Resume & Interviewing
4 Kesalahpahaman Cara Berpikir Mengenai Seorang Perekrut
By STUDiLMU Editor
Ada banyak orang yang ingin memiliki karier di bidang perekrutan namun terhalang oleh mitos-mitos yang beredar di masyarakat luas. Ketika Anda mendengar kata ‘perekrut’, Anda mungkin berpikir tentang orang-orang di kampus Anda yang berdiri di belakang meja dengan memegang papan, selebaran dan formulir pendaftaran. Atau Anda mungkin membayangkan orang-orang yang datang ke seminar atau pelatihan yang bertemakan networking lalu datang menghampiri Anda dan meminta informasi Anda Mungkin juga kata ini membawa Anda kepada sebuah perekrutan akan seseorang yang melakukan banyak perjalanan untuk membagikan brosur dan mendapatkan peserta.
Tetapi inilah kenyataannya: Merekrut bukanlah tentang hal-hal tersebut. Ini adalah peran yang melibatkan bayaran, kompetensi, dan teknologi. Dan dengan mempelajari hal ini, perekrut akan memiliki kesempatan untuk menjadi karyawan yang berkeahlian tinggi dengan kompensasi yang baik segera setelah lulus kuliah. Berikut adalah mitos-mitos yang berada pada cara berpikir kebanyakan orang tentang perekrut.
Mitos # 1: Seorang perekrut sama seperti seorang perekrut mahasiswa di kampus.
Ada perbedaan besar antara memiliki pekerjaan sebagai perekrut mahasiswa di sebuah kampus dan berkarier sebagai seorang perekrut profesional. Perekrut bukanlah orang yang sering mengunjungi sebuah situs online dan berlama-lama berada pada situs tersebut. Perekrut juga tidak akan melihat mereka berdiri di tikungan jalan, membagi-bagikan materi yang dicetak kepada setiap orang yang lewat. Bahkan banyak para perekrut tidak pernah menginjak kampus mereka lagi sejak mereka lulus.
Banyak perekrut yang bekerja untuk biro iklan atau bekerja sebaga staf perekrut di sebuah perusahaan perekrutan. Mereka bekerja sebagai perekrut yang mencari kandidat pelamar yang memenuhi syarat dengan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka. Mereka bekerja di luar kantor, memanfaatkan data dan keahlian mereka untuk menilai kandidat-kandidat yang melamar. Dan karena pendekatan modern ini mereka biasanya harus menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam satu hari.
Mitos # 2: Perekrut tidak menghasilkan banyak uang.
Kebanyakan perekrut akan memberi tahu perekrut, salah satu bagian terbaik dari pekerjaan selain membantu orang menemukan pekerjaan impian mereka adalah upah yang kompetitif. Dalam sistem perusahaan, di luar gaji pokok perekrut, perekrut mungkin saja mendapatkan komisi untuk peran yang perekrut pada sebuah pekerjaan. Itu berarti semakin baik perekrut dan semakin besar tanggung jawab perekrut, semakin banyak uang yang akan perekrut hasilkan. Dalam peran ini, orang yang bekerja lebih akan mendapatkan lebih banyak uang. Sistem ini tidak hanya berlaku untuk para perekrut saja. Keterampilan yang perekrut bangun dan pertajam dari waktu ke waktu akan dengan mudah membawa perekrut ke bidang menguntungkan lainnya, seperti konsultasi dan penjualan.
Mitos # 3: Perekrut tidak terampil.
Sebagai seorang perekrut, perekrut jelas akan mengasah keterampilan penjualan perekrut. Tetapi perekrut juga akan memperoleh pengalaman sebagai konselor. Bahkan, menjadi seorang perekrut sangat mirip dengan seorang konsultan yang berfokus pada penjualan. Contohnya adalah saat perusahaan perekrut sedang membuka lowongan pekerjaan tertentu, sebagai perekrut, perekrut perlu menemukan kandidat sempurna yang memenuhi semua kualifikasi mereka. Agar efektif, perekrut harus terlebih dahulu melakukan banyak penelitian dan mengidentifikasi kandidat teratas. Dari sana, perekrut perlu meyakinkan orang-orang itu bahwa mereka harus mempertimbangkan untuk menerapkan peran yang dilamar. Setelah perekrut selesai melakukannya, perekrut perlu membantu memandu mereka selama proses wawancara.
Melakukan hal ini dengan baik membutuhkan keterampilan tertentu. Inilah yang membuat para perekrut terbaik adalah juga komunikator yang hebat, berorientasi pada hal-hal rinci, berorientasi pada hasil, tangguh, analitis, dan penuh dengan motivasi. Namun untuk mencapai hal-hal ini, para perekrut membutuhkan waktu dan banyak hal dalam mempelajari seluk-beluk sebuah industri.
Mitos # 4: Perekrut tidak memiliki jenjang karier karier yang menjanjikan.
Mitos ini jelas-jelas salah. Mengapa? Karena keterampilan yang dibangun para perekrut, membuat mereka memiliki peluang kuat untuk pindah ke perusahaan yang lebih mapan. Menurut ahli seseorang yang ahli dalam bidang perekrutan, promosi kenaikan jabatan di perusahaannya rata-rata hanya membutuhkan waktu enam bulan. Ada lebih dari satu cara untuk maju juga. Jika perekrut benar-benar memiliki memiliki keberuntungan, maka seorang perekrut mungkin tidak ingin mundur dari komisi besar yang akan perekrut dapatkan sebagai perekrut. Namun, itu tidak berarti perekrut akan menjadi terhenti di sebuah perusahaan. Semakin baik perekrut dan semakin banyak pelatihan yang perekrut miliki, semakin besar juga perekrut dapat pindah ke peran Perekrut senior atau manajer perekrutan. Itu berarti perekrut akan mengelola perekrut lainnya dalam menjalankan sistem dan mampu mengambil tugas besar. (Itu pun berarti perekrut akan mendapatkan peluang komisi yang lebih besar!
Jika perekrut tertarik dengan peran manajerial atau konsultasi yang lebih banyak, Perekrut dapat mengambil jalur yang berbeda. Misalnya sebagai manajer akun senior dan eksekutif yang masuk lebih dalam ke sisi memperhatikan bisnis, memberikan saran-saran kepada klien dan membantu mereka merancang dan mencapai tujuan rekrutmen mereka. Keterampilan ini merupakan keterampilan dalam mentransfer kemampuan yang dimiliki perekrut dengan baik ke berbagai industri dan akan membuat perekrut tetap dalam kategori perekrut yang memiliki keterampilan tinggi, dan juga mendapatkan bayaran yang jauh lebih baik.
Darimana keempat mitos tentang para perekrut tersebut datang?
Ada sejumlah alasan yang membuat mitos-mitos ini terus bertahan, termasuk pola pikir yang lama yang belum berkembang dan kurangnya penijauan langsung ke lapangan. Tetapi satu hal yang harus Anda ingat adalah, jika Anda ingin menggabungkan keahlian penjualan dan konsultasi untuk menghasilkan banyak uang, atau juga untuk meningkatkan kualitas aplikasi lamaran Anda, dan membangun karier nyata yang jelas, maka bidang perekrutan bisa menjadi bidang yang tepat bagi Anda.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table