Self Improvement
3 Tips Persuasif yang Membuat Anda Disukai
By STUDiLMU Editor
Menjadi persuasif dapat memiliki konotasi yang sangat negatif. Anda mungkin langsung berpikir tentang penjual mobil bekas yang selalu Anda lihat di film, menggembar-gemborkan janji yang lebih besar dari yang sebenarnya (baca: kebohongan) dan mengatakan atau melakukan segala hal untuk membuat orang lain membeli produk yang Anda jual.
Mengetahui cara untuk meyakinkan orang lain tentang sesuatu itu penting, baik saat Anda mencoba menjual produk atau menyampaikan ide di pekerjaan Anda, mempromosikan diri Anda dalam sebuah wawancara, atau sekadar berdebat ramah dengan teman-teman. Berita yang baik namun mengejutkan adalah orang-orang yang melakukannya dengan baik tidak akan terlihat hina. Sebaliknya, jika mereka dapat melakukannya dengan baik, maka mereka membuat Anda merasa nyaman dengan kepercayaan diri mereka, mereka mendengarkan dengan baik, dan mereka membimbing Anda ke arah yang positif.
Mendapatkan kata "ya" dari orang lain tanpa perlu mengatakan bahwa Anda mampu melakukan hal besar merupakan keterampilan yang berharga dalam segala pekerjaan. Berikut adalah tips yang dapat Anda terapkan agar Anda menjadi seorang yang persuasif namun tidak terlihat hina.
1. Kuasai Hal yang Anda bicarakan
Ketika Anda sedang membujuk seseorang, sering kali Anda tidak benar-benar setuju dengan ide Anda sendiri. Jika Anda tidak sepenuhnya meyakinkan diri dengan yang Anda jual, orang yang Anda ajak bicara akan merasa mereka tidak sedang diarahkan untuk membeli ide Anda. Sebelum Anda menjualnya kepada orang lain, Anda harus merasa nyaman dengan diri Anda sendiri dan setiap hal yang Anda lakukan untuk meyakinkan mereka.
Jadi, langkah pertama adalah mendidik diri sendiri dan memastikan Anda merasa sangat percaya diri dengan setiap hal yang Anda bicarakan. Anda mungkin bertanya pada diri sendiri (atau orang lain) beberapa pertanyaan sulit. Jika Anda mempresentasikan proposal untuk proyek baru, cobalah mencari ide-ide cemerlang sebelum Anda tampil di depan orang lain. Jika Anda menjual produk tetapi sangat tidak yakin cara menggunakan salah satu fitur, minta salah satu rekan Anda untuk memberi Anda demo.
Apa pun itu, luangkan waktu sebelumnya untuk merasa seperti Anda benar-benar memiliki pengetahuan yang mendalam tentang segala hal yang akan Anda diskusikan.
2. Berlatih Menjadi Pendengar
Bersikap persuasif bukanlah tentang Anda, namun tentang para pendengar Anda. Dengan mendengarkan, Anda membangun kepercayaan dan pemahaman, dan membuat orang lain lebih terbuka untuk mendengarkan yang Anda katakan. Agar menjadi persuasif, Anda perlu meluangkan waktu untuk benar-benar mendengarkan. Anda perlu memahami: Apa yang akan ditanyakan orang ini kepada saya?”.
Mendengarkan bukan berarti menjadi pasif. Itu bukan berarti Anda tetap diam melainkan Anda harus membina dialog, mencerminkan bahasa tubuh, dan menjaga sorotan dari diri sendiri. Anda dapat mengulangi setiap pernyataan pelanggan Anda sebagai pertanyaan. Meskipun awalnya mungkin terdengar berulang-ulang untuk Anda, ini merupakan cara yang sebenarnya sangat produktif. Sebagai penjual, Anda mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan motivasi utama mereka. Anda harus memiliki informasi yang dibutuhkan untuk memberikan solusi yang berharga.
Ini adalah pendekatan yang baik untuk dicoba setiap kali Anda ingin membujuk para pendengar, baik itu manajer perekrutan dalam wawancara atau teman Anda pada saat menghabiskan waktu bersama.
3. Berikan Solusi
Setelah Anda benar-benar memahami kebutuhan seseorang, bagikanlah ide Anda untuk mendukung kebutuhan mereka.
Misalnya, dalam wawancara kerja, Anda dapat mengidentifikasi tantangan terbesar tim dan membingkai diri Anda sebagai orang yang memenuhi syarat untuk membuat masalah itu hilang. Atau jika Anda seorang penjual mobil, Anda memiliki calon pembeli yang merupakan seorang ayah yang sedang ingin membeli mobil untuk putrinya. Itu berbicara semata-mata tentang keselamatan karena itulah motivasi sang ayah melakukan pembelian. Anda perlu untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keperluan calon pembeli dan bagikan ide yang dapat membantu mereka mendapatkan solusi yang tepat.
Perhatikan bahwa tidak satupun, langkah-langkah diatas yang merupakan janji-janji palsu. Mereka semua adalah cara yang jujur untuk menjelaskan ide Anda kepada orang yang Anda ajak bicara. Dari sana, Anda memberi seseorang kesempatan untuk menyelesaikan masalah mereka dengan tepat dan cepat.
Dengan memproyeksikan keyakinan, berlatih mendengarkan reflektif, dan memecahkan masalah, Anda sebenarnya sedang membangun hubungan yang berarti. Daripada meyakinkan orang melalui kekuatan Anda, lebih baik Anda berempati dengan kebutuhan seseorang dan menawarkan saran berdasarkan keahlian Anda. Ini adalah proses kerjasama yang bermanfaat bagi semua orang dan tentunya tidak membuat Anda terlihat hina.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table