Leadership
Sinergi dengan Anggota Tim
By STUDiLMU Editor
Banyak hal yang mempengaruhi performa seseorang dalam pekerjaannya. Bisa karena lingkungan pekerjaannya, gaji yang tak kunjung naik, bahkan atasan terkadang menjadi batu sandungan dalam kelancaran pekerjaan kita. Ada atasan yang sopan, baik, bijaksana tapi tidak sedikit atasan yang cerewet, otoriter suka memerintahkan hal yang diluar wewenang. Nah, karena kita adalah atasan yang baik yang paham sekali rasanya memiliki harapan atas leader ideal, tentu kita akan lebih mudah berempati pada team member kita.
Selain belajar besinergi dengan atasan, sinergi dengan team member adalah hal krusial lain yang perlu anda pelajari. Untuk mampu menyinergikan tim, Anda harus mampu menggerakkan para bawahan untuk mengikuti arahan yang diberikan. Di sisi lain, bawahan pun harus merasa memiliki tujuan yang sama, agar bisa saling mengisi tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Menurut Dale Carnegie, salah satu pakar pengembangan pribadi dan perusahaan, ada tiga hal mendasar agar pengusaha dan karyawan bisa bersinergi. Pertama, adanya kebanggaan terhadap organisasi; kedua, kepercayaan terhadap pemimpin; dan ketiga, adanya hubungan positif antar-bagian.
Lalu, apa yang harus dilakukan agar sinergi atasan dan bawahan bisa berjalan seimbang? Beberapa tips ini dapat menghindarkan diri dari menjadi atasan yang menebar rasa tak nyaman di antara team member kita. Tips menjadi role model bagi team member kita, agar mereka terinspirasi meniru apa yang kita lakukan, dan dengan sendirinya melakukan apa yang kita harapkan.
· Jalin komunikasi yang baik
Menjadi atasan bukan berarti Anda lah yang harus menjadi pusat segala aktifitas. Ingat, kita bukan senior sekolah menengah yang wajib ditegur dengan ramah tamah oleh junior tahun pertama. Bukan pula kakak tingkat yang rasanya gengsi jika harus memulai kedekatan dengan para pendatang baru. Anda bisa memulai percakapan setiap hari, agar team member Anda merasa tidak takut menghubungi pimpinannya, yaitu Anda. Jalinlah pembicaraan profesional anda dan bersikap santun.
Atasan yang baik juga harus pandai-pandai memilih kalimat untuk menjaga hubungan dengan bawahan. Hindari kata-kata seperti, "Saya membayar Anda, lakukan saja apa yang saya minta." Ini akan membuat bawahan seperti budak, bukan sebagai mitra kerja. Ujung-ujungnya, produktivitas akan turun dan bawahan tak lagi betah berada di kantor.
· Jika bersalah akui kesalahan
Akui kesalahan yang telah anda lakukan. Jangan bertel-tele cukup minta maaf dan akui. Again, ini bukan tentang menjadi senior yang serba super dan pantang terlihat memiliki kekurangan. Justru dengan berani mengakui kesalahan – sesingkat atau sesederhana apapun, Anda akan mendapat nilai lebih di mata team member, sebagai atasan yang “manusiawi” dan berlaku “fair”. Tidak hanya selalu menyalahkan, tetapi juga berani mengakui kesalahan. Jangan memikirkan tentang komentar atau kecaman yang mungkin akan anda terima. Tunjukkan bahwa setiap orang penting untuk belajar dari kesalahan. Lalu tunjukan dengan kinerja – bukan dengan kata-kata, bahwa Anda memang tepat berada di posisi Anda sekarang, sebagai atasannya.
Atasan juga harus mau bertanggung jawab penuh atas tim. Pemimpin yang baik akan berdiskusi bersama bawahan untuk mencari cara terbaik guna mengatasi persoalan. Ia juga tidak akan “berlindung” pada posisinya, dengan melemparkan kesalahan pada orang lain.
· Bekerja dengan teratur dan tepat waktu
Ini tentang menjadi role model. Ingat, teguran dan harapan Anda hanya akan dinilai layak dilontarkan, jika Anda menunjukkan contoh yang sesuai. Jadilah orang yang teratur dan terjadwal. Keteraturan juga menunjukkan kinerja dan performa anda dalam pekerjaan. Belajarlah lebih teratur dan merinci setiap pekerjaan anda mulai sekarang. Membiasakan diri untuk mengerjakan sesuatu dengan tertata dan teratur juga dapat membuat team member merasa terinspirasi. Secara tidak langsung, Anda telah mengajari team member Anda untuk lebih teratur, dengan memberi contoh langsung untuk ditiru.
· Sebaiknya hindari sikap arogan apabila ada kebijakan baru yang dibuat
Kita harus memberikan penjelasan mengapa aturan tersebut dibuat, jangan hanya menekankan atau sekadar meminta anak buah untuk mengikutinya. Tujuannya agar bawahan bisa menjalankan kebijakan itu dengan sepenuh hati dan tidak merasa terpaksa.
· Atasan yang baik juga harus mampu membuka ruang untuk berdiksusi dan memberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat.
Tidak menghilangkan perdebatan atau perbedaan dalam menyikapi sebuah persoalan. Dengan begitu, team member akan merasa ikut terlibat dan merasa diakui keberadaannya. Pada akhirnya, ini akan membangkitkan kepercayaan diri mereka.
Masih banyak cara lain untuk menjalin sinergi atasan dan bawahan. Setiap perusahaan memiliki cara dan metodenya masing-masing. Namun yang pasti, apa pun yang Anda pilih dan kembangkan di lingkungan organisasi, salah satu kunci utama sinergi adalah komunikasi. Dengan komunikasi saling mengisi dan memahami yang berjalan dua arah, sinergi leader dan team member akan berjalan lebih mudah.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table