Resume & Interviewing
7 Cara Penulisan Latar Belakang Pendidikan
By STUDiLMU Editor
Pengertian Latar Belakang
Pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan secara singkat tentang cara-cara pembuatan latar belakang pendidikan yang benar untuk diterapkan. Sebelum membaca artikel ini lebih lanjut, ada baiknya kita memahami arti latar belakang dan latar belakang pendidikan itu sendiri. Apa itu latar belakang? Latar belakang adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman kepada pembaca atau pendengar mengenai apa yang ingin kita sampaikan. Latar belakang yang baik harus disusun dengan sejelas mungkin dan bila perlu disertai dengan data atau fakta yang mendukung. Beberapa hal yang terdapat dalam latar belakang adalah:
- Kondisi ideal mencakup keadaan yang dicita-citakan, atau diharapkan terjadi. Kondisi ideal ini biasa dituangkan dalam bentuk visi dan misi yang ingin diraih.
- Kondisi faktual/baku yang merupakan kondisi yang terjadi saat ini. menceritakan situasi yang menjadi keresahan atau masalah, sehingga menjadi dasar dilakukan nya suatu penelitan maupun kegiatan yang dilatarbelakangi.
- Solusi merupakan saran singkat atau penawaran penyelesaian terhadap masalah yang dialami sebelum melangkah lebih lanjut ke pokok bahasan.
Selain itu, latar belakang dapat pula mengandung perbandingan dan penyempurnaan atas tulisan mengenai topik yang sama sebelumnya.
Singkatnya, latar belakang adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman kepada pembaca atau pendengar mengenai apa yang ingin kita sampaikan kepada orang lain. Latar belakang pendidikan juga bisa disebut sebagai background pendidikan, artinya memberikan pemahaman kepada orang lain mengenai apa yang ingin kita sampaikan di aspek pendidikan. Sekarang, mari kita simak contoh berikut ini.
Contoh Latar Belakang
Sekitar seminggu yang lalu, saya menerima surat lamaran dari seorang pencari kerja yang tertarik pada posisi penjualan teknis yang telah tersedia oleh salah satu perusahaan klien saya. Semua proses perekrutan berjalan baik sampai saya membaca bagian latar pendidikan dari surat lamarannya.
Inilah yang ditulisnya:
“Saya adalah seorang lulusan, dan juga siswa yang masih berkelanjutan dari sebuah sekolah yang bernama Sekolah Kehidupan, yang berlokasi di banyak tempat.”
Saya mengagumi kreativitasnya, dan saya benar-benar mengaguminya. Tetapi sebaliknya, saya juga merasa agak jengkel dan tertipu. Saya bertanya-tanya faktor yang membuat pencari kerja ini menuliskan bahwa ia adalah seorang yang memiliki banyak pengalaman kerja yang hebat dan banyak kursus pendidikan berkelanjutan di berbagai tempat. Ini memberikan kesan bahwa dia harus menciptakan sesuatu untuk dimasukkan ke dalam bagian surat lamaran ini.
Semakin saya merenung, semakin saya menyadari satu hal, yaitu: surat lamaran merupakan hal yang sangat sulit untuk dibuat bagi kebanyakan orang. Tantangan ini menjadi semakin menakutkan ketika Anda harus menyusun strategi pada suatu hal yang sensitif atau kompleks, seperti tidak memiliki gelar atau gelar yang tidak selesai didapatkan.
Dan secara keseluruhan, ada juga yang berpikir "Dimanakah saya harus menempatkan pendidikan saya di surat lamaran, atas atau bawah?" Dan bagaimana dengan tanggal dan tahun kelulusan? Apakah saya mencantumkannya, atau tidak? Apakah saya harus mengutip IPK? Haruskah saya memasukkan setiap pelatihan yang saya ikuti? Haruskah juga saya memasukkan pengalaman berorganisasi?”.
Tips Menulis Latar Belakang Pendidikan
Bagian pendidikan memang merupakan bagian sangat sulit. Dan sejujurnya, tidak ada undang-undang yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tetapi untuk menghindari kesalahan pencari kerja ini (dan lainnya), berikut adalah beberapa saran tentang cara mengelola surat lamaran Anda dengan baik, khususnya latar belakang pendidikan yang Anda miliki:
1. Jangan Terlalu Manis (atau Berbohong)
Sebagian besar dari kita memiliki hal-hal di masa lalu yang ingin kita sembunyikan di surat lamaran kita. Jika Anda menulis bagian pendidikan, jadilah strategis, tetapi jangan curang atau tidak jujur. Hal ini tidak akan berakhir dengan baik. Jika Anda merasa bagian pendidikan Anda sedikit ringan, masukkanlah pendidikan berkelanjutan, pelatihan dan kursus profesional. Berusahalah untuk jujur dengan pendidikan yang Anda miliki. Anda harus bertanggung jawab dengan setiap hal yang Anda buat dalam surat lamaran. Tidak perlu merasa rendah diri, percayalah bahwa pendidikan bukan satu-satunya alat pengukur untuk kualitas Anda.
2. Dahulukan Tingkat Lanjut
Biasanya, Anda harus meletakkan latar belakang pendidikan Anda dengan mendaftar gelar paling baru atau paling tinggi terlebih dahulu, cobalah untuk membaliknya. Namun ada beberapa pengecualian. Katakanlah Anda mendapat gelar geografi, tetapi sekarang bekerja di bidang pemasaran online. Jika Anda baru saja menyelesaikan kursus khusus untuk media sosial atau pemasaran digital, buatlah daftar itu terlebih dahulu untuk menarik perhatian pengulas. Hal yang pertama yang harus Anda tulis adalah pendidikan atau pelatihan terbaru yang Anda miliki. Ini sangat berguna untuk menarik perhatian sepasang mata perekrut. Pastikan bahwa Anda juga membuatnya secara berurutan.
3. Tidak Perlu Memasukkan Tanggal
Jika Anda seorang lulusan baru (satu hingga tiga tahun keluar dari sekolah), Anda benar-benar tidak perlu mencantumkan tanggal kelulusan. Perekrut akan lebih lebih peduli tentang gelar yang sudah dimiliki oleh Anda pada saat itu. Dan, saat Anda Anda memiliki karier yang sedang berkembang, Anda juga tidak perlu menaruh tanggal kelulusan. Cukup cantumkan saja tahun kelulusan Anda pada setiap pendidikan yang ditempuh.
4. Jangan Tuliskan Daftar Sekolah yang Anda Pernah Hadiri
Jika Anda menghadiri satu atau dua perguruan tinggi sebelum Anda berhasil lulus dari perguruan tinggi, Anda tidak perlu menuliskan beberapa perguruan tinggi yang pernah Anda ikuti sebelumnya. Sekali lagi, gelar adalah hal yang dicari oleh perekrut. Mereka tidak mencari empat perguruan tinggi yang pernah Anda tempuh sebelum Anda lulus dari satu perguruan tinggi.
5. Tidak Cukup dengan Gelar? Sebutkan Pelatihan atau Kursus yang Anda Ikuti
Beberapa mungkin bertanya-tanya, apakah boleh menuliskan kursus atau pelatihan yang pernah diikuti. Tentu saja boleh. Selain pendidikan formal yang Anda miliki, pelatihan dan kursus merupakan suatu pertimbangan yang memiliki peranan penting. Ini tentunya akan menunjang keyakinan perekrut atas diri Anda, bahwa Anda memiliki sebuah keahlian. Inilah yang merupakan faktor penting yang dicari oleh para perekrut, keahlian. Jika Anda mengikuti kursus coding, web design ataupun bahasa, masukkanlah pengalaman tersebut dalam surat lamaran Anda, ini akan menjadi nilai lebih, sekalipun Anda tidak mengambil hal tersebut dalam pendidikan formal, atau perguruan tinggi. Sebutkan sepenuhnya.
6. Buatlah Daftar Penghargaan-Penghargaan yang Anda raih, Bukan IPK
Jika Anda lulus dari perguruan tinggi dengan penghargaan tinggi, cantumkanlah hal tersebut dalam surat lamaran Anda. Meskipun Anda tidak perlu mendaftar IPK Anda (terutama jika di bawah 3,5 atau jika Anda sudah keluar dari sekolah selama lebih dari empat tahun), jangan takut untuk menampilkan status cum laude atau fakta lain yang menunjukkan bahwa Anda adalah seorang yang berprestasi di perguruan tinggi. Tuliskanlah penghargan-penghargaan yang pernah Anda raih, ini dapat meliputi penghargaan di bidang pendidikan, olahraga, seni maupun bidang lainnya. Hal itu semua merupakan faktor yang dapat membuat Anda memiliki nilai lebih di mata perekrut.
7. Posisikan secara strategis
Kebanyakan orang menuliskan latar belakang pendidikan di akhir surat lamaran. Namun, jika Anda memiliki gelar dari universitas bergengsi atau gelar yang dapat berfungsi sebagai keuntungan untuk jenis posisi yang Anda kejar, cobalah untuk menuliskan latar belakang pendidikan di awal surat lamaran Anda. Ini akan menjadi daya tarik yang sangat kuat sehingga Anda memiliki peluang besar untuk mengikuti tahap perekrutan selanjutnya.
Di atas segalanya, jadilah strategis tentang apa pun yang Anda masukkan di bagian latar belakang pendidikan Anda. Ingatlah bahwa surat lamaran Anda harus memuat fakta-fakta tentang Anda yang dapat Anda pertanggung jawabkan nantinya. Jangan merasa malu jika Anda tidak memiliki gelar yang hebat, Anda dapat menuliskan pelatihan atau kursus yang pernah Anda ikuti. Pada akhirnya, latar pendidikan memang dapat mengesankan para perekrut, tetapi ini bukanlah satu-satunya alat pengukur kesuksesan Anda.
Featured Career Advice
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z