Self Improvement
Kerja Keras
By STUDiLMU Editor
Di satu kelas, tanpa diduga seorang peserta menghampiri dan membisiki pengajar kami, mengakui bahwa ia penyandang autis, dan menyatakan tidak bisa mengikuti aktivitas kelompok yang sekiranya ada. Hah?! Ada penyandang autis yang bisa bekerja di perusahaan? Mungkin ini adalah hal baru bagi orang awam seperti kita, namun nyatanya memang ada. Dan lebih hebat lagi, para penyandang autis bahkan mampu memukau dunia.
Sejak pertama kali autisme didiagnosis pada tahun 1943, penyandang autis di dunia semakin meningkat jumlahnya. Namun meski memiliki masalah dalam berkomunikasi dan bersosialisasi, nyatanya banyak anak-anak autis yang tumbuh menjadi orang sukses. Salah satu karya sukses penyandang autis adalah karakter kartun yang versi gamenya kemudian mencatat rekor dunia; Pokemon. Ide pokemon datang dari Satoshi Tajiri, sekitar periode 1989-1990 saat Game Boy diluncurkan. Satoshi Tajiri mengalami sindrom asperger, penyakit yang masuk ke dalam spektrum autisme. Namun, kondisi tersebut tidak menghambatnya menjadi seorang pengusaha sukses, asalkan mau kerja keras. Kesenangan Tajiri mengumpulkan serangga saat kecil menjadi ide dasar baginya mendesain video game. Ia juga menciptakan salah satu waralaba video game yang paling populer di dunia, Game Freak, Inc, yang menciptakan game secara eksklusif untuk Nintendo dan dipublikasikan pada 1996.
Penyandang sindrom asperger berprestasi lainnya adalah Tim Page, seorang kritikus terkenal dan penulis yang memenangkan Pulitzer Prize sebagai kritikus musik untuk Washington Post. Ia juga dipilih Opera News sebagai 25 orang paling berpengaruh di dunia opera. Page telah menghasilkan konser di seluruh dunia dan sejak itu dinobatkan sebagai seorang profesor jurnalisme dan musik di University of Southern California. Sementara Matt Savageyang divonis menderita PDD (Pervasive Development Disorder Unspecified) dijuluki ‘mozart of jazz’ oleh legenda jazz Dave Brubeck.
Ada pula Temple Grandin, seorang autis yang sukses menjadi profesor di bidang ilmu hewan. Ia sukses mendapatkan gelarnya itu dari Colorado State University. Grandin juga menulis sepuluh buku tentang hewan dan perilaku manusia. Bahkan HBO membuat film khusus yang mengisahkan perjalanan hidupnya, dengan judul “Temple Grandin”. Sementara Daniel Tammet – yang juga dikenal sebagai 'Brainman', seorang penulis, linguist, dan pendidik, dinobatkan sebagai 1 dari 100 orang jenius yang masih hidup di dunia.
Ketika mendengar kata 'autis', yang ada di benak kebanyakan orang adalah beberapa hal; orang yang punya ‘dunia sendiri', sebagai sebutan mengejek untuk teman yang kurang fokus kalau diajak bicara, atau mereka yang terlalu terpaku pada gadgetnya. Tapi tidak banyak yang mengasosiasikannya dengan kata jenius. Lebih mudah mengasosiasikan anak-anak dengan prestasi akademis tinggi sebagai jenius. Pencipta roket, jenius. Mampu berbicara dalam 20 bahasa, jenius. Mampu mengingat seratus digit angka dalam 30 detik, jenius. Tetapi penyandang autis...?
Sampai saat ini belum ada obat yang digunakan untuk menyembuhkan autisme. Sindrom autisme adalah kondisi biologis sehingga tidak dapat disembuhkan. Namun ada penanganan medis yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala serta tanda yang terjadi. Autisme membutuhkan terapi, dukungan serta penanganan yang tepat sejak dini, sehingga peyandang dapat dengan cepat beradaptasi, berkomunikasi lebih baik, serta bersosialisasi.
Memakan waktu? Pasti. Sulit? Jika kita menjawab “Sangat!”, bayangkan apa yang dirasakan para penyandangnya. Saat mereka berhasil menulis buku inspiratif, meraih gelar profesor, hingga merekam tiga album musik, kerja keras yang mereka lakukan membuat mereka sosok yang disebut Thomas A. Edison sebagai Jenius. Menjadi jenius disumbang oleh 1% inspirasi, dan sisanya adalah 99% keringat alias kerja keras. Jadi harusnya kita tidak boleh banyak beralasan tentang IQ yang tidak tinggi, karena menjadi jenius adalah keputusan kita untuk mau mengupayakannya dengan keras.
“Genius is 1% inspiration, and 99% perspiration.”
- Thomas Edison-
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table