Motivation
7 Cara Mengubah Stres Akut Menjadi Motivator Sukses
By STUDiLMU Editor
Mungkin sebelumnya rekan-rekan Career Advice sudah pernah membaca artikel-artikel kami mengenai stres, pada artikel kali ini kami akan menyajikan pembahasan lain yang tidak kalah bermanfaat dengan artikel-artikel sebelumnya. Masih berkaitan dengan stres tetapi ini lebih spesifik, karena kami akan membahas tentang stres akut dan membahas sedikit tentang stres kronis. Kami juga ingin memberikan pencerahan kepada rekan-rekan Career Advice untuk dapat mengubah stres kronis yang Anda rasakan menjadi motivator sukses untuk diri sendiri.
Ini bukan sulap juga bukan sihir, namun ini merupakan cara sederhana yang bisa diterapkan oleh siapapun. Penasaran? Yuk kita simak penjelasannya di bawah ini.
1. Tanpa Stres, Kita tidak akan Berfungsi dengan Baik.
Rekan-rekan Career Advice, ternyata stres itu adalah hal yang perlu kita syukuri loh. Mengapa begitu? Faktanya, tidak semua stres dapat dikategorikan sebagai hal yang buruk. Bahkan, stres bisa membuat kita menjadi lebih berfungsi.
Ada berbagai jenis stres yang berfungsi untuk membawa kita kepada tujuan yang lebih penting. Para psikolog sering menyebut “stres yang baik” sebagai “eustress”. Ini adalah jenis stres yang kita rasakan ketika kita bersemangat tentang sesuatu. Sebagai contoh, ketika kita mendapat proyek besar dengan klien baru. Kita merasa begitu bersemangat, namun disisi lain juga merasa stres karena kita tau bahwa kita akan memiliki pekerjaan yang begitu banyak. Nah, stres seperti ini masuk ke dalam kategori stres yang baik.
Bagaimana dengan stres akut? Stres akut adalah respons dari tubuh untuk memastikan bahwa kita bereaksi dan mengambil tindakan untuk menghadapi situasi yang tidak terduga. Ini merupakan peringatan atau sentakan penting yang kita perlukan untuk menghadapi apapun yang muncul di dalam kehidupan kita, entah itu adalah hal yang baik atau buruk.
Kabar baiknya, stres akut tidak akan memiliki efek negatif yang bertahan lama jika kita dapat menanganinya dengan cepat. Setelah stres ini dapat ditangani, dengan cepat kita akan merasa bahagia seperti semula.
Intinya, saat stres akut datang ke dalam kehidupan rekan pembaca yakinkan diri bahwa “saya pasti bisa menghadapinya, saya yakin bahwa stres akut datang untuk membuat saya semakin berfungsi dengan baik”.
2. Membangun Pertahanan itu Sangatlah Penting.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, kehadiran stres dapat membuat kita berfungsi secara efektif karena tanpa kehadirannya, kita akan merasa kurang produktif dan tidak termotivasi untuk melakukan tindakan-tindakan positif dalam menyelesaikan masalah. Jadi, kita semua perlu merangkul perasaan stres yang kita rasakan demi membangun pertahanan yang kuat.
Merangkul stres akan melatih kita menjadi individu yang tangguh, dan ketangguhan ini adalah cara kita untuk menangani stres secara efektif, sehingga kita bisa ‘bangkit kembali’ setelah melewati masa-masa yang sulit. Ketegangan yang ada di dalam setiap masalah dapat membuat kita tangguh, kuat dan berpikir secara kritis tentang apa solusi permasalahan yang tepat untuk konflik tersebut.
Kita akan dipaksa untuk terus berpikir, berpikir dan juga bertindak. Tidak hanya itu, kita juga akan belajar bagaimana merumuskan rencana realistis dan melaksanakannya. Menghadapi stres akut menandakan bahwa kita sedang membangun sebuah keterampilan hidup yang sangat diperlukan untuk bisa menjadi seorang yang sukses.
Jadi, tanamkan kepercayaan dalam diri setiap rekan-rekan pembaca bahwa “semua stres akut yang sedang saya rasakan sekarang adalah jalan emas menuju kesuksesan di masa depan, karena tidak ada orang sukses yang meraih kesuksesan tanpa menghadapi stres dan tekanan hidup”.
3. Yuk, Kita atasi Stres Kronis!
Meskipun kami telah menjelaskan bahwa stres dapat dikategorikan sebagai stres yang baik (eustress), namun kenyataannya jika stres baik dibiarkan terlalu lama, maka stres dapat berubah menjadi “stres yang buruk”.
Stres buruk atau stres kronis dapat terjadi dalam waktu yang lama. Kabar buruknya, stres semacam ini dapat membuat kita lemah, cemas dan merasa kewalahan. Pokoknya hidup kita dibuat tidak tenang dengan jenis stres semacam ini.
Apakah rekan pembaca pernah mengalami insomnia? Stres kronis semacam ini juga dapat menyebabkan insomnia, tekanan darah yang tinggi dan metabolisme tubuh kita juga akan semakin menurun. Untuk menghadapi stres kronis semacam ini dan mengubahnya menjadi motivator sukses kita adalah dengan terus berinteraksi dengan orang-orang yang kita sayangi. Tentunya, mereka adalah orang-orang yang menebar kebaikan dan pikiran positif kepada kita, sehingga kita tidak merasa sendirian dalam menghadapi permasalahan yang ada.
Yakinkan diri dengan kalimat seperti ini “Saya sangat beruntung karena memiliki keluarga, pasangan dan teman-teman yang hebat dan sayang kepada saya. Stres yang saya rasakan hanyalah hal kecil, saya pasti bisa menyelesaikannya selagi saya bersama dengan orang-orang hebat ini”.
4. Pahami Kemampuan Diri Sendiri.
Salah satu penyebab stres adalah beban kerja yang terlalu banyak. Kita terlalu mudah mengatakan “ya” pada setiap tawaran tugas yang sebenarnya tidak mampu untuk kita selesaikan. Akibatnya, tugas-tugas tersebut tidak terselesaikan dengan baik atau tidak selesai dengan tepat waktu, sedangkan waktu terus berjalan dan tugas-tugas lainnya terus berdatangan.
Kita merasa kewalahan, cemas, takut, dan semua perasaan itu bercampur aduk sehingga tidak bisa tidur (insomnia), dan stres kronis pun melanda. Itulah mengapa kita perlu bersikap tegas dan berkata “tidak” pada saat yang diperlukan.
Katakan ini pada diri sendiri “saya mampu menyelesaikan apa yang menjadi kemampuan saya, dan saya perlu menolak sesuatu hal yang bukan dalam kemampuan saya”.
5. Tetapkan apa yang Dapat Kita Kendalikan.
Hampir sama dengan poin sebelumnya, rekan pembaca adalah satu-satunya orang yang paling mengerti diri Anda sendiri. Inilah mengapa kita adalah orang yang paling tahu tentang hal-hal apa saja yang dapat kita kontrol. Ini dapat menjadi pelajaran yang sangat penting bahwa sikap dan pola pikir yang kita proyeksikan adalah bagaimana kita memengaruhi situasi, entah itu situasi yang baik atau buruk.
Apabila rekan-rekan Career Advice mengalami kegagalan walaupun sudah berusaha dengan sekeras mungkin, maka rekan pembaca perlu mengatakan hal ini pada diri sendiri “di dalam kehidupan, ada hal-hal yang bisa saya kendalikan, namun ada juga hal-hal yang berada di luar kendali saya. Untuk segala hal yang berada di luar kendali saya, semuanya akan saya serahkan kepada Tuhan”.
6. Merenungkan vs Memecahkan Masalah.
Saat konflik dan stres kronis melanda diri kita, tidak ada gunanya untuk merenungkan permasalahan yang kita hadapi dengan tangisan yang tersedu-sedu. Duh, percaya deh, mau menangis seperti apapun, itu tidak akan bisa menyelesaikan masalah yang kita miliki. Hal ini akan berbeda jika kita berhenti meratapi masalah dan bangkit untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Ketika permasalahan sudah berhasil kita selesaikan, kita tidak akan merasakan stres lagi.
Katakan ini pada diri sendiri “saya tidak boleh lemah dan menangisi permasalahan ini. Saya yakin bahwa saya mampu menyelesaikannya dengan sangat baik”.
7. Mencari Peluang Baru dari Stres yang Dirasakan.
Selalu ada pelajaran penting yang bisa kita ambil dari setiap permasalahan yang datang dan selalu ada pintu lain yang terbuka (peluang baru), ketika pintu-pintu lainnya tertutup untuk kita. Cobalah untuk meyakini diri sendiri bahwa “semua permasalahan ini diberikan oleh Tuhan, karena Tuhan ingin memberikan peluang baru yang sangat luar biasa kepada saya”.
Baik, itulah 7 cara mengubah stres akut menjadi motivator sukses bagi kehidupan kita. Ternyata, stres itu tidak selalu dapat diartikan sebagai hal yang buruk ya! Jadi, apabila sekarang rekan-rekan Career Advice sedang dilanda permasalahan dan merasa stres, Yuk ubah rasa stres yang rekan pembaca rasakan menjadi motivator sukses. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table