Self Improvement
Cara Mengatasi Stress terhadap Finansial
By STUDiLMU Editor
Apa Itu Stress?
Stress atau stres memiliki arti khusus yaitu, gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar seperti, ketegangan atau ketakutan akan suatu hal.
Bagaimana dengan stress finansial? Finansial adalah segala hal yang berkaitan dengan urusan keuangan. Dengan kata lain, stress finansial adalah ketakutan mental dan emosional yang dirasakan oleh seseorang karena ketakutan akan finansial yang dimiliki saat ini dan di masa mendatang. Misalnya, takut gajinya tidak cukup untuk uang makan selama satu bulan ini, takut bahwa tabungannya tidak cukup untuk membeli sesuatu yang sangat diperlukan, dan lain sebagainya.
Bagaimana Cara Mendeteksi bahwa Kita Memiliki Stress terhadap Finansial?
Mungkin saja kita sering merasa takut dengan keuangan yang dimiliki sekarang dan kadang-kadang ketakutan itu membuat kita gelisah dan khawatir, sampai-sampai tidak bisa tidur nyenyak. Namun, kita tetap perlu memastikan apakah kita benar-benar sedang menghadapi stress finansial atau tidak? Untuk mengetahuinya, kita perlu bertanya pada diri sendiri tentang seberapa emosionalnya diri kita dengan uang.
Agar kita segera mendapatkan jawabannya, coba luangkan waktu beberapa saat dan tanyakan kalimat ini, “Jika saya memiliki uang yang lebih banyak, maka saya akan _”. Coba lengkapi kalimat berikut dan lihatlah jawaban rekan-rekan Career Advice. Jawaban dari kalimat di atas bisa saja bermacam-macam, sebagai contoh berikut ini:
- “Saya akan pensiun dari pekerjaan saya, bersantai-santai dan berlibur ke Eropa bersama keluarga”.
- “Saya akan membayar semua hutang-hutang saya di Bank”.
- “Saya akan membangun bisnis restoran terenak di kota-kota besar”.
- “Saya akan melanjutkan pendidikan PhD saya ke luar negeri”.
- “Saya akan membangun rumah impian saya yang dipenuhi dengan taman-taman yang indah dan kolam renang yang luas”.
- “Saya akan mengajak bos lama saya untuk berbisnis”.
Dari beberapa jawaban di atas kita bisa melihat bahwa setiap orang akan memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang tujuan mereka, jika memiliki uang yang lebih banyak. Akan tetapi, meskipun tanggapan yang kita miliki mungkin beragam, namun kita semua memiliki satu kesamaan yaitu, emosi yang kuat dan mendalam terhadap finansial.
Pada studi yang dilakukan oleh Northwestern Mutual menunjukkan bahwa 78% orang Amerika sangat khawatir dengan masa depan keuangan mereka. Waduh! Jika masyarakat di negara maju seperti Amerika Serikat saja merasa sangat khawatir dengan keuangan mereka di masa depan, bagaimana dengan kita di Indonesia?
Kenaikan harga dari barang-barang pokok di Indonesia juga menciptakan ketakutan atau stress yang semakin kuat terhadap keadaan finansial yang dimiliki masing-masing masyarakat Indonesia. Mahalnya harga pendidikan anak, kenaikan harga bbm, harga bawang dan cabai yang juga semakin naik, semua kondisi ini telah membawa kita pada pemikiran bahwa “memiliki uang yang lebih banyak akan membuat diri kita merasa lebih terpenuhi dan kita bisa memberikan rasa aman kepada orang-orang yang kita cintai, serta berani untuk menghadapi kehidupan baru yang akan datang”.
Hal yang menariknya, hampir semua orang di dunia ini memiliki kalimat pengandaian seperti di atas. Kita akan merasa senang dan bahagia jika nominal di rekening bank kita bertambah angka 0 nya di sebelah kanan.
Seakan-akan, faktor finansial adalah faktor utama untuk meraih kebahagiaan di dunia. Lantas, jika semua orang merasakan hal demikian, apakah ini menandakan bahwa kita semua memiliki kecenderungan stress terhadap masalah finansial? Maka jawabannya adalah “ya”, hanya saja tingkatan stress finansial yang dirasakan setiap orang bisa saja berbeda-beda.
Kuncinya, apabila kita secara terus-menerus merasa khawatir terhadap kondisi finansial kita, sampai-sampai kita selalu bersikap defensif, kurang tidur, sering pusing kepala, merenung terlalu lama, maka kita perlu mendefinisikan kembali hubungan kita dengan uang.
Kemungkinan besar, hubungan emosional kita dengan uang adalah penyebab utama dari segala rasa stress finansial yang kita rasakan.
Stress Finansial berasal dari Hubungan Emosional Kita dengan Uang
Menurut website the wisdom journal, ada banyak jenis ketakutan yang kita rasakan terhadap kondisi finansial kita. Misalnya, tidak takut memiliki ketergantungan, kita takut menjadi kaya raya dan lupa diri, kita takut jatuh dan menghadapi kegagalan, bahkan kita takut untuk menghadapi segala hal yang tidak pernah diprediksi sebelumnya.
Selain itu, hubungan emosional kita dengan uang juga memiliki beberapa persepsi umum, sebagai contoh:
- “Saya khawatir kalau nanti akhirnya harus bergantung kepada kebaikan orang lain untuk kebutuhan sehari-hari saya”.
- “Saya merasa bersalah jika harta saya lebih banyak dari orang-orang di sekitar saya”.
- “Saya khawatir dan takut jika anak-anak saya nanti tidak bisa meraih kesuksesan”.
- “Saya takut jika investasi bisnis yang saya berikan tidak akan berhasil”.
- “Saya merasa tidak pintar dalam mengelola keuangan”.
Dari semua persepsi umum di atas, jelas dapat dilihat bahwa hubungan emosional kita dengan uang dipengaruhi oleh hal-hal yang kita pelajari serta pengalaman yang kita rasakan secara berangsur-angsur dengan uang. Sehingga, semua pengalaman dan ilmu tersebut membuat kita menjadi lebih berhati-hati, takut atau percaya diri dalam mengelola keuangan.
Arti ‘uang’ bagi masing-masing kita akan berbeda dan dipengaruhi oleh kekuatan emosional yang kita rasakan terhadap uang. Nantinya, kekuatan emosional itu juga akan membentuk tindakan kita dalam mengelola finansial.
Bagaimana Cara Mengatasi Stress terhadap Finansial?
Sekarang kita semua sudah tahu bahwa setiap orang memiliki kecenderungan stress terhadap finansial, itu sudah pasti. Hanya saja tingkatan stress yang kita miliki mungkin akan berbeda-beda. Setelah mengidentifikasi ulang hubungan emosional kita dengan uang, dan kita menemukan diri sendiri selalu merasa terintimidasi oleh keadaan finansial yang dimiliki, maka aktor utama yang perlu di otomatisasi adalah diri sendiri. Nah, berikut ini adalah beberapa solusi yang bisa kita terapkan untuk mengatasi stress finansial.
- Apabila rekan-rekan pembaca merasa takut jika di masa tua tidak bisa menikmati kehidupan dengan tenang, maka rekan pembaca harus menabung secara konsisten dan memproyeksikan jumlah tabungan yang diperlukan di masa tua nanti, serta membuat perencanaan kapan rekan pembaca akan membutuhkan tabungan pensiun tersebut.
- Apabila rekan pembaca merasa takut kehilangan status atau posisi yang dimiliki sekarang ini, maka mulai saat ini rekan pembaca harus membuat keputusan yang tegas terhadap kemewahan apa saja yang akan tetap dipertahankan dan biarkan sisanya pergi meninggalkan Anda.
- Apabila rekan pembaca merasa takut tidak bisa memiliki tabungan pensiun yang cukup, maka mulailah menabung dari sekarang, dan lupakan segala penyesalan yang ada.
Apabila kita merasa takut tidak bisa membayar semua hutang-hutang yang ada, maka mulai dari sekarang harus berhenti menggunakan kartu kredit dan mulai mencicil untuk melunasi hutang.
- Apabila rekan pembaca merasa takut tidak bisa membiayai pendidikan anak-anak Anda, maka rekan pembaca harus mulai menabung dari sekarang dan aktif dalam melihat-lihat penawaran beasiswa.
- Apabila rekan-rekan Career Advice merasa takut akan kehilangan pekerjaan saat ini dan tidak memiliki uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka rekan pembaca perlu mengurangi pengeluaran, mencari penghasilan tambahan, serta mulai menabung untuk masa depan.
Kesimpulannya, semua masalah finansial yang membuat kita stress PASTI ada solusinya. Hal yang paling terpenting adalah bagaimana cara kita memandang ‘uang’ dan bagaimana hubungan emosional kita dengan uang yang kita miliki sekarang. Menguasai keuangan menandakan bahwa kita sudah berhasil menghadapi rasa stress terhadap finansial, dan mengambil tindakan nyata dalam mengelola keuangan dengan baik adalah jalan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik tanpa rasa kecemasan.
Yuk, mulai dari sekarang kita atasi rasa stress terhadap finansial dimulai dari diri sendiri. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table