×
STUDILMU Career Advice - 2 Cara Keluar Dari Zona Nyaman
Self Improvement

2 Cara Keluar Dari Zona Nyaman

STUDILMU Users By STUDiLMU Editor

 
‘Anda tidak akan pernah dapat mengubah hidup Anda sampai Anda benar-benar keluar dari zona nyaman. Perubahan terjadi saat Anda keluar dari zona nyaman.’ Roy T. Bennett.
 
Halo rekan pembaca, Anda pasti pernah mendengar kutipan diatas. Pernahkah Anda melihat orang-orang yang dapat mengatasi permasalahan hidup dengan mudah? Mereka tampak seperti peselancar yang menikmati ombak di atas papan selancar. Mereka terlihat keren, tenang dan menikmati waktu-waktu yang menekan, seperti ujian akhir ataupun pertemuan penting. Sedangkan Anda dan beberapa orang lainya berkeringat dan merasa cemas. 
 
Anda berpikir bahwa mereka memiliki ramuan khusus ataupun seorang pelatih yang dapat dihubungi selama 24 jam. Mereka tidak memiliki ramuan khusus kesuksesan ataupun rumus lainnya. Keahlian tersebut tidak didapatkan hanya dengan meneguk sebuah pil. Keahlian tersebut didapatkan dari dorongan diri untuk keluar dari zona nyaman dan dengan latihan yang konsisten. Berikut adalah cara yang dapat rekan pembaca lakukan untuk keluar dari zona nyaman.
 

1. Pikirkan ulang zona nyaman Anda

Zona nyaman merupakan tempat yang nyaman dengan hal-hal yang akrab dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal tersebut adalah hal-hal yang tidak perlu dipertanyakan lagi dan Anda dapat melakukannya dengan mudah. Mereka dapat diprediksi, tidak menantang dan membuat nyaman, sama seperti potongan daging yang disajikan bersama kentang. Dan ketika Anda memakan daging bersama kentang setiap setiap hari, kenyamanan ini justru akan membahayakan kesehatan Anda. 
 
Para atlet senantiasa mendorong fisik mereka, baik saat mengikuti perlombaan marathon ataupun perlombaan renang. Mereka harus keluar dari batasan zona nyaman mereka dan berjuang sampai mereka mencapai tujuan mereka, berlari sejauh 5 km, atau berenang sebanyak 5 putaran atau bahkan mencapai puncak gunung. Mereka berhasil mencapai tujuan atletis mereka. Namun, tanpa disadari mereka memroses ulang otak mereka untuk menerima keadaan fisik yang tidak nyaman. Mereka belajar untuk keluar dari zona nyaman dan berlatih untuk merasa nyaman dengan ketidaknyamanan yang ada.
 
Lalu bagaimana dengan rekan pembaca dan saya? Sekarang ini, kita diarahkan untuk menghilangkan tantangan-tantangan yang ada dalam hidup. Remote control membuat kita dapat mengendalikan stasiun TV dari jauh, mengubah temperatur ruangan hanya dengan menekan beberapa tombol, banyak mobil yang dapat bergerak tanpa menggunakan kunci bahkan dapat berjalan tanpa ada orang yang mengendarai. Dalam proses ini, kita kehilangan kontak dengan diri sendiri. Sehingga, ketika kita dihadapkan dengan tugas yang lebih sulit, kita akan merasa takut dan tertekan karena kita terbiasa menghilangkan tantangan yang ada dihadapan kita. 
 

2. Ubahlah cara permainan Anda, ubahlah cara otak Anda bekerja

Jika Anda pernah berhasil mencapai tujuan fisik seperti mendaki gunung sejauh 10 mil, berlari sejauh 3 mil atau mengikuti kelas arung jeram jarak panjang. Ketika Anda berhasil menyelesaikannya, Anda akan merasa sangat lelah dan senang. Anda merasa gerah dan berkeringat. Otot-otot Anda menjadi sangat lelah bahkan seperti ingin berteriak kesakitan dan tubuh Anda gemetar. Jantung Anda juga berdegup kencang, tetapi Anda merasa sangat gembira. Anda datang, Anda melihat dan Anda menaklukkannya. Itu memang sulit tetapi sangat menyenangkan. 
 
Semuanya terasa sulit namun Anda dapat bertahan. Sama seperti ketika menghadapi bos Anda di hari Senin. Anda mungkin merasa takut, namun ketika Anda melewatinya, Anda mampu mengatasinya. Pola pikir Anda berubah, cara otak Anda bekerja pun telah berubah. 
 
Otak manusia secara berkelanjutan memberikan dan memasukkan informasi yang disimpan dalam memori ingatan Anda. Jadi, ketika Anda harus melakukan hal-hal diluar zona nyaman, Anda akan merasa tidak nyaman, mual dan takut. Tetapi percayalah, Anda mampu untuk melewatinya. 
 
Semakin sering Anda melewati hal-hal baru yang tidak nyaman, semakin otak Anda menyadari bahwa Anda akan baik-baik saja. Karena dalam memori otak Anda tersimpan data bahwa Anda telah pernah melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan dan Anda tetap bertahan. Dengan begitu, Anda akan mampu mengurangi stres dan menjadi lebih percaya diri ketika harus keluar dari zona nyaman. 
 
Semakin Anda keluar dari zona nyaman, semakin Anda merasa bahwa itu adalah hal yang tidak sulit. Menempatkan diri Anda dalam latihan yang rutin untuk mencapai tujuan fisik, baik lari marathon, ataupun meningkatkan stamina untuk pendakian gunung, akan meningkatkan banyak aspek kehidupan Anda.
 
Buatlah tujuan Anda dan tuliskan tujuan itu. Buatlah rencana nyata yang dapat membantu Anda mewujudkan tujuan tersebut. jika Anda baru saja memulainya, melangkahlah secara bertahap. Jika Anda ingin sukses dalam lari marathon, cobalah untuk berjalan sebelum melatih diri dengan berlari-lari kecil. Gunakan aplikasi yang dapat membantu Anda memantau kesehatan dan kemajuan Anda. Bergabunglah dengan kelas olahraga. Carilah seorang pelatih. Temukan teman atau anggota keluarga yang juga dapat memberikan Anda dorongan. Konsultasikan dengan pelatih Anda sebelum Anda melakukan latihan yang berat. 
 
Ketika Anda melakukan hal mendasar secara rutin, hal itu akan menjadi sebuah kebiasaan. Jika Anda menjalankan kebiasaan ini dengan tujuan yang jelas, Anda akan mendorong diri Anda untuk terus maju. Ini akan mempermudah Anda mendapatkan kenyamanan dalam situasi yang tidak nyaman.
 
Jadi, apakah rekan pembaca masih takut untuk keluar dari zona nyaman? Keluarlah dari zona nyaman Anda dan temukan hasilnya. Anda akan melihat bahwa keluar dari zona nyaman akan membawa diri Anda pada hal baru yang jauh lebih menarik dan menyenangkan. Jadi tunggu apalagi? Percayalah bahwa Anda akan baik-baik saja. 

Featured Career Advice