Communication
Cara Membangun Budaya Berbeda Pendapat
By STUDiLMU Editor
Terobosan yang luar biasa akan terjadi saat sebuah perusahaan mendorong para karyawannya untuk berpendapat, terlebih lagi untuk “tidak setuju”.
Ide-ide yang cemerlang sering kali tercipta saat sebuah kelompok memiliki kebebasan untuk memberikan pendapat mereka. Terlebih lagi jika ada beberapa anggota yang tidak setuju akan usulan atau pendapat yang diberikan. Mengapa demikian? Karena jika ada satu atau beberapa anggota yang tidak setuju, itu sangat bagus! Karena dari penolakan ide tersebut akan lahir ide-ide cemerlang lainnya yang diberikan. Luar biasa bukan?
Jika pendapat Anda ditolak oleh rekan-rekan Anda, tidak perlu berkecil hati karena dari penolakan tersebut, Anda akan menemukan ide hebat lainnya yang akan membantu tim Anda menjadi lebih berkembang. Hal ini tidak hanya berlaku untuk para karyawan, namun juga untuk para pemimpin seperti manajer, tim manajer, direktur, CEO bahkan Presiden sekalipun.
Mari kita ambil dari sisi pemimpin terlebih dahulu, karena pemimpin harus memberikan contoh kepada karyawannya dan harus menjadi perintis dari segala hal yang baik untuk nantinya diterapkan dan menjadi sebuah budaya. Ada satu perubahan sederhana yang dapat Anda lakukan dalam perilaku Anda sendiri yang akan meningkatkan budaya perusahaan Anda:
Mendorong budaya berpendapat pada staf Anda, dan yakinkan bahwa mereka memiliki kewajiban untuk tidak setuju dengan pendapat Anda.
Ini berarti bahwa kolega tidak hanya memiliki izin (atau hak) untuk berbicara ketika mereka tidak setuju dengan konsep atau ide baru. Namun, mereka juga memiliki kewajiban untuk mengekspresikan oposisi mereka.
Beberapa hal yang dapat dilakukan seorang pemimpin untuk mulai melakukan hal ini yaitu dengan cara:
1. MEMANTAPKAN TUJUAN ANDA
Anda harus memperjelas tujuan bahwa Anda mengharapkan tim Anda mengekspresikan ketidaksetujuan mereka saat membahas ide-ide arah dan perubahan.
Setiap karyawan Anda bertanggung jawab untuk membawa ide-ide dan upaya terbaik mereka untuk bekerja setiap hari, dan mengekspresikan sudut pandang yang berlawanan adalah bagian dari pekerjaan.
Anda ingin memastikan bahwa pertentangan yang terjadi disampaikan dengan cara yang konstruktif dan Anda sebagai pemilik kontrol dari diskusi ini harus membimbing ke ide-ide cemerlang yang benar, sesuai dengan visi dan misi perusahaan serta memberikan keuntungan yang banyak bagi semua kalangan. Yap! Inilah tantangannya, sebagai pemimpin Anda ditantang untuk membuat suasana diskusi menjadi efektif tanpa terlihat seperti debat kusir. Ciptakan suasana diskusi dengan tetap sopan dan positif.
Kunci kesuksesan diskusi ini ada pada Anda sebagai seorang pemimpin, jadi Anda harus memantapkan tujuan terlebih dahulu sebelum memulai diskusi.
2. TIDAK TERSINGGUNG DAN UCAPKAN TERIMA KASIH
Nah, ini adalah salah satu poin terpenting yang harus Anda ingat sebagai pengendali diskusi. Anda tidak boleh marah atau tersinggung jika ada karyawan atau anggota tim yang tidak setuju dengan ide yang Anda sampaikan. Ingat! Anda sedang dalam pencarian ide yang terbaik dari mereka dan semua orang memiliki pendapatnya masing-masing. Pastikan tidak ada dampak tersirat ataupun langsung, kepada anggota staf Anda yang mengungkapkan ketidaksetujuan mereka.
Ide-ide yang Anda pikir adalah yang terbaik, belum tentu bagi mereka. Tugas Anda adalah mencari jalan tengah dan mendapatkan ide cemerlang yang terbaik.
Selain itu, Anda juga perlu mengucapkan rasa terima kasih kepada para karyawan setiap kali mereka menantang pemikiran Anda, katakanlah hal ini: "Terima kasih karena telah memberikan ide cemerlang yang lain. Ini adalah cara kita semua untuk menjadi lebih baik."
3. MEMULAI “PERMAINAN”
Nah, setelah seorang pemimpin memantapkan tujuan dan mempersiapkan diri untuk tidak tersinggung dan berani untuk mengucapkan terima kasih atas segala penolakan ide, ini saatnya untuk menerapkan permainan diskusi yang baik dan efektif antara pemimpin dan karyawan.
Saat akan memulai permainan ini, Anda perlu menanamkan nilai pada tim Anda bahwa mengidentifikasi masalah atau menyuarakan ketidaksepakatan adalah hal yang baik.
Selain itu, beritahu mereka bahwa permainan ini dapat dimenangkan dengan cara menawarkan ide dan solusi baru untuk masalah. Ketika mereka terbiasa mengidentifikasi masalah dan menawarkan solusi, secara tidak langsung mereka sedang meningkatkan kinerja tim dan meningkatkan standar perusahaan.
4. KOMUNIKASI DUA ARAH
Ketika membahas ide-ide lain, ada kemungkinan bahwa beberapa ide yang berlawanan menjadi tidak terlalu efektif untuk diterapkan. Ketika hal ini terjadi, Anda dapat menjadikan hal tersebut sebagai peluang untuk memberikan umpan balik kepada tim Anda dan menjelaskan kepada mereka mengapa ide-ide tersebut tidak berfungsi di dalam praktik.
Dengan cara ini, mereka menjadi lebih kuat dan belajar melalui pengalaman dan bimbingan Anda. Ini juga mendorong dialog dua arah, karena Anda menunjukkan bahwa Anda mendengarkan mereka dan menanggapi apa yang Anda dengar dengan menawarkan wawasan tambahan yang sangat bermanfaat untuk mereka.
Kewajiban untuk tidak sepakat terhadap ide dan perubahan baru adalah konsep yang cukup sulit untuk diterapkan, namun hal ini dapat menciptakan interaksi yang lebih antara Anda dan karyawan, mengasah pemikiran karyawan untuk berpikir lebih luas, serta meraih ide yang terbaik dari diskusi Anda dengan mereka.
Percayalah, penolakan ide dan perubahan tidak selamanya datang sebagai mimpi buruk.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table