Communication
Memiliki Komunikasi Efektif
By STUDiLMU Editor
Halo rekan pembaca Career Advice, apakah Anda telah mengetahui gaya komunikasi Anda? Berdasarkan analisis data, 25% merupakan komunikator intuitif. Mereka adalah orang-orang yang tidak suka dengan hal-hal yang terlalu spesifik. Mereka suka dengan gambar-gambar yang besar. Mereka tidak bertele-tele dalam mengambil langkah dan tidak terlalu peduli dengan perasaan juga emosi. Mereka suka langsung pada intinya. Komunikator Intuitif ini sering ditemukan dalam perwakilan yang sangat tinggi di antara para pemimpin senior organisasi.
Lalu, bagaimana dengan rekan pembaca? Jenis komunikator seperti apakah Anda? Jika Anda membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai inti, atau Anda suka mendiskusikan hal selangkah demi selangkah sebelum menyimpulkannya, maka Anda akan sangat bertolak belakang dengan para komunikator intuitif. Anda akan mengasingkan mereka. Itulah sebabnya penting bagi Anda untuk dapat memiliki komunikasi efektif sehingga Anda dapat langsung membicarakan intinya.
Bagaimana Anda dapat tahu jika Anda tidak memiliki komunikasi efektif?
Teknik mendasar untuk mengetahui apakah Anda menggunakan komunikasi efektif atau tidak adalah dengan memerhatikan pendengar Anda, baik satu ataupun ratusan. Coba untuk mengingat percakapan satu lawan satu yang Anda lakukan baru-baru ini, tanyakan pada diri Anda:
- Apakah lawan bicara Anda berusaha mencari alasan untuk menyudahi pembicaraan sebelum Anda selesai berbicara?
- Apakah lawan bicara Anda menatap hal lain dan tidak fokus dengan pembicaraan?
- Apakah lawan bicara Anda mengajukan pertanyaan?
Jika lawan bicara Anda meninggalkan pembicaraan sebelum Anda selesai berbicara, tidak membangun kontak mata dengan Anda, dan tidak mengajukan pertanyaan, itu merupakan suatu pertanda bahwa Anda tidak melakukan komunikasi efektif. Anda terlalu bertele-tele. Dan ini juga merupakan pertanda bahwa Anda sedang berkomunikasi dengan komunikator intuitif.
Anda harus melakukan komunikasi efektif, tidak bertele-tele.
Para presenter hebat biasanya tidak memulai presentasi dengan langsung membahas slide yang mereka buat. Mereka akan bertanya kepada para pendengar terlebih dahulu tentang hal apa yang diharapkan para pendengar dari mereka. Para pengusaha juga biasanya tidak malu untuk memberitahu apa yang mereka inginkan dan yang mereka tidak inginkan. Dan jika Anda berhadapan dengan para komunikator intuitif, tidak heran jika mereka mengatakan:
- Saya ingin langsung pada intinya.
- Tolong jangan bertele-tele.
- Tolong bicarakan dengan singkat.
Para komunikator intuitif menyukai komunikasi efektif. Mereka tidak suka dengan cerita, percakapan ataupun presentasi yang dilakukan dengan lambat. Mereka tidak akan membaca buku yang terdiri dari 400 halaman tanpa melihat akhir dari buku tersebut. Mereka bisa saja langsung membaca akhirnya, lalu membaca cerita di tengah baru membaca cerita awal.
Jadi, jika rekan pembaca akan memiliki sebuah pertemuan atau presentasi dengan para komunikator intuitif, cobalah untuk berlatih dalam menyampaikan setengah materi Anda. ini akan membuat Anda mampu mengeliminasi slide-slide yang tidak perlu dan mempersiapkan mental Anda dalam menghadapi komunikator intuitif. Dan juga, siapkan mental Anda untuk melewati beberapa slide dan langsung menuju kesimpulan.
Dan jika pendengar Anda mengatakan bahwa mereka ingin langsung mendengarkan intinya, atau mereka meminta Anda untuk langsung kepada kesimpulan, Anda harus siap untuk menyampaikannya. Sama juga halnya dalam kontrak bisnis, jika investor Anda meminta Anda untuk melompati hal-hal detail dan langsung kepada kesimpulan, maka Anda harus menarik intinya dan melewatkan puluhan slide yang telah Anda buat.
Kenali gaya komunikasi yang Anda miliki.
Untuk memiliki komunikasi efektif, Anda harus mengenali gaya komunikasi diri Anda sendiri. Jika Anda merupakan seorang komunikator intuitif, membuat segala sesuatu langsung pada intinya bukanlah hal yang sulit. Tetapi bagi komunikator lainnya, ini akan menjadi hal yang sangat menyulitkan. Selain komunikator intuit, ada juga 3 gaya komunikasi lainnya, yakni komunikator fungsional, analitik dan pribadi.
- Komunikator fungsional menyukai proses, hal detail, jadwal dan rencana yang dipikirkan dengan matang-matang. Mereka suka berkomunikasi secara bertahap sehingga tidak ada hal yang akan terlewatkan. Salh satu kelebihan komunikator fungsional adalah mereka dapat berkomunikasi tanpa melewatkan hal-hal yang detail sekalipun. Tetapi, kelemahannya adalah para komunikator fungsional akan mengalami kesulitan ketika mereka harus mengatakan pokok permasalahan dan menangani komunikator intuitif.
- Komunikator analitik menyukai data, angka dan cenderung curiga terhadap orang lain yang tidak memahami fakta dan data. Para komunikator ini dapat menyesuaikan diri dengan mudah terhadap para komunikator intuitif. Tetapi, mereka akan terjebak dengan hal-hal teknis ketika mereka harus langsung masuk pada pokok permasalahan.
- Komunikator pribadi sangat menghargai emosi dalam sebuah bahasa dan koneksi. Mereka selalu menggunakan emosi untuk mengetahui apa yang orang lain pikirkan. Mereka menilai orang lain berdasarkan cara berpikir dan perasaan yang dimiliki. Mereka merupakan pendengar yang baik dan juga diplomatis. Tetapi mereka berpotensi untuk diejek para komunikator intuitif sebagai orang yang sangat sensitif.
Jadi manakah yang menjadi gaya komunikasi rekan pembaca Career Advice? Apapun gaya komunikasi yang Anda miliki, Anda perlu meninggalkan cara lama tersebut agar Anda dapat memiliki komunikasi efektif dan langsung kepada pokok permasalahan. Mungkin tidak semua rekan kerja Anda merupakan komunikator yang intuitif, sehingga Anda tidak perlu memiliki komunikasi efektif dengan mereka. Tetapi percayalah, mau tidak mau rekan pembaca pasti akan bertemu dengan komunikator intuitif dimanapun. Dan ketika itu terjadi, Anda harus siap karena Anda tidak akan pernah mendapat kesempatan kedua. Miliki komunikasi yang efektif, jangan bertele-tele.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table