Leadership
Hati-hati Menyikapi Situasi
By Berny Gomulya
Menurut survei dari perusahaan waralaba kursus bahasa Inggris Wall Street Institute yang berkantor pusat di Amerika Serikat, kemampuan berbahasa Inggris orang Indonesia sebanding dengan orang Hongkong, dan jauh lebih baik dari orang Thailand. Mungkin beberapa di antara Anda kaget, sama seperti saya ketika membaca laporan hasil survei ini. Saya dulu berpikir bahwa orang Hongkong jauh lebih baik dalam berbahasa Inggris daripada orang Indonesia. Ternyata kemampuan kita sama, namun orang Indonesia kurang PD (percaya diri). Survei ini dilakukan terhadap 3.000 orang siswa Wall Street Institute (berusia di atas 16 tahun).
Mengapa orang Indonesia kurang percaya diri? Beberapa orang mengatakan karena kurang berlatih. ”Kita sudah lebih takut dulu sebelum berbicara. Terlalu banyak mikir grammar. Padahal kita baru bisa bahasa Inggris kalau terus berlatih. Kita bisa karena terbiasa,” kata rekan saya suatu hari.
Saya pribadi setuju dengan hasil survei itu. Menurut saya, selain karena kurang berlatih, orang Indonesia tidak percaya diri. Orang Indonesia tidak yakin bahwa mereka mampu berbahasa Inggris. Karena tidak yakin terhadap diri sendiri itulah akhirnya membuat mereka jadi enggan berlatih berbahasa Inggris.
The Law of Belief (Hukum Keyakinan) berkata: ”Apapun yang pemimpin percayai dan yakini sepenuhnya, itu akan menjadi kenyataan.” Kita bertindak berdasarkan apa yang kita percayai, dan yakini, terlepas apakah hal itu benar atau salah. Keyakinan Anda menentukan kenyataaan hidup Anda. You do not only believe what you see; you rather see what you already believe. Sebenarnya, Anda tidak hanya percaya pada apa yang Anda lihat, tetapi Anda juga melihat apa yang Anda percayai.
Anda dapat memiliki keyakinan positif, keyakinan yang membuat hidup Anda gembira, senang, bahagia dan optimis. Atau Anda dapat memiliki keyakinan negatif, keyakinan yang membuat hidup Anda sedih, murung, susah, dan pesimis. Keyakinan mempunyai kuasa dan pengaruh yang luar biasa dalam kehidupan. Memang, kita tidak selalu mendapatkan apa yang layak kita terima dalam kehidupan, tetapi kita biasanya mendapatkan tidak lebih dari apa yang kita yakini. Kita menerima apa yang kita yakini. Prinsip ini bekerja dalam hal negatif sekuat dalam hal positif. Keyakinan Anda, baik itu positif ataupun negatif, bekerja sama kuatnya untuk menjadi kenyataan dalam diri Anda.
”Apapun yang pemimpin percayai dan yakini sepenuhnya, itu akan menjadi kenyataan.”
Seorang pedagang bakso di pinggir jalan, ia tidak bisa membaca, jarang mendengarkan radio dan televisi. Namun bisnis baksonya berkembang pesat, sehingga ia meminta anak laki-lakinya yang lulusan luar negeri untuk bergabung mengembangkan bisnisnya.
Pada suatu saat keanehan terjadi. Anaknya bertanya kepada ayahnya, ”Ayah, apakah Ayah tahu bahwa perekonomian sekarang sedang susah, banyak bank dan perusahaan besar bangkrut, sepertinya tidak lama lagi ada resesi besar pasti terjadi. Ayahnya menjawab, ”Tidak tahu. Saya belum tahu mengenai itu. Memangnya ada apa, Nak?” Anaknya berkata, ”Perekonomian internasional sangat parah. Dalam waktu dekat kondisi ekonomi dalam negeri lebih parah lagi. Kita harus siap-siap menghadapi masa-masa sulit.” Si Ayah berpikir bahwa pasti informasi tersebut benar karena anaknya lulusan luar negeri, rajin baca koran, mendengarkan radio, dan menonton televisi.
Hari berikutnya, ia mengurangi membeli daging, menghemat pemakaian bumbu, menurunkan tendanya dan tidak lagi bersemangat. Maka dengan cepat, makin hari, makin sedikit orang yang membeli baksonya. Sehingga penjualannya menurun drastis. Sang ayah kemudian berkata, ”Anakku, kamu benar. Kita sedang menghadapi masa-masa resesi. Lihat saja, makin sedikit orang yang membeli bakso. Saya senang kamu sudah memperingatkan saya sebelumnya.”
Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari cerita di atas? Banyak pemimpin tidak sukses dalam hidupnya, karena membiarkan pikiran mereka dirusak oleh hal-hal negatif. Mereka membiarkan hal-hal negatif merusak kehidupan mereka. Akibatnya, sikap dan tindakan mereka mengikuti pikiran negatif mereka. Sehingga, hal negatif pun benar-benar terjadi dalam kehidupan si pemimpin. Henry Ford berkata, ”Jika seorang pemimpin berpikir ia bisa melakukan sesuatu hal atau ia pikir ia tidak bisa melakukan hal itu, ia benar adanya.”
Banyak pemimpin cenderung meyakini hal buruk. Mereka meyakini bahwa mereka tidak bisa melakukan sesuatu, seolah-olah mengharapkan kekalahan, dan kegagalan. Dan mereka biasanya mendapatkan apa yang mereka yakini. Mereka menjadi apa yang mereka percayai.
”Jika seorang pemimpin berpikir ia bisa melakukan sesuatu hal atau ia pikir ia tidak bisa melakukan hal itu, ia benar adanya.”
~Henry Ford~
The Law of Attraction (Hukum Daya Tarik) berkata, “Anda adalah magnet kehidupan. Anda menarik segala sesuatu di sekitar Anda sejalan dengan apa yang dominan di pikiran Anda.” Jika Anda berpikir positif dan optimis, Anda sedang menarik segala sesuatu yang sifatnya positif dan optimis. Anda akan menarik orang, ide, kesempatan, dan keadaan menjadi positif. Sebaliknya, jika Anda berpikir negatif dan pesimis, maka Anda sedang menarik segala sesuatu yang bersifat negatif dan pesimis dalam hidup Anda. Anda akan menarik orang, ide, kesempatan, dan keadaan menjadi negatif. Ini juga berarti, jika Anda bisa memfokuskan diri Anda ke hal-hal yang Anda ingin capai, maka Anda akan menarik segala sesuatu di alam semesta ini untuk mencapai tujuan Anda. Sekali lagi saya katakan ini, ”Pemimpin tidak dapat memikirkan hal-hal negatif dan berharap mendapatkan kehidupan yang positif. Pemimpin tidak dapat mendapatkan keberhasilan dengan memikirkan tentang kegagalan.” Hati-hatilah dengan pikiran Anda. Ubah pikiran dan sikap Anda, dan hidup Anda akan berubah!
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table