Leadership
Langkah-langkah Dasar Kepemimpinan Situasional
By STUDiLMU Editor
Apakah rekan-rekan Career Advice pernah mendengar nama Profesor Dr. Paul Hersey dan penulis terkenal Ken Blanchard? Yap, mereka adalah penemu teori kepemimpinan situasional yang sedang ‘naik daun’ dan diterapkan oleh banyak pemimpin di dunia ini. Gaya kepemimpinan ini memiliki proses berurutan dimana manajer atau pemimpin menilai tugas dan prioritas dalam lingkungan kerja, menganalisis tingkat kesiapan pekerja, dan memilih gaya kepemimpinan terbaik yang cocok untuk situasi yang sedang dihadapi oleh perusahaan.
Untuk menerapkan teori kepemimpinan ini, terdapat langkah-langkah yang perlu kita ambil, di antaranya adalah berikut ini:
1. Bagaimana Nilai Tugas yang Dimiliki? Dan Tentukan Prioritas tugas
Langkah pertama dan yang paling utama dalam menerapkan gaya kepemimpinan ini adalah menilai tugas yang paling penting bagi perusahaan atau departemen. Saat kita berhasil menentukan nilai tugas dari setiap pekerjaan yang dimiliki, maka dengan mudah kita dapat menentukan prioritas pekerjaan.
Mengapa membuat prioritas kerja itu sangatlah penting? Tentu saja, karena dengan prioritas kerja ini kita akan melakukan pertimbangan dalam pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat sesuai dengan situasi dan prioritas kerja yang dimiliki perusahaan sekarang.
2. Penting untuk Menilai Kesiapan Karyawan
Seperti yang sudah dijelaskan di awal artikel ini bahwa teori kepemimpinan situasional adalah suatu proses berurutan yang mana semua tahapannya memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Kesiapan para karyawan juga menjadi langkah penting yang perlu dinilai dan dipertimbangkan oleh pemimpin atau manajer. Mengapa begitu? Hal ini dikarenakan, tingkat kesiapan dan kematangan pekerja atau karyawan memiliki dampak yang besar dan signifikan pada setiap gaya kepemimpinan yang dipilih oleh para pemimpin.
Apa saja yang perlu dipertimbangkan oleh para pemimpin dalam menilai kesiapan para karyawan? Dalam hal ini, kesiapan karyawan dapat dinilai dari kepercayaan diri, keterampilan dan kinerja karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan.
Apabila rekan pembaca melihat dan menilai karyawan Anda sudah siap dan matang dalam menghadapi tugas yang diberikan, semakin siap karyawan Anda, maka keterlibatan rekan pembaca sebagai pemimpin akan semakin sedikit. Karena keterampilan serta kinerja yang dimiliki karyawan dinilai sudah matang, sehingga seorang pemimpin sudah dapat ‘melepas’ karyawan mereka dengan tenang. Hal ini juga berlandaskan kepercayaan yang diberikan oleh para pemimpin kepada karyawannya yang dinilai sudah matang.
Namun, jika ternyata para karyawan masih baru dan kurang berpengalaman dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, ini menandakan bahwa kita perlu memberikan keterlibatan yang lebih dan aktif kepada mereka.
3. Pemilihan Gaya
Setelah rekan pembaca melalui dua tahapan sebelumnya yaitu, menilai tugas yang dimiliki dan menilai kesiapan karyawan. Langkah selanjutnya adalah memilih gaya kepemimpinan yang paling cocok dengan situasi yang dihadapi oleh perusahaan.
Dalam teori kepemimpinan situasional ini, Hershey-Blanchard telah berhasil menguraikan empat gaya dasar yang dimiliki oleh kepemimpinan situasional. Empat gaya tersebut adalah memberitahu atau mengarahkan, menjual atau melatih, berpartisipasi atau mendukung, dan mendelegasikan.
Dalam hal ini, gaya mengarahkan adalah pendekatan yang dilakukan lebih dekat dan langsung. Gaya menjual dan melatih biasanya digunakan dalam pengembangan karyawan. Gaya ketiga yaitu, pendekatan partisipasi atau mendukung dapat melibatkan karyawan yang lebih matang dan keinginan untuk mempertahankan moral yang tinggi. Lalu, bagaimana dengan gaya ketiga? Pendekatan pendelegasian digunakan oleh karyawan yang berpengetahuan tinggi dan ulung dalam melakukan tugas-tugas.
4. Peninjauan Kinerja
Sekarang kita dapat menuju ke langkah keempat yaitu, peninjauan kinerja. Sebenarnya, teori kepemimpinan situasional ini hanya terdiri dari tiga langkah dasar.
Namun sebagai seorang manajer atau pemimpin, rekan-rekan Career Advice harus selalu meluangkan waktu untuk menilai kinerja Anda sepanjang waktu. Yap, meskipun kita adalah seorang pemimpin, penting untuk mengukur kinerja kita selama ini, bukan hanya terfokus pada kinerja karyawan saja. Apalagi teori kepemimpinan situasional ini tentang bagaimana kita sebagai pemimpin dapat memilih pendekatan yang paling terbaik dan cocok, serta menerapkannya dengan baik. Sehingga, tanggung jawab yang kita miliki sangatlah besar. Apabila kita tidak konsisten dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang telah dipilih, maka sama saja kita tidak bertanggung jawab atas pilihan kita.
Coba kita tinjau kembali, selama mengerjakan proyek dan terlibat dalam tugas-tugas yang ada, bagaimana kinerja yang kita berikan pada setiap komiten.
Analisis ini juga memungkinkan kita untuk mengukur apakah kita sudah secara efektif memprioritaskan tugas dan secara akurat menilai kesiapan para karyawan. Nilai positif lainnya yang bisa kita dapatkan adalah kita akan lebih terbiasa dengan gaya kepemimpinan yang telah dipilih sebelumnya dan menjadi lebih baik dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat untuk situasi yang tepat.
Sayangnya, teori kepemimpinan situasional memiliki kekurangan dan kelebihan, serta beberapa pro dan kontra terhadap teori ini. Ya, ini memang mutlak. Segala yang ada di dunia pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yuk, mari kita simak apa saja keuntungan dan kerugian dari teori kepemimpinan situasional ini.
Keuntungan dan Kerugian dari Kepemimpinan Situasional
1. Pro Kepemimpinan Situasional:
- Teori ini mudah untuk digunakan: Ketika seorang pemimpin telah memilih gaya kepemimpinan yang tepat, dia akan tahu dan merasakan dampak positif dari pilihannya itu.
- Teori ini cukup sederhana: Teori kepemimpinan situasional tidak rumit. Dalam teori ini, yang perlu dilakukan oleh manajer atau pemimpin hanyalah mengevaluasi situasi dan menerapkan gaya kepemimpinan yang benar dan tepat.
- Daya tarik intuitif: Dengan tipe atau karakteristik pemimpin yang tepat, gaya kepemimpinan ini akan sangat nyaman untuk diterapkan.
- Para pemimpin diperbolehkan untuk mengubah gaya kepemimpinan sesuai dengan keinginan mereka.
2. Kontra Kepemimpinan Situasional:
- Teori kepemimpinan situasional ini adalah gaya kepemimpinan yang berasal dari Amerika Utara. Sayangnya, teori ini tidak mempertimbangkan prioritas dan gaya komunikasi budaya lainnya.
- Teori ini tidak memperdulikan perbedaan antara manajer wanita dan pria.
- Pemimpin situasional dapat mengalihkan perhatian mereka dari strategi dan politik dalam jangka panjang.
Keuntungan dari Kepemimpinan Situasional
Menurut Blanchard dan Hersey, kepemimpinan situasional ini berarti memilih gaya kepemimpinan yang tepat untuk orang yang tepat, serta untuk situasi yang tepat. Jadi, manfaat yang dimiliki oleh teori kepemimpinan ini adalah kita seperti memberikan obat yang tepat pada setiap penyakit yang dimiliki dalam tubuh. Hasilnya? semua masalah yang berdatangan dapat diselesaikan dengan solusi terbaik.
Untuk mendapatkan hasil yang tepat dan dapat memilih gaya yang tepat, semuanya tergantung pada situasi secara spesifik dan kompetensi serta kematangan para karyawan. Inilah sebabnya kedua hal tersebut berkolaborasi untuk mengembangkan model kepemimpinan situasional. Proses ini juga membuat para pemimpin yang menerapkan teori kepemimpinan ini terlihat seperti partner yang sangat akrab dengan para karyawannya, bukan seperti bos yang kaku kepada karyawan pada umumnya.
Kekurangan dari Kepemimpinan Situasional
1. Menimbulkan Kebingungan
Ketika para karyawan berjuang untuk memenuhi harapan pemimpin serta perusahaan, kehadiran konsistensi sangatlah penting. Namun, jika kepemimpinan situasional diterapkan pada situasi manajemen dengan tidak sesuai, akibatnya akan muncul sebuah inkonsistensi.
Ini juga dapat menimbulkan kebingungan dari para karyawan, yang mungkin mereka tidak tahu respon seperti apa yang diharapkan dari manajer mereka, dari hari ke hari. Situasi ini berpotensi menciptakan lingkungan yang penuh dengan ketakutan dan ketidakpastian.
2. Apakah ini Sebuah Teori Kepemimpinan atau Manajemen?
Salah satu kritik yang sering dilayangkan untuk teori ini adalah, banyak pemimpin yang bertanya-tanya apakah teori ini lebih kepada kepemimpinan atau manajemen?
Sebagai contoh, ketika seorang manajer menyesuaikan gaya penyelesaian masalahnya dengan situasi tertentu, pemimpin tersebut akan menggunakan pendekatan pemecahan masalah secara jangka pendek. Sedangkan, sebuah teori kepemimpinan haruslah memiliki perspektif jangka panjang, bukan sebaliknya.
3. Kritik dari Faktor Eksternal
Tentunya, setiap teori yang dihasilkan akan mendapatkan kritik-kritik dari faktor eksternal. Salah satunya Profesor manajemen David Boje di New Mexico State University. Beliau memberikan kritik terhadap teori kepemimpinan situasional bahwa teori ini seperti menyangkal kemampuan para pemimpin yang baik untuk mengubah situasi dan tantangan yang dihadapi oleh mereka. Dalam arti lain, ini seperti meremehkan kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin.
4. Persepsi
Manajer atau pemimpin pasti tahu bahwa mereka harus ‘merangkul’ para karyawannya. Itulah mengapa penting bagi para pemimpin untuk tetap memperhatikan persepsi yang diberikan oleh karyawannya terhadap teori kepemimpinan ini.
Untuk para karyawan yang sangat cerdas dan teliti, kepemimpinan situasional ini dapat dianggap sebagai sebuah manipulatif atau koersif. Sehingga, pemimpin dapat kehilangan kredibilitas dan kepercayaan dari para karyawannya.
Nah, itu dia beberapa langkah dari teori kepemimpinan situasional serta kelebihan dan kekurangan dari teori kepemimpinan ini. Jadi, apakah pembaca Career Advice tertarik untuk menerapkan teori kepemimpinan ini? jika “ya”, tunggu apalagi, yuk segera kita terapkan teori kepemimpinan ini dengan mengikuti langkah-langkah di atas.
Jika ingin menyelenggarakan training Kepemimpinan, silakan menghubungi kami di:
021 29578599 (Hunting)
021 29578602 (Hunting)
0821 1199 7750 (Mobile)
0813 8337 7577 (Mobile)
info@studilmu.com
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table