Innovation
3 Langkah Membuat Konten Video di Media Sosial yang Keren
By STUDiLMU Editor
Nongkrong di kafe, buka video di YouTube. Di dalam kereta, nonton video lewat IGTV. Saat istirahat di kantor, buka video tips di LinkedIn. Yap! semuanya tentang video, video dan video. Media sosial menawarkan berbagai macam video yang bisa kita akses untuk mendapatkan informasi-informasi penting, menambah wawasan melalui kursus online, kiat-kiat penting melalui video tips atau video tutorial, bahkan video singkat lucu yang menghibur para penontonnya.
Hebatnya lagi, sudah banyak orang-orang yang berubah menjadi miliarder dan orang sukses karena mereka telah berhasil membuat konten-konten video yang sangat menarik perhatian para pengikutnya di media sosial. Wah, mengapa bisa begitu ya? Menurut data yang kami miliki, hampir semua dari penduduk di dunia, minimalnya menonton satu video setiap harinya.
Ini menandakan bahwa di era digital seperti sekarang ini, kita lebih memilih untuk menonton video dalam upaya mendapatkan informasi berita, wawasan, bahkan hiburan. Awalnya, konten video di media sosial terkenal dari channel YouTube saja. Sampai akhirnya, Facebook, Instagram, LinkedIn, Twitter dan media sosial lainnya juga membuat fitur yang membuat konten video semakin nyaman untuk ditonton para penggunanya.
Konten video membuat pembicara dan penontonnya seakan-akan sedang berkomunikasi secara langsung dan nyata. Walaupun video masih masuk ke dalam kategori komunikasi satu arah, namun video memiliki tempat yang sangat ‘spesial’ dan menarik bagi para penontonnya.
Sebelumnya, pembuatan video dikenal sebagai bentuk media yang mahal dalam pembuatannya. Diperlukan kamera yang bagus, tripod, microphone, lampu pencahayaan yang baik, dan perangkat-perangkat lainnya dengan harga yang cukup mahal. Namun, sepertinya semua itu sudah tidak berlaku lagi deh.
Nyatanya, banyak video-video keren yang berkualitas tinggi dan hanya dihasilkan dari ponsel pintar saja, tanpa bantuan perangkat-perangkat pendukung lain yang mahal.
Pada artikel ini, kita tidak akan membahas tentang video iklan, video film atau jenis video lainnya. Namun kita akan membahas tentang video sosial, yang mana video ini dibuat khusus untuk diunggah di media sosial. Biasanya, video sosial juga memiliki ukuran yang berbeda dengan video-video lainnya. Mengapa? Karena kita perlu membuat video sosial menjadi video yang singkat, to the point, dan menarik untuk dilihat.
Untuk menarik perhatian banyak audiens dari video sosial kita, diperlukan pemahaman yang baik dalam membuat konten video yang akan diunggah di media sosial. Bagaimana caranya? Berikut adalah 3 langkah dalam membuat konten video yang menarik di media sosial.
1. Memahami Keinginan Audiens dengan Sangat Baik.
Dalam hidup, kita tidak akan pernah bisa untuk membahagiakan dan memuaskan semua orang. Itulah mengapa di dalam bisnis, kita perlu memiliki target yang spesifik. Begitu juga ketika kita ingin membuat konten video di media sosial. Jauh sebelum kita membuat konten video, kita perlu menargetkan audiens yang kita inginkan untuk menjadi penonton video-video kita nantinya.
Apakah target audiens kita adalah para ibu muda? Para remaja? Atau, para eksekutif muda? Ketika kita sudah menargetkan audiens secara pasti, barulah kita bisa beralih ke pemikiran lainnya. Kita perlu memastikan bahwa konten-konten video yang kita buat benar-benar terlihat jelas, menarik dan tentunya tidak membingungkan.
Dengan melakukan hal ini, ketika kita ingin memasukkan sebuah informasi ke dalam video kita, kita akan menyertakannya sesuai dengan ketertarikan yang dimiliki target audiens kita. Misalnya, para ibu muda sangat suka dengan konten video yang terdiri dari resep masakan yang lezat dan sederhana.
Nah, akankah sangat aneh jika konten resep makanan dimasukkan ke dalam video kita yang menargetkan anak kecil sebagai target audiensnya. Seharusnya jika target audiens kita adalah anak kecil, maka tips video game akan lebih cocok untuk kategori audiens tersebut.
Jadi, sudah jelas kan mengapa kita perlu memahami keinginan audiens ketika membuat konten video di media sosial.
2. Memahami Sarana Media Sosial yang Digunakan.
Setiap media sosial pastinya memiliki kepopulerannya masing-masing, sehingga kita bisa mengidentifikasi setiap audiens yang menggunakan media sosial. Misalnya, kebanyakan orang yang memilih Pinterest adalah para pengguna media sosial yang sedang mencari ide-ide untuk suatu hal. Atau, mereka yang lebih menyukai LinkedIn adalah kebanyakan para eksekutif muda yang menyukai informasi tentang bisnis dan segala hal yang penuh dengan keprofesionalitasan.
Dengan kata lain, setiap orang menggunakan media sosial yang berbeda dengan alasan yang berbeda-beda juga. Ini menandakan bahwa satu video yang sama, yang kita unggah ke berbagai media sosial akan mendapatkan respon yang berbeda-beda. Sebagai contoh, saya sangat suka membuat konten video tentang ‘cara memasak masakan tradisional’.
Nah ketika kita mengunggah video ini ke dalam Facebook dan LinkedIn, kemungkinan besar video tersebut akan mendapatkan respon yang berbeda satu sama lain, meskipun video yang diunggah adalah video yang sama.
Tidak semua pengikut kita di LinkedIn menyukai video tentang ‘cara memasak masakan tradisional’, sehingga ‘likes’ dan komentar yang diberikan juga sangat sedikit.
Di sisi lain, mungkin pengikut kita di Facebook sangat suka dengan konten-konten video yang berkaitan dengan resep makanan. Sehingga, likes, komentarnya sangat banyak. Bahkan, tidak sedikit pengikut kita yang membagikan video tersebut kepada temannya yang lain.
Intinya, agar bisa membuat video konten yang menarik dan keren di media sosial, kita perlu memahami bahwa setiap sarana media sosial memiliki audiens dengan ketertarikannya masing-masing.
3. Memahami Cara Mengikat Keterlibatan Audiens.
Setelah memahami keinginan audiens kita dan memahami setiap media sosial yang ada, kita juga perlu memahami cara mengikat keterlibatan para audiens kita terhadap video-video yang kita unggah di media sosial.
Poin ketiga ini sangatlah penting karena tanpa keterlibatan dari para audiens, segala video yang kita posting di media sosial akan sia-sia begitu saja. Audiens (penonton) adalah orang-orang yang sangat penting untuk kita jaga ketertarikannya. Tanpa mereka, kreativitas kita akan terhambat dalam membuat konten-konten video, karena tidak ada reaksi dari para audiens terhadap video-video kita.
Setelah membaca 3 langkah di atas, apakah rekan-rekan pembaca sudah siap untuk membuat konten-konten menarik pada video? Yuk, segera membuat konten-konten keren dan unggah video kita di media sosial. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table