Entrepreneurship
Bagaimana Cara Efektif Menjadi Pengusaha Modern?
By STUDiLMU Editor
Apakah yang Dimaksud dengan Pengusaha Modern?
Untuk mengetahui makna pengusaha modern, kita perlu tahu apa yang dimaksud dengan “kewirausahaan” terlebih dahulu. Mengapa? Karena ada perbedaan antara pengusaha dan kewirausahaan atau antara entrepreneur and entrepreneurship. Pengusaha adalah orang-orang yang berkecimpung di dalam kewirausahaan yang mereka bangun. Kewirausahaan adalah segala bentuk usaha yang dibentuk oleh individu atau kelompok yang mana para pendirinya sudah memiliki mental yang kuat dalam mengambil risiko untuk potensi pengembalian yang tinggi (profit). Pengusaha modern adalah para pengusaha yang mendirikan dan memperluas segala bentuk dari bisnis mereka.
Apabila rekan-rekan Career Advice adalah seorang pemilik bisnis sejak tahun 2018, maka rekan pembaca dapat dikategorikan sebagai seorang pengusaha modern atau yang sering disebut sebagai “Modern entrepreneurs 2018”. Hal ini dibuktikan dengan pengusaha yang mendirikan bisnisnya sejak 2018 sampai 2019 sekarang telah berusaha untuk menciptakan brand atau merek pribadi mereka sendiri, mereka berusaha untuk mengumpulkan data-data dan menganalisisnya, membangun model bisnis yang kuat, menetapkan tujuan bisnis, merancang rencana bisnis, dan lain sebagainya. Pengusaha dapat disebut sebagai pengusaha modern karena mereka melakukan semua itu melalui kekuatan teknologi.
Mengenal “Pengusaha Modern” Lebih Dalam
Penggunaan teknologi secara maksimal inilah yang membedakan para pengusaha modern dengan classical entrepreneur atau pengusaha konvensional yang menggunakan cara-cara klasik.
Mereka tidak menggunakan kekuatan teknologi atau bahkan menyampingkan sumber daya teknologi ini. Dalam beberapa artikel yang sudah ditulis dan dibahas oleh para narasumber luar negeri, hal ini menjadi titik kunci dari the difference between traditional and modern entrepreneurship. Maksudnya, teknologi berperan sangat penting dalam membedakan pengusaha modern dengan pengusaha konvensional. Salah satu konsep kewirausahaan atau concept of entrepreneurship dari para pengusaha modern konsep inovatif, dimana para pengusaha modern akan berjuang dan berupaya keras untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru dari bisnisnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh FreshBooks, saya dan semua rekan-rekan pembaca saat ini sedang hidup di zaman penuh kegemilangan dari kewirausahaan yang dipenuhi oleh pengusaha modern. Penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pengusaha modern dan profesional di tahun 2018 berjumlah 15 juta dan ini akan melambung tinggi di tahun 2020 yaitu sekitar 42 juta pengusaha. Waw, meningkat sangat drastis ya!
Jika perkembangan teknologi di tahun 2018 dan tahun 2019 ini saja sudah sangat luar biasa, maka dapat dipastikan bahwa perkembangan teknologi di tahun 2020 akan sangat membantu para pengusaha modern untuk semakin meningkatkan usaha dan inovasi mereka.
Apabila hal ini akan sangat menguntungkan, lantas bagaimana cara agar kita bisa menjadi pengusaha modern? Menurut website entrepreneur dot com, ada 3 cara utama yang bisa kita lakukan dalam berusaha menjadi pengusaha modern, yaitu sebagai berikut:
1. Pengusaha Modern perlu Membangun Kepribadian dengan Baik.
Perkembangan teknologi di era digital saat ini telah memungkinkan banyak orang untuk membeli produk langsung dari orang yang membuatnya. Masih ingat tidak bagaimana para nelayan harus menyerahkan ikan-ikan hasil tangkapan mereka dan para petani yang menyerahkan hasil panen mereka untuk diserahkan kepada para distributor agar dapat diperdagangkan kepada orang lain? Yap! itu adalah potret kewirausahaan di zaman lalu.
Para pengusaha modern dapat membangun merek atau brand milik mereka di lingkungannya sendiri, dimana para pengusaha modern ini akan menjadi “jantung” dari brand yang mereka ciptakan agar bisa lebih menonjol dari produk-produk para kompetitor.
Dengan segala perkembangan dan kemajuan yang ada, dunia korporat menjadi dunia yang begitu besar dan dapat dijangkau oleh banyak orang dengan mudah. Pelanggan bisa dengan mudah membeli produk atau barang yang mereka inginkan secara langsung dari para pedagang atau para inovatornya langsung. Dalam hal ini, para pengusaha modern perlu “memanusiakan” merek produk sendiri sehingga para pelanggan akan merasa bahwa kehidupan mereka akan lebih terlengkapi jika mereka menggunakan produk kita. Upaya ini juga bertujuan agar produk kita bisa diterima di pasaran dengan sangat baik.
Selain itu, para pengusaha modern bisa membangun citra atau image pribadi yang melekat pada diri mereka melalui bantuan media sosial. Misalnya, para beauty vlogger yang sangat terkenal akan lebih mudah untuk memasarkan merek lipstik mereka. Melalui bantuan media sosial, para pelanggan akan lebih percaya untuk membeli produk kita karena mereka dapat meninjau segala hal yang berkaitan dengan produk melalui akun media sosial yang ada. Era modern telah membantu para pengusaha untuk membangun kepribadian unik yang mereka miliki agar para pelanggan atau konsumen bukan hanya tertarik dengan kepribadian mereka, namun juga dengan produk-produk yang mereka jual.
Melalui poin pertama ini, kita bisa melihat dengan jelas bahwa para pengusaha modern perlu membangun kepribadian mereka dengan baik agar penjualan produk bisa meningkat karena pelanggan bukan hanya tertarik dengan kepribadian mereka, namun juga terhadap produk-produk yang mereka miliki.
2. Pengusaha Modern Menjual Produk yang Mereka Inginkan.
Classical entrepreneur atau para pengusaha zaman dahulu, mereka hanya berfokus pada barang-barang apa yang dapat mereka jual, dimana barang-barang tersebut adalah yang dibutuhkan oleh para konsumen. Namun, para pengusaha modern adalah orang-orang yang menciptakan peluang bisnis dengan menjual barang-barang yang mereka sukai. Pengusaha modern tidak menjual produk berdasarkan apa yang dapat mereka jual.
Jika kita ingin menjadi pengusaha modern, maka kita perlu memiliki motivasi yang tinggi terhadap apa yang kita jual. Dengan kata lain, kita harus memiliki keyakinan yang begitu tinggi bahwa produk-produk yang kita tawarkan akan disambut dengan baik oleh para pelanggan, apabila bukan sekarang mungkin nanti di masa yang akan datang.
Bagaimana jika kita tidak memiliki passion atau tidak yakin dengan apa yang kita jual? Sebaiknya kita mundur dan berusaha untuk mencari produk lain yang lebih kita sukai. Pengusaha modern tidak akan menghabiskan waktu, tenaga dan uangnya hanya untuk membangun bisnis yang bukan kemauan dirinya.
3. Pengusaha Modern selalu Memastikan bahwa Dirinya Cocok pada Apa yang Mereka Kerjakan.
Memiliki kepercayaan diri yang kuat bahwa diri kita adalah orang yang cocok menjadi pengusaha sukses adalah sebuah keyakinan yang sangat baik dan perlu diacungi jempol. Akan tetapi, kita juga perlu nyaman dan berani dalam menghadapi segala ketidakpastian yang ada. Peraturan di dalam dunia bisnis bisa berubah-ubah dengan sangat cepat. Produk-produk yang sukses dan laris terjual di media sosial, bisa saja seminggu kemudian sudah menjadi hal yang sangat basi dan tidak menarik perhatian para pelanggan.
Banyak orang yang bermimpi untuk bisa menjadi pengusaha sukses, berjualan dan mencari profit yang tinggi, tanpa harus mandek duduk di depan laptop selama 8-9 jam setiap harinya.
Sayangnya, tidak semua orang berani mengambil risiko besar dalam menjadi seorang pengusaha. Oleh karena itu, jika rekan pembaca ingin menjadi seorang pengusaha modern, maka rekan pembaca harus benar-benar memastikan bahwa Anda berani dalam mengambil risiko, Anda tidak takut untuk menciptakan inovasi baru, dan Anda tidak takut untuk bangkit dari kegagalan.
Kesimpulannya, sebelum kita menjadi seorang pengusaha modern, kita harus memastikan diri bahwa kita dapat membangun kepribadian yang menarik di mata pelanggan agar mereka juga tertarik dengan produk-produk ciptaan kita, kita juga harus memastikan bahwa kita menjual barang yang benar-benar kita sukai, dan kita juga perlu memastikan bahwa kita memiliki mental yang kuat untuk menjadi seorang pengusaha modern yang siap menghadapi segala perubahan drastis di era modern seperti sekarang ini. Jadi setelah membaca artikel ini, apakah rekan-rekan pembaca sudah siap untuk menjadi seorang pengusaha modern? Jika ya, selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table