Self Improvement
4 Aspek Penting Sebelum Mengadakan Konferensi. Aspek ke-3 Menarik Bagi Millennials.
By STUDiLMU Editor
Seiring pertumbuhan ekonomi, peningkatan teknologi, dan tentunya perubahan zaman. Kini konferensi dan pertemuan-pertemuan penting lainnya mulai didominasi oleh Millennials dan Generasi Z. Hal ini merupakan salah satu indikator yang baik. Tentunya, tema acara dari konferensi dan pertemuan harus berubah jika mereka ingin menarik perhatian peserta dari generasi tersebut.
Nah, jika Anda berencana untuk membuat sebuah konferensi yang sangat menarik bagi para Millennials dan Generasi Z, berikut ini adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan sebelum mengadakan konferensi tersebut.
1. Mengadakan konferensi dengan pengalaman yang unik
Secara umum, para Millennials dan Generasi Z sedang gencar-gencarnya mencari pengalaman untuk “bekal” masa depan mereka. Eits, tunggu dulu! Pengalaman yang diharapkan oleh mereka bukan hanya sekedar pengalaman biasa, namun pengalaman yang unik.
Peneliti mengatakan 87% konferensi masih diadakan di pusat kota atau hotel-hotel di dekat bandara. Kenyataannya, para pemuda zaman sekarang cenderung menyukai tempat konferensi yang berbeda dari biasanya. Contohnya, konferensi di dalam museum atau tempat-tempat bersejarah lainnya.
Bukan hanya tema dan materi yang akan disampaikan di dalam konferensi tersebut, yang dapat membuat mereka menjadi tertarik. Tetapi, melakukan kegiatan konferensi di dalam tempat-tempat unik tersebut dapat menciptakan suasana yang berbeda bagi mereka.
Selain lokasi konferensi, tingkat fleksibilitas pada ruang pertemuan juga penting untuk dipertimbangkan. Mengapa begitu? Seperti yang kita ketahui bahwa Millennials dan Generasi Z sangat mudah untuk berinteraksi satu sama lain. Menurut mereka konferensi adalah salah satu kesempatan yang baik untuk berbaur dengan yang lainnya, karena komunikasi pada hari-hari biasanya lebih sering dihabiskan di media sosial.
2. Lokasi khusus untuk memperluas jaringan
Ya, seperti yang sudah dibahas pada poin sebelumnya, meskipun para Millennials dan Generasi Z terkenal dengan generasi yang suka menyibukkan diri dengan media sosial. Kenyataannya, mereka adalah generasi yang gemar dalam memperluas jaringan juga lho!
90% para pembuat acara percaya bahwa memberikan ruangan serta waktu khusus kepada para peserta konferensi untuk berbaur dan memperluas jaringan mereka, adalah hal yang sangat menarik.
Mungkin kita dapat meletakkan agenda khusus ini di dalam poster-poster promosi, seperti “Jangan lewatkan tiga jam khusus untuk memperluas jaringan Anda bersama peserta konferensi lainnya!” Wah, menarik sekali kan?
Meskipun kebanyakan peserta tertarik untuk melakukan pendaftaran karena kehadiran pembicara utama yang mereka kagumi, namun memajukan peluang untuk memperluas jaringan juga memainkan peran yang besar pada Millennials dan Generasi Z untuk menghadiri sebuah konferensi.
Kesempatan memperluas jaringan ini juga dapat dilakukan di ruangan terbuka, jika kita mengadakan konferensi di tempat-tempat unik seperti yang sudah dibahas di poin pertama. Sebagai contoh, dua jam waktu untuk memperluas jaringan saat semua peserta sampai di Monas (Monumen Nasional).
Konferensi yang berhasil menghubungkan orang-orang yang memiliki ide-ide cemerlang akan memberikan kontribusi yang hebat untuk para peserta di generasi berikutnya.
3. Sesi video dapat membuat Millennials dan Generasi Z tertarik!
Salah satu hal yang mengejutkan adalah 64% perencana pertemuan melaporkan jika sesi langsung dan sesi video (virtual) dari para pembicara digabungkan, maka hasilnya akan sangat menakjubkan.
Jadi, dengan menampilkan video para pembicara di depan para peserta, ini akan menghilangkan perasaan “takut ketinggalan” atau yang sering disebut sebagai “fomo”, terhadap para generasi muda.
Yang lebih kerennya lagi, ide ini memainkan peran yang lebih penting dalam perkembangan mereka pada Tiga sampai Lima tahun ke depan. Mereka yang datang terlambat dapat mengejar informasi-informasi yang terlewat melalui sesi video yang ada, bahkan kita dapat mengunggah video-video tersebut secara online dengan membuat tanda pagar (#) khusus yang memudahkan mereka untuk masuk dan keluar dari percakapan digital yang relevan.
Ide unik lainnya, pembuat acara dapat mewawancarai pembicara di lingkungan online / virtual, sehingga peserta dapat mengkonsumsi konten secara langsung. Selain itu, memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada hadirin akan menjadi sebuah keuntungan bagi para Millennials dan Generasi Z.
Lalu, apakah pembuat acara akan rugi dengan mengeluarkan usaha yang lebih seperti pembuatan video (virtual) ini? tentu tidak. Video-video tersebut juga dapat dijadikan sebagai bahan promosi untuk acara selanjutnya dalam mencari peserta baru, sehingga semakin banyak para Millennials dan Generasi Z yang tertarik pada konferensi yang diadakan.
4. Beri peluang interaksi pada setiap peserta
Kedua generasi ini akan sangat tertarik menjadi peserta dalam sebuah konferensi yang dapat dengan mudah berinteraksi dengan pembicara utama atau pemimpin setelah sesi presentasi. Ciptakan konferensi ini dengan akses yang mudah untuk semua kalangan di mana setiap komunikator, percakapan, atau konten yang menarik dapat diakses dengan mudah.
Selain itu, ciptakan peluang bagi Millennials dan Generasi Z untuk menyumbangkan ide-ide cemerlang mereka, dan jangan lupa untuk menciptakan peluang bagi mereka dalam membuat konten bersama di konferensi.
Nah, itulah beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan saat ingin mengadakan konferensi yang menarik perhatian para Millennials dan Generasi Z. Ingat ya, berbeda generasi pasti berbeda juga pendekatannya. Selamat mencoba, rekan-rekan!
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table