Innovation
6 Prinsip Dasar yang Dapat Menciptakan Inovasi dan Kreativitas
By STUDiLMU Editor
Inovasi dan kreativitas adalah hal yang diperjuangkan oleh semua perusahaan. Perusahaan yang paling sukses yang mampu menghasilkan inovasi dan kreativitas pastinya merupakan perusahaan yang mendukung budaya keluarga.
Mengapa budaya keluarga? Dalam keluarga, ada 6 prinsip dasar yang dibentuk dan ditanamkan dalam diri kita masing-masing. Keluarga merupakan tempat bagi setiap orang untuk saling menunjukkan kepedulian, memberikan dan mendapatkan rasa aman, menjadi diri sendiri dan berani mengambil risiko.
6 prinsip dasar yang akan kita bahas merupakan modal awal yang kita butuhkan untuk dapat menghasilkan inovasi dan kreativitas di tempat kerja. Ketika setiap pemain tim dalam perusahaan yang mampu menerapkan 6 prinsip dasar keluarga ini, mereka akan mampu menghasilkan inovasi dan kreativitas, serta mencapai tujuan kesuksesan yang diimpikan.
Prinsip dasar apa sajakah yang harus dimiliki agar kita mampu menciptakan inovasi dan kreativitas di tempat kerja? Berikut adalah 6 prinsip dasar yang dapat menciptakan inovasi dan kreativitas di tempat kerja.
1. Menjadi diri sendiri.
Dalam sebuah keluarga, orang tua akan membiarkan anaknya menjadi diri sendiri dan otentik. Meskipun akan tersebut melakukan suatu tingkah yang sedikit ‘aneh,’ orang tua akan tetap menerima dan mencintai anaknya.
Inilah yang seharusnya menjadi fondasi dasar bagi sebuah tim, dorongan untuk mengekspresikan diri tanpa rasa takut. Dengan mendorong semua anggota tim untuk menjadi diri mereka sendiri, tim akan memiliki budaya yang mendorong munculnya ide-ide paling gila. Ini merupakan peluang yang tepat untuk memunculkan pemikiran terbaik masing-masing dan menghargai keotentikan setiap individu.
2. Kita selalu memiliki orang-orang yang mendukung.
Setiap anggota keluarga mengetahui kepribadian dan kebiasaan yang kita miliki. Mereka memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kita. Mereka selalu memberi kita rasa memiliki dan perasaan nyaman. Dalam keluarga, kita selalu menghargai waktu yang dihabiskan bersama karena kita tahu ini akan mempererat hubungan kita membuat kita ingin terlibat banyak. Kita juga tahu bahwa kita akan selalu memiliki orang-orang yang mendukung kita.
Inilah yang seharusnya juga menjadi budaya di tempat kerja. Jika kita mengetahui bahwa ada orang-orang yang selalu mendukung kita dalam hal apapun, kita akan selalu berkontribusi bagi perusahaan dan memiliki keberanian untuk mencoba banyak hal, sekalipun nantinya gagal, kita tidak akan merasa menyesal melakukannya.
Khususnya bagi para pekerja generasi milenial dan generasi Z. mereka sangat menjunjung tinggi nilai ini dalam setiap aspek kehidupan mereka, termasuk pekerjaan mereka. Jika perusahaan tidak memiliki budaya ini, tidak akan ada karyawan yang ingin berlama-lama menghabiskan waktunya di perusahaan.
3. Menggapai cita-cita setinggi bintang di langit.
Jika seorang anggota keluarga memiliki harapan dan cita-cita tertentu, anggota yang lain akan selalu mendukungnya secara penuh. Dalam keluarga, kita akan selalu didukung untuk menggapai cita-cita setinggi bintang di langit. Kita tahu bahwa dukungan merupakan hal penting yang kita butuhkan dalam mencapai tujuan.
Begitu juga di tempat kerja, cobalah untuk memahami aspirasi dan harapan yang dimiliki oleh rekan satu tim dan mendukung aspirasi itu membangun nilai kekeluargaan dan memperkuat keutuhan tim. Dengan begitu, kita akan mampu mencapai tujuan professional pribadi maupun tujuan tim kita.
4. Hal apa yang dapat dipelajari?
Ketika seorang anak kecil membuat kesalahan, orang tua tidak akan fokus pada kesalahan tersebut. Mereka akan lebih menekankan pada hal apa yang dapat dipelajari dari kesalahan tersebut.
Begitu juga di tempat kerja, seharusnya kita tidak berfokus pada kesalahan yang dilakukan oleh seseorang. Berfokuslah pada hal apa yang dapat menjadi pelajaran bagi setiap anggota tim. Dengan begitu, kita kan mampu melakukan perbaikan dan lebih fokus dalam mencapai hasil yang maksimal.
Jadikanlah tim sebagai tempat di mana setiap orang dapat berkomitmen untuk pengembangan dan pertumbuhan masing-masing. Ini akan mendukung terciptanya pola pikir pertumbuhan yang dapat membawa anggota tim menghasilkan ide-ide kreatif dan inovatif.
5. Tetaplah mengejar hal itu.
Dalam keluarga, setiap anggota akan saling berdiri teguh sekalipun harus melewati masa-masa krisis. Mereka belajar untuk merangkul rintangan apa pun yang menghalangi dan bekerja sama menghadapi rintangan tersebut. Mereka saling membantu dan saling mendukung sehingga semua dapat mengembangkan keterampilan memecahkan masalah yang baik selama masa-masa sulit dan mencapai tujuan yang dimiliki.
Di tempat kerja, ketika kita mampu untuk membangun keterampilan memecahkan masalah yang baik, kita dapat membangun ketahanan tim dan memberikan dukungan saat melewati masa-masa sulit bersama. Tentu, ini akan membuat setiap orang dalam tim merasa termotivasi dan tidak menyerah pada rintangan yang ada.
6. Memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan.
Ketika kita berada di tempat kerja, kita sering melupakan nilai ini. Keluarga berfokus pada komunikasi yang efektif melalui umpan balik yang berkualitas. Mereka akan saling menemukan cara dan membantu yang lainnya untuk menjadi lebih baik lagi.
Inilah yang seharusnya juga menjadi budaya di tempat kerja. Umpan balik yang berkualitas dan yang membangun seharusnya menjadi budaya yang tidak diabaikan. Tidak ada orang yang ingin diperlakukan dengan buruk, jadi bersikaplah baik bagi semua orang di tempat kerja. Bangunlah komunikasi yang efektif dan transparan. Ketika kita mampu menerapkan nilai ini, kita akan mampu menghasilkan kerjasama yang baik dan efektif dalam mencapai tujuan. Dengan begitu, kita membuka diri terhadap peluang kreativitas dan inovasi dalam pekerjaan kita.
Itulah 6 prinsip dasar yang dapat mendorong terciptanya inovasi dan kreativitas di tempat kerja. Jadilah pemain tim yang mampu menghormati, menghargai, mendengarkan dan mendukung orang lain. Ketika kita mampu menjalin satu kerja sama yang baik dalam tim, kita akan melahirkan budaya inovasi dan kreativitas yang dibutuhkan untuk kesuksesan tim.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table