Communication
5 Gaya Berkomunikasi
By STUDiLMU Editor
Apakah Anda selalu merasa canggung saat berkomunikasi dengan orang lain? Ini adalah hal yang dirasakan oleh kebanyakan orang. Ya, kami tahu betapa menderitanya perasaan tersebut. Anda akan merasa sakit perut, panas dingin, wajah terlihat pucat atau bahkan merasa seperti ingin pingsan saat membuka mulut dan memulai berbicara di depan orang-orang yang belum pernah Anda kenal sebelumnya.
Lalu, solusi apa yang dapat Anda lakukan agar Anda tidak merasa canggung saat berkomunikasi dengan orang lain? Jawabannya adalah, komunikasi yang jelas.
Dalam hal ini, hal yang perlu Anda perhatikan yaitu, mode komunikasi Anda sendiri dan juga orang lain. Cara Anda berinteraksi menggunakan gaya komunikasi yang berbeda dengan rekan kerja ataupun orang lain yang belum pernah Anda kenal sebelumnya, akan menghasilkan sebuah perbedaan.
Pada artikel ini, kami akan membantu Anda untuk dapat berkomunikasi seperti seorang profesional dalam waktu singkat tanpa rasa canggung di depan lawan bicara Anda.
Langkah pertama, Anda harus mengetahui gaya komunikasi yang cocok dengan Anda
Dalam berkomunikasi dengan orang lain, memilih nada yang tepat merupakan salah satu hal yang penting. Sebaik dan selembut apapun Bahasa yang ingin Anda sampaikan, jika kita menggunakan nada yang salah atau tidak tepat, kesalahpahaman sering terjadi dan menyebabkan komunikasi menjadi tidak lancar. Apabila proses komunikasi sudah terhambat di awal, maka rasa canggung akan semakin menyelimuti Anda dan lawan bicara.
Menurut psikolog Claire Newton, ada lima gaya dasar dalam berkomunikasi yaitu, tegas, agresif, pasif agresif, patuh, dan manipulatif. Saat Anda dapat mengidentifikasi gaya komunikasi yang cocok untuk Anda gunakan saat berkomunikasi dengan orang lain, maka Anda dapat menjadi komunikator yang baik.
1. TEGAS
Mencari komunikator yang tegas? Amati anggota tim tanpa basa-basi yang mengharapkan percakapan yang produktif, bukan kepatuhan langsung. Orang-orang yang tegas dan tidak agresif dalam berkomunikasi, biasanya bekerja paling baik dan berorientasi pada tujuan yang ada. Nah, gaya komunikasi yang tegas seperti ini mungkin bisa Anda contoh karena memiliki manfaat yang sangat baik bagi perjalanan karier Anda.
Setelah Anda mengidentifikasi gaya komunikasi Anda sendiri dan gaya komunikasi orang-orang di sekitar Anda, inilah saatnya untuk menyempurnakan strategi komunikasi Anda.
Ingatlah bahwa Anda tidak selalu dapat mengubah cara orang lain berkomunikasi, tetapi Anda dapat mengendalikan reaksi Anda dan bagaimana cara Anda merespon mereka. Dan jangan lupa bahwa kita semua memiliki kekurangan pada gaya komunikasi kita sendiri.
Anda juga tidak boleh lelah dalam mengevaluasi gaya komunikasi Anda sendiri dan berusaha keras untuk bersikap asertif (tegas agar Anda dapat menjadi percaya diri, namun tidak agresif), dan berhati-hati bahwa setiap kepribadian memiliki gaya komunikasi yang mungkin perlu ditangani secara berbeda.
Semakin Anda bergerak maju menjadi seseorang yang tegas dalam berkomunikasi, maka lingkungan kerja Anda akan semakin sehat. Ketika Anda harus memimpin, memimpinlah dengan lembut, dan ketika Anda harus menjadi pengikut, ikutilah dengan berani dan tegas.
2. AGRESIF
Ok, seperti yang banyak kita ketahui bahwa kebanyakan orang-orang yang memiliki gaya komunikasi agresif adalah mereka yang dapat mengekspresikan diri mereka dengan mudah karena kekuasaan yang mereka miliki. Berbeda dengan orang-orang yang tegas, mereka percaya diri namun tidak agresif. Sedangkan mereka yang memiliki gaya komunikasi agresif, memiliki rasa percaya diri namun lebih agresif dalam mengekspresikannya.
Apakah diri Anda termasuk orang yang agresif? Coba Anda perhatikan kembali jika Anda bangga mengatakan apa yang Anda maksud dengan nada tanpa basa-basi, dan cobalah untuk memperhatikan reaksi rekan-rekan Anda. Apakah itu nada yang tegas dalam sebuah tugas bisnis atau gertakan semata?
Apakah orang-orang secara fisik menghindari Anda, atau menutup diri dari Anda? Jika demikian, ini adalah indikasi Anda untuk menurunkan nada dalam setiap pembicaraan dan mengurangi sifat agresif yang Anda miliki. Nah, jika gaya komunikasi ini dimiliki oleh rekan kerja Anda, cobalah untuk tetap berekspresi secara tenang, terbuka dan percaya diri dalam merespon apapun yang mereka katakan. Hal ini dikarenakan, orang-orang yang agresif memiliki kemungkinan membuat gertakan tanpa mereka sadari.
3. PASIF AGRESIF
Beberapa orang dapat berubah dari super manis menjadi sarkastik dengan kata-kata menggigit. Ini adalah salah satu indikasi gaya komunikasi orang-orang yang pasif agresif karena cenderung merasa tidak dihargai.
Apa Anda pernah merasakan hal yang sama? Semua orang terkadang merasa terlalu banyak bekerja dan kurang dihargai. Jika Anda salah satu yang memiliki gaya ini, jangan biarkan gaya komunikasi ini menguasai segala tindakan Anda, karena Anda juga akan menyakiti lawan bicara Anda.
Jika rekan Anda yang memiliki perilaku ini, maka coba buat pendekatan dengan menanyakan apa yang kiranya dapat Anda lakukan untuk membantu mereka.
4. PATUH
Kebanyakan mereka yang submisif, cenderung menghindari waktu dimana dia harus mengambil sebuah keputusan dan menjauhi konfrontasi, bahkan merasa menjadi korban. Jika Anda adalah seseorang yang seperti ini, ini saatnya bagi Anda untuk lebih berani dalam memberikan ide-ide cemerlang yang Anda miliki.
Anda telah mengamati situasi di sekitar dengan cukup lama untuk mengetahui solusi atau hal apa yang dapat menyatukan semua orang dengan gaya komunikasi yang berbeda-beda. Namun, jika rekan Anda yang seperti ini, maka Anda dapat membantu mereka perlahan-lahan untuk lebih percaya diri dalam mengemukakan pendapat.
5. MANIPULATIF
Seseorang dengan gaya manipulatif mungkin terdengar seperti sedang “memancing” sesuatu, lebih tepatnya “memancing perhatian”. Jika Anda menemukan diri Anda selalu mengeluh berlebihan dan merasa bahwa keluhan-keluhan tersebut memiliki alasan yang bagus. Ketahuilah, bahwa tanpa disadari sebenarnya perilaku ini sama seperti mencari perhatian dari orang lain dan hal ini dapat menyebabkan orang lain melihat Anda sebagai seorang yang cengeng, lemah atau manipulatif. Orang lain tersebut dapat dikelompokkan sebagai rekan kerja, bos, klien, teman-teman dekat atau bahkan keluarga Anda sendiri.
Namun, jika Anda menemukan perilaku ini pada orang lain, hal yang terbaik adalah berterus terang dan berusaha tidak terlalu terikat dengan mereka.
Tanggapan yang baik terhadap rekan kerja yang berperilaku seperti ini, "Oh, saya juga melakukan seperti yang Anda lakukan sepanjang waktu. Namun, saya tetap tidak mendapat pengakuan apapun", dan usahakan untuk tidak benar-benar terdengar sarkastis. Pernyataan tersebut bermaksud agar mereka menyadari bahwa berusaha menarik perhatian dengan perilaku-perilaku yang tidak masuk akal seperti selalu mengeluh, adalah hal yang sia-sia.
Jika ingin menyelenggarakan training Komunikasi, silakan menghubungi kami di:
021 29578599 (Hunting)
021 29578602 (Hunting)
0821 1199 7750 (Mobile)
0813 8337 7577 (Mobile)
info@studilmu.com
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table