×
STUDILMU Career Advice - Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
Productivity

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

STUDILMU Users By STUDiLMU Editor

Overthinking atau berpikir berlebihan sering kali menjadi tantangan tersendiri dalam menjalani kehidupan modern. Alih-alih membantu menyelesaikan masalah, overthinking justru membawa kita pada lingkaran pikiran yang berulang, cemas, bahkan kelelahan mental. Fenomena ini tidak hanya mengganggu kesehatan mental, tetapi juga merusak produktivitas harian. Jika Anda pernah merasa terjebak dalam pikiran yang terus-menerus memutar ulang suatu masalah tanpa solusi, Anda tidak sendirian.

Survei yang dilakukan oleh Health Collaborative Center (HCC) mengungkapkan bahwa banyak orang Indonesia menjadikan kesehatan mental sebagai prioritas di tahun 2024. Salah satu fokus utama mereka adalah menghindari kebiasaan overthinking dan keluar dari lingkungan "toksik" yang dapat memperburuk kesehatan mental. Dalam survei tersebut, sebanyak 70% responden perempuan mengaku termotivasi untuk mengurangi stres demi menjalani hidup yang lebih sehat dan produktif.

Namun, apa sebenarnya overthinking itu? Mengapa kita sering terjebak dalam kebiasaan ini? Dan yang terpenting, bagaimana cara mengatasinya agar tetap produktif?

Apa itu Overthinking?
Overthinking adalah proses kognitif di mana seseorang terjebak dalam siklus pikiran yang berulang dan sering kali tidak produktif. Ketimbang fokus pada solusi, pikiran justru tertuju pada kemungkinan terburuk, skenario hipotetis, atau kesalahan masa lalu. Overthinking terbagi menjadi dua jenis utama:

1. Perenungan (Rumination): Jenis ini berfokus pada penyesalan masa lalu. Seseorang terus-menerus memutar ulang kejadian yang sudah berlalu, menganalisis tindakan mereka, serta merasa terjebak dalam kenangan tersebut. Ini sering dikaitkan dengan depresi karena menciptakan siklus pemikiran negatif.
2. Kekhawatiran (Worry): Jenis ini berpusat pada kemungkinan masa depan. Pikiran seperti "bagaimana jika" menjadi dominan, mendorong seseorang untuk mempersiapkan segala skenario negatif, bahkan yang kecil kemungkinannya terjadi. Kekhawatiran semacam ini sering dikaitkan dengan kecemasan.

Halaman Sebelumnya 1234

Featured Career Advice