Entrepreneurship
11 Cara Memiliki Pola Pikir untuk Berani Memulai Bisnis
By STUDiLMU Editor
Ada orang yang sangat berani untuk memulai bisnis dari modal yang sangat sedikit dengan keberanian yang luar biasa, namun ada juga orang yang merasa sangat gugup ketika harus memulai bisnis mereka. Bahkan, mencari-cari cara tentang bagaimana mereka bisa memiliki keberanian seperti pengusaha sukses lainnya. Disadari atau tidak, semua itu tergantung dari pola pikir kita loh! Jadi, kalau begitu kuncinya ada di dalam pola pikir yang kita miliki masing-masing. Website entrepreneur memberikan kita bocoran tentang 11 cara memiliki pola pikir untuk berani memulai bisnis. Penasaran ga? Berikut ini adalah penjelasan yang sudah kami kemas dengan bahasa yang ringan dan tentunya bermanfaat bagi rekan-rekan Career Advice. Yuk, simak penjelasannya bersama-sama.
1. Latih Diri dalam Memiliki Mental yang Kuat.
Cara paling pertama yang kami sarankan adalah melatih mental kita menjadi “mental baja”. Maksudnya, untuk berani memulai bisnis, kita perlu memiliki mental yang kuat dan tidak mudah menyerah. Kita harus memiliki mental dan pikiran bahwa apa yang kita miliki sekarang belumlah cukup dan apa yang sudah kita usahakan belum kita berikan semaksimal mungkin. Sehingga, pola pikir kita akan terus maju ke depan, menambah apa yang kurang, dan mengasah segala sesuatu yang belum maksimal.
Sebagai contoh, kita rela bekerja keras lebih lama daripada rekan-rekan kerja lainnya, karena kita tahu untuk mendapatkan kesuksesan kita perlu memberikan kinerja yang lebih dari yang lain. Selain itu, kita juga tidak malu mencari penghasilan tambahan dengan berjualan camilan ringan di kantor, atau membuka bisnis online disamping bekerja di kantor. Semuanya dilakukan demi mendapatkan sesuatu yang lebih dan menjadi lebih sukses.
2. Selalu Menjaga Pikiran yang Positif.
Kita tidak pernah bisa memilih bakat apa yang akan Tuhan berikan kepada kita sejak lahir, namun kita bisa memilih sikap yang akan kita ambil dari setiap masalah yang datang. Dan, sikap itulah yang membuat kita lebih unggul daripada orang-orang di sekitar kita. Bagaimana cara memiliki pola pikir yang baik untuk memulai bisnis? Hal yang paling signifikan adalah ketika rekan pembaca sedang dalam keadaan yang bokek parah, baru saja terkena PHK atau mengalami kebangkrutan dari bisnis sebelumnya, maka satu hal yang perlu rekan pembaca lakukan adalah BANGKIT. Pola pikir yang positif akan selalu membawa kita dalam ketahanan yang kuat meskipun mengalami kegagalan berkali-kali. Dengan begitu, kita tidak akan takut untuk memulai bisnis.
3. Menetapkan Tujuan Bisnis Kita.
Memulai bisnis tanpa tujuan yang pasti hanya akan membuang-buang waktu, tenaga dan modal yang kita miliki. Jadi sebelum kita memulai bisnis, kita perlu memiliki pola pikir yang berorientasi pada tujuan. Tujuan bisnis yang kita rancang harus bisa terukur, teridentifikasi, realistis, dan spesifik.
4. Membuat Persiapan yang Matang.
Ketika kesempatan emas bertemu dengan persiapan yang matang, maka hasilnya akan “WOW”! Pola pikir yang baik untuk memulai bisnis akan mengajak pikiran dan raga kita untuk mempersiapkan segala hal dengan matang. Misalnya, berusaha mencari koneksi baru untuk menjadi penanam modal bisnis kita, menabung untuk modal bisnis, belajar teknologi lebih dalam untuk mempermudah jalannya bisnis, dan lain sebagainya.
5. Integritas yang Tinggi adalah Kunci!
Ibarat kata kalau generasi milenial bilang, “Integritas adalah koentji”, yang artinya integritas atau kejujuran yang kita miliki akan membawa kita kepada setiap kesuksesan yang kita inginkan. Apalagi kalau hanya ingin memulai bisnis dan memiliki bisnis yang sukses, wah dijamin bisa deh!
Sayangnya, tidak semua orang menjaga integritas mereka. Sebagian orang akan menyalahgunakan integritas mereka selagi ada kesempatan.
Studi yang dilakukan oleh Forum Corporation di Boston telah mempelajari 341 tenaga penjualan dari 11 perusahaan yang berbeda-beda di lima industri. Pada studi ini, mereka bertujuan untuk mencari alasan utama yang membedakan kinerja karyawan yang unggul dengan karyawan yang biasa-biasa saja performanya.
Ternyata hasil penelitian menunjukkan bahwa para karyawan unggul akan selalu menjaga integritas mereka di dalam kondisi apapun. Nah, integritas yang baik akan menjadi modal utama bagi para pebisnis dan pengusaha dalam memasarkan produk mereka.
6. Tetap Menjaga Reputasi Diri dengan Baik.
Meskipun kita anak Sultan sekalipun, jika kita tidak bisa menjaga reputasi diri, maka orang-orang akan memandang kita sebelah mata. Lalai dalam menjaga reputasi diri akan menjadi bumerang bagi bisnis yang akan kita dirikan. Sebagai contoh, seorang calon pebisnis pernah terjerat kasus narkoba pada dua tahun yang lalu, namanya menjadi sangat jelek di kalangan masyarakat. Tahun ini, dia berencana untuk membuat bisnis Apotek dekat rumahnya. Kira-kira apa yang akan dipikirkan oleh orang lain terhadap bisnisnya? Kemungkinan besar, orang-orang yang tahu sejarah reputasinya akan ragu membeli obat-obatan di Apoteknya, karena takut terkontaminasi dengan narkoba yang bisa saja dia jual kembali.
7. Menjadi Otentik Itu Menyenangkan!
Jangan pernah berusaha untuk menjadi seperti orang lain, karena itu hanya akan menyusahkan kita. Di dalam bisnis, penting untuk menjadi diri sendiri dan bangga dengan apa yang kita hasilkan. Membandingkan produk kita dengan produk para kompetitor memang baik, ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan bisa bersaing dengan produk-produk dari kompetitor lainnya. Namun, menyamakan produk kita dengan semirip mungkin hanya akan membuat calon pelanggan malas melihatnya.
8. Bersikap Berwibawa dalam Menghadapi Segala Tantangan Bisnis.
Seringkali kita merasa minder di awal ketika ingin memulai bisnis. Apa yang membuat kita merasa minder? Kita terlalu takut untuk bersaing, kita merasa bahwa sudah banyak produk dari para kompetitor yang jauh lebih hebat dari produk kita, sehingga mustahil untuk bersaing dengan mereka. Tidak hanya itu, kita terlalu takut mendengar celotehan orang-orang yang meremehkan rencana bisnis kita. Untuk itu, kita perlu berwibawa dalam menghadapi setiap tantangan bisnis yang ada.
9. Memiliki Pelayanan Pelanggan yang Unggul.
Sebuah bisnis tidak akan bisa tercipta tanpa kehadiran para pelanggan yang memerlukannya. Itulah mengapa pelanggan selalu dikategorikan sebagai Raja dan Ratu, karena tanpa kehadiran mereka bisnis kita tidak akan berjalan. Apabila kita menganggap bahwa produk kompetitor terlalu sulit dikalahkan dalam konteks kualitasnya, maka kita harus bisa menyaingi mereka dalam pelayanan pelanggan yang unggul. Jika kita memiliki pelayanan pelanggan yang unggul, maka kita akan semakin mengerti bagaimana cara untuk meningkatkan kualitas produk kita.
10. Sedikit Berbicara dan Banyak Mendengarkan akan Jauh Lebih Baik.
Sebelum memulai bisnis, kita perlu mengembangkan pola pikir yang matang bahwa lebih banyak mendengarkan karyawan dan para pelanggan adalah hal yang lebih penting, daripada banyak bicara dalam mempromosikan produk, namun kita tidak pernah mau mendengarkan keluh kesah pelanggan secara langsung.
11. Selalu Merasa “Haus” untuk Selalu Mengembangkan Diri.
Bahkan para pebisnis unggul sekalipun tetap akan menanamkan pola pikir untuk selalu mengembangkan diri menjadi lebih baik dari sebelumnya. Manusia itu harus selalu tumbuh dan maju ke depan, bukan mengalami kemunduran. Jika kita ingin memiliki bisnis yang sukses dan maju, maka kita juga harus selalu meningkatkan kualitas diri.
Nah 11 cara di atas perlu kita miliki ya, rekan-rekan Career Advice. Semoga dengan menerapkan cara-cara di atas, kita bisa memulai bisnis dengan sigap dan berani. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table