Coaching
Peran Leader dalam Coaching & Counseling
By STUDiLMU Editor
“Lalu ponakan gue lari ngumpet ke bawah meja, dan gue harus berusaha ikut masuk ke kolong meja!! Kebayang gak lu, badan gue sebesar ini, harus merangkak masuk kolong meja, nyari-nyari anak sekecil itu??! Trus masih harus cebokin dan bersihin celananya pula!!!”. Kisah kocak dari meja sebelah yang didengar salah satu penulis saat nongkrong di warung kopi ber-AC suatu mall, diceritakan dengan volume dan energi yang cukup berapi-api. Penulis nyengir-nyengir sendiri sambil nguping. Rupanya si tante habis dititipi keponakan yang punya hobi ngumpet saat buang air besar, dan itu bukan kali pertama. Lokasi ngumpet nya pun selalu sulit, di pojok-pojok sempit ruangan, pokoknya yang tersembunyi. Haha.. poor aunty. Bisa ditebak, si tante ngomel dan si bocah pastilah next time makin takut bilang kalau sakit perut.
Percaya atau tidak, kadang orang tanpa sengaja menyembunyikan (sumber) masalahnya. Persis seperti si keponakan unik tadi. Kalau mereka khawatir akan mendapat kesulitan jika mengaku, maka mereka akan memilih diam. Jika mereka takut mendapat masalah karena tidak mau atau tidak mampu melakukan apa yang diminta, maka mereka akan mengulur kebenaran untuk menghindari masalah baru. Seperti si keponakan yang agaknya pernah dimarahi oleh seseorang karena buang air di celana (namanya juga balita kan?), akhirnya ia memutuskan untuk sebisa mungkin tidak terlihat saat ia buang air, atau menyembunyikan kebenaran bahwa ia buang air. Karena dia sudah tahu, buntutnya panjang nih. Pasti dimarahin, dan itu bukan hal yang menyenangkan bagi bocah yang masih belum mampu mengurus dirinya sendiri dan menggunakan logic thinking.
Tapi itu kan bocah. Manusia dewasa beda dong bro. Eh, apa iya? Kerry Patterson memberi perumpamaan untuk hal ini dengan cerita seorang dokter jaga yang meminta seorang mahasiswa praktik di rumah sakit untuk menyuntik dada seorang pasien berumur 75 tahun. Mahasiswa tersebut tidak yakin bagaimana melakukannya. Tetapi ketika si dokter mendapat panggilan untuk menolong orang yang terkena serangan jantung, si mahasiswa tidak bisa berkata apa-apa. Akibatnya, dia menyuntik dan melukai kantung di sekitar paru-paru si pasien. Dan si pasien kemudian meninggal seketika oleh karena komplikasi yang terkait. Terjadilah peristiwa seorang pasien meninggal karena si mahasiswa merasa tidak nyaman untuk mengakui bahwa dia tidak mampu melakukan apa yang diminta oleh dokter jaga.
Hal seperti ini sangat mungkin ada di lingkungan kerja kita. Pasti Anda pernah mendapatkan rekan yang tidak bisa bertindak disiplin karena menentang atau tidak mau tunduk pada aturan. Atau mungkin kini memiliki anggota tim yang sedemikian? Jangan langsung menghakimi dulu. Bisa jadi ia menyembunyikan fakta bahwa ia tidak dapat melakukan apa yang diminta. Dan ia lebih suka dikenai hukuman daripada malu di hadapan teman-temannya. Bentuk penyamaran (sumber) masalah yang paling lazim adalah ketika orang menutupi tidak adanya motivasi dengan masalah kemampuan yang dibuat-buat. Hal ini sering terjadi saat seorang karyawan mengira atasannya tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi. Di sinilah peran Anda sebagai atasan yang baik harus ditunjukkan.
Komunikasi intens antara kedua belah pihak menjadi cara efektif menyelesaikan masalah tersamar ini. Kesediaan untuk mengakui kekurangan diri dan membantu orang lain meningkatkan kemampuan diri mereka akan mengatasi masalah tersamar (maupun terpampang nyata) dalam organisasi. Agar SDM di sebuah organisasi dapat mencapai sasaran kerjanya, leader berkewajiban untuk membantu setiap anggota timnya dengan cara memberikan counseling, coaching dan mentoring. Dan untuk hal bersifat personal, Anda perlu menunjukkan keperdulian lewat Coaching dan counseling.
Istilah coaching kini merupakan kata populer dan sering disebut dalam suatu percakapan yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia. Kalau dulu hanya di dunia olah raga seseorang atau tim menggunakan jasa seorang coach untuk meningkatkan kinerjanya, pada tahun 60-an di Amerika orang mulai mengadopsi model coaching dalam dunia kerja. Belakangan dengan adanya kompetisi global, pembelajaran dan pengembangan telah menjadi bagian yang krusial dalam dunia kerja. Namun pelatihan saja kini sudah dianggap sebagai sarana yang masih kurang efektif, karena belum tentu bisa membawa perubahan perilaku yang menetap. Karena itu belakangan dalam dunia kerja coaching telah menjadi marak karena sifat aktifitas coaching yang intensif, sehingga bisa membawa perubahan perilaku tetap yang menguntungkan.
Coaching adalah suatu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan dan kapasitas setiap orang sehingga berhasil mencapai sasaran kerjanya. Coaching dapat dilakukan kapan saja leader merasa perlu, tidak bergantung pada jadwal tertentu. Sedangkan Counseling adalah proses pemberian dukungan oleh leader untuk membantu seorang karyawan mengatasi masalah pribadi di tempat kerja atau masalah yang muncul akibat perubahan organisasi yang berdampak pada prestasi kerja. Counseling merupakan teknik untuk meningkatkan efektifitas perilaku dan sikap mental agar sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Counseling dilakukan apabila setelah coaching dilakukan tidak terjadi perubahan atau peningkatan kinerja dari bawahannya. Counseling lebih mengarah pada aspek psikologis dari individual, sehingga untuk melaksanakan konseling seorang leader perlu dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan untuk memahami kebutuhan-kebutuhan psikologis tersebut.
Ada sebagian orang yang mungkin akan menyebut keperdulian kita sebagai sesuatu yang berlebihan. Istilah jaman sekarang, Kepo, Lebay, atau Want to know aja. Tetapi ini penting. Karena sebagian lainnya memandang ini sebagai bentuk penerimaan dan pengakuan atas keberadaannya. Bahwa ternyata atasannya memperhatikan, muncul, dan ingin tahu mengapa pekerjaan tidak dilaksanakan, mengapa ia tidak menunjukkan kinerja yang seharusnya dapat ia tunjukkan (yang berarti juga kepercayaan atas kemampuannya). Jadi, sebagai atasan, Anda wajib kepo!
021 29578599 (Hunting)
021 29578602 (Hunting)
0821 1199 7750 (Mobile)
0813 8337 7577 (Mobile)
info@studilmu.com
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table