis adalah untuk memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi orang lain, mengejar impian dan tidak mengharapkan imbalan apapun. Dengan memiliki niat yang tulus seperti itu, uang akan datang mengikuti kita dengan sendirinya.
Lakukan segala pekerjaan kita dengan fokus dan dedikasi yang tinggi, sehingga uang bukanlah tolak ukur terpenting yang kita harapkan. Meskipun kita memang memerlukan uang untuk dapat hidup di dunia ini, namun kita tidak bisa menjadikan uang sebagai hal utama yang kita kejar di dalam hidup ini.
Sebagai contoh, saya sangat suka bekerja tanpa henti sepanjang hari. Hal ini saya lakukan bukan karena saya terlalu matre dan ingin menimbun uang sebanyak-banyaknya, namun saya melakukannya karena saya suka dan cinta dengan pekerjaan yang saya lakukan. Menariknya, semakin banyak saya melakukan segala hal dengan ketulusan dan passion yang saya miliki, semakin banyak kesuksesan yang datang menghampiri saya.
3. Memperlakukan Orang-orang di sekitar Kita seperti Keluarga.
Di dalam bisnis, kita juga perlu memperlakukan orang-orang di sekitar kita layaknya keluarga yang sangat kita sayangi. Ini merupakan bentuk kesadaran diri yang perlu kita tanamkan dari sekarang, jika kita benar-benar ingin menjadi pengusaha sukses. Semua karyawan kita, rekan-rekan kerja, mitra bisnis dan klien adalah keluarga kita di dalam bisnis. Dengan membina hubungan baik dengan mereka, secara tidak langsung kita juga sedang membangun bisnis yang baik. Sayangnya, tidak banyak pengusaha yang memiliki kesadaran diri seperti ini. Dan, mereka yang memiliki kesadaran seperti ini akan mudah meraih kesuksesan bisnis yang mereka inginkan.
4. Mempercayai Diri Sendiri Terlebih Dahulu.
Sebelum orang lain mempercayai kita, akankah lebih baik jika kita mempercayai diri kita sendiri terlebih dahulu. Ini merupakan kesadaran diri yang sangat diperlukan untuk menjadi pengusaha yang sukses. Logikanya, bagaimana kita bisa berharap agar orang lain bisa mempercayai kita sepenuhnya, jika kita tidak mempercayai diri sendiri?
Jangan salahkan keraguan yang orang lain berikan kepada kita, jika kita juga meragukan diri sendiri. Lalu, apa hubungan antara percaya dengan diri sendiri dan bisnis? Sederhananya, jika kita tidak percaya diri bahwa kita dapat menjual produk-produk kita kepada konsumen, konsumen pun juga akan merasa ragu dengan produk yang ditawarkan kepada mereka.
Mereka akan berpikir “apakah produk ini berguna?” atau “apakah penjualnya tidak sedang mengelabui saya?”
Jadi, bentuk kesadaran diri keempat yang kami harap rekan-rekan Career Advice memilikinya adalah mempercayai diri Anda dengan sepenuh hati, sebelum rekan pembaca berharap orang lain dapat mempercayai Anda.
5. Mengejar Tujuan Hidup tanpa Henti.
Kesadaran diri kelima yang perlu kita miliki untuk menjadi pengusaha sukses adalah memiliki tekad yang kuat dalam mengejar tujuan hidup dan pantang menyerah. Seringkali, ada banyak orang yang sangat ingin menjadi pengusaha sukses, namun mereka tidak memiliki mental ‘Tahan banting’, baru juga menghadapi tantangan kecil, sudah buru-buru ingin menyerah. Calon pengusaha sukses akan memiliki mental yang kuat dan siap menghadapi segala tantangan serta rintangan bisnis yang akan menghampiri mereka.
Rekan-rekan Career Advice, kira-kira sudah berapa bentuk kesadaran diri yah yang kita miliki dari 5 bentuk kesadaran diri di atas? Jadi, tunggu apalagi nih? Yuk, sama-sama kita bentuk dan terapkan 5 kesadaran diri tersebut. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table