Productivity
Bagaimana Cara Keluar dari Rapat Kerja yang Tidak Penting?
By STUDiLMU Editor
Seringkali kita merasa bete ketika harus menghadiri rapat kerja yang katanya “penting”, namun pembahasan di dalamnya tidak terlalu penting sama sekali. Mungkin benar bahwa rapat kerja tersebut akan menyampaikan informasi-informasi penting yang perlu kita ketahui. Akan tetapi, materi dan informasi yang disampaikan kadang-kadang di luar fokus yang telah ditetapkan, sehingga berlangsung dengan sangat bertele-tele.
Bete? Kesal? Sudah pasti! Padahal dengan waktu yang telah terbuang tersebut, kita bisa mengerjakan tugas-tugas kerja lainnya, yang tentunya lebih penting. Katanya sih rapat tersebut sangat penting karena akan membahas tentang “pembaruan anggota tim”, namun kenyataannya pembukaan rapat kerja sangat panjang dan tidak efektif. Mungkin kita ingin pamit keluar dari ruangan rapat dan melanjutkan pekerjaan lain yang lebih penting.
Namun, bagaimana jadinya jika rapat kerja tersebut adalah anjuran dari manajer kita, klien, mitra bisnis, atau rekan kerja yang memiliki pengaruh tinggi? Apakah kita bisa terhindar dari hal tersebut? Pada artikel kali ini, kami akan memberikan bocoran tentang bagaimana cara keluar dari rapat kerja yang tidak penting? Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Miliki Standar Rapat Kerja yang Sangat Penting.
Seperti yang telah kita sadari bahwa tidak semua rapat kerja memiliki urgensi yang sangat tinggi. Ada beberapa rapat kerja yang terlihat sangat penting, namun daftar agenda yang akan disampaikan tidak memiliki pengaruh apapun pada diri kita. Bahkan, bisa dikatakan bahwa rapat kerja tersebut tidak membawa kebaikan apapun pada semua anggota rapat yang ada.
Untuk menghindari hal ini, masing-masing dari kita perlu memiliki standar rapat kerja yang memang dinilai sangat penting untuk dihadiri. Coba tanyakan pada diri kita, “apakah rapat kerja tersebut berisi agenda untuk membuat suatu keputusan penting yang berkaitan dengan kita dan banyak orang?”. Misalnya, jika undangan rapat kerja yang kita dapatkan berisi agenda untuk memutuskan apakah kita akan memilih proyek A atau proyek B sebagai proyek besar selanjutnya, maka rapat kerja ini sangat penting.
Namun, jika agenda rapat hanya berisi tentang memperkenalkan beberapa karyawan baru di kantor dan sedikit perkenalan singkat dengan semua karyawan baru, maka kita bisa meminta izin untuk tidak menghadiri rapat kerja tersebut. Tidak ikut rapat bukan berarti meremehkan, akan tetapi kita perlu menjadi seorang yang selektif dalam menentukan prioritas. Lagipun, kita bisa berkenalan dengan para karyawan baru tersebut di lain waktu, bukan disaat kita memiliki pekerjaan yang menumpuk.
Selain itu, standar penting lainnya dapat berupa rapat kerja yang memberikan arahan strategis untuk keseluruhan karyawan dan anggota tim kita. Rapat kerja dengan agenda seperti ini sangat penting untuk dihadiri karena kita akan memiliki gambaran tentang bagaimana mengembangkan visi dan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan bersama.
Sebagai contoh, rapat kerja untuk pertemuan awal proyek, adanya sesi brainstorming yang mana semua karyawan akan mendapatkan informasi-informasi penting terkait tugas kerja baru dan ide-ide cemerlang yang relevan dengan proyek baru tersebut.
2. Tidak Menyetujui Permohonan Rapat Kerja dengan Secepat Mungkin.
Apabila rekan pembaca mendapatkan email, undangan atau telepon untuk mengajak rekan-rekan dalam menghadiri suatu rapat kerja, maka jangan langsung memberikan respon “ya” secepat mungkin. Bisa saja kita terjebak dengan rapat atau pertemuan yang sebenarnya tidak memberikan pengaruh apapun kepada kita.
Apalagi jika rekan pembaca adalah seorang yang terkenal dan berpengaruh seperti, seorang CEO yang perusahaannya sedang berada di puncak kesuksesan. Situasi emas seperti ini akan membuat rekan pembaca mendapatkan berbagai undangan rapat kerja atau pertemuan yang mungkin sama sekali tidak relevan dengan bisnis dan perusahaan Anda. Alasannya, mereka sangat menginginkan kehadiran rekan pembaca sebagai bintang tamu atau pembicara pada acara-acara yang mereka laksanakan.
Dalam hal ini, rekan pembaca bisa meminta tolong asisten untuk memilih setiap undangan rapat kerja yang datang. Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan ketika mendapat undangan rapat kerja adalah:
- Apa topik yang akan dibawakan di dalam rapat kerja? Apakah itu relevan dengan kita?
- Kapan rapat kerja akan berlangsung dan dimana lokasinya?
- Berapa lama durasi rapat kerja?
- Siapa saja yang akan hadir?
- Apa keputusan yang perlu diambil pada pertemuan tersebut? (pertanyaan ini dari poin pertama di atas). Dengan begitu, kita dapat menentukan apakah rapat tersebut sangat penting untuk dihadiri atau bisa dilewatkan begitu saja?
Waktu adalah aset yang sangat berharga bagi kehidupan semua orang, jangan sia-siakan waktu kita untuk sesuatu yang tidak bernilai tinggi untuk pekerjaan. Ini bukan berarti kita harus menjadi orang yang sombong atau tidak peduli dengan orang lain, namun menggunakan waktu dengan seefektif mungkin perlu diterapkan mulai dari sekarang.
3. Tawarkan Rapat Kerja melalui Media Lain.
Solusi ketiga mungkin bisa dipilih jika para penyelenggara rapat kerja benar-benar memerlukan kehadiran, ide-ide dan pendapat kita dalam rapat tersebut, namun kondisi kita tidak memungkinkan untuk hadir. Misalnya, rekan pembaca sedang menjalani perjalanan bisnis yang cukup jauh dari lokasi rapat kerja. Sebagai CEO, peranan dan kehadiran rekan pembaca sangat diperlukan di dalam rapat tersebut, karena ada beberapa masalah yang harus segera diambil keputusannya saat itu juga. Dalam hal ini, rekan pembaca bisa menawarkan cara lain, misalnya rapat kerja melalui video call atau conference call.
Dari ketiga cara di atas, terkadang kita memang harus tetap datang ke rapat kerja tersebut, mungkin saja karena satu dan lain hal. Namun dengan mencoba menerapkan 3 poin tersebut, setidaknya kita telah membangun kesan bahwa membuat janji dengan kita tidaklah mudah dan tidak ada orang yang bisa sembarangan membuang-buang waktu kita untuk hal yang tidak terlalu penting. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table