Happiness
3 Pikiran Negatif yang Menghambat Kebahagiaan dalam Karier
By STUDiLMU Editor
Kebahagiaan adalah salah satu topik yang paling sering diperbincangkan dan dipikirkan oleh banyak orang. Setiap orang berlomba-lomba untuk meraih kebahagiaan di dalam kehidupan mereka dan sebisa mungkin selalu merasa bahagia setiap harinya.
Beberapa minggu yang lalu, saya berjumpa dengan sahabat terbaik saya. Dengan sahabat saya ini, saya sama sekali tidak bisa menutupi apapun. Segala keluhan, kesedihan, atau masalah apapun yang sedang saya rasakan, pasti akan saya ceritakan kepada dirinya. Ketika kami sedang minum kopi bersama-sama, sahabat saya menanyakan satu pertanyaan yang membuat saya terdiam sejenak dan berpikir secara dalam. Dia bertanya “Apakah kamu merasa bahagia?” What! Sontak saya terpaku dan cukup bingung untuk menjawabnya. Jujur saja, akhir-akhir ini saya memang sedang tidak merasa bahagia, terutama pada karier saya.
Ada begitu banyak pertanyaan dan pikiran-pikiran negatif yang menghantui pemikiran saya, sehingga saya dapat menyimpulkan satu hal “saya merasa kurang bahagia”. Pada akhirnya saya mencoba untuk menjelaskan secara singkat kepadanya tentang apa yang ada di dalam hati dan pikiran saya akhir-akhir ini, harus saya akui bahwa semua pikiran negatif ini sangat mengganggu batin saya. Di perjalanan pulang, saya kembali merenung dan berpikir “Apakah saya benar-benar tidak merasa bahagia?”. Ketika saya sampai di rumah, saya berpikir lebih dalam lagi. Kalau saya memang merasa tidak bahagia, kira-kira apa alasannya? Sedangkan, saya memiliki pekerjaan yang baik, karier yang cukup bagus, dan semua orang di sekitar saya sangat menginginkan posisi saya saat ini. Lalu, apa yang membuat saya tidak bahagia?
Setelah beberapa kali melakukan refleksi diri, akhirnya saya menyadari sesuatu bahwa “Sebenarnya, saya merasa bahagia dalam karier saya, namun seringkali saya tidak membiarkan diri saya untuk merasa bahagia. Jadi, sekarang masalahnya ada pada siapa? Karier yang saya miliki atau diri saya sendiri? Yap! jawabannya adalah diri sendiri. Kita adalah aktor utama yang tidak membiarkan rasa bahagia itu hadir. Bahkan, kita menjadikan alasan “karier” sebagai tameng bahwa karier kita lah yang membuat kita menjadi sengsara sampai saat ini. Selain itu, penyebab utama yang membuat kita menjadi seperti ini yaitu, pikiran-pikiran negatif yang sering menghinggapi pemikiran kita.
Menurut website themuse, ada 3 pikiran negatif utama yang perlu kita hapus di dalam pemikiran kita. Mengapa? Karena beberapa pikiran negatif tersebut hanya akan menghambat kebahagiaan kita dalam karier. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
1. “Kalau saja saya bisa __, pasti saya akan merasa sangat bahagia”.
Ini adalah pikiran negatif pertama yang sering kita miliki. Kesuksesan atau pencapaian sebuah karier yang kita inginkan menjadi patokan dari kebahagian karier yang kita miliki sekarang. Kenyataannya, kebahagiaan bukanlah sebuah tujuan, yang mana jika kita sudah berhasil meraih tujuan tersebut, rasa bahagia akan selalu ada bersama kita sampai seumur hidup.
No! tentu saja bukan. Mengapa? Ada dua alasan mengapa kita tidak bisa menjadikan kebahagiaan sebagai tujuan akhir karier kita. Pertama, jika kita pernah berpikir seperti, “kalau saja saya bisa menjadi seorang direktur perusahaan, pasti saya akan merasa sangat berbahagia”. Ups! Nyatanya ketika kita sudah berhasil menjadi seorang direktur ternama, pasti akan ada hambatan dan tantangan lain yang datang ke dalam kehidupan kita dan mengganggu kebahagiaan kita. Jadi, kita memang tidak bisa menjadikan kebahagiaan sebagai tujuan akhir, terutama di dalam karier.
Alasan kedua, kita tidak memiliki cara apapun untuk bisa menjamin bahwa kita akan merasa bahagia ketika semua tujuan karier yang diinginkan tercapai. Akan tetapi, bukan berarti kita dilarang untuk berangan-angan atau memiliki tujuan karier, namun akankah lebih baik jika kita tidak memasukkan elemen kebahagiaan sebagai embel-embel dari pencapaian karier kita.
2. “Orang-orang yang Berbahagia dalam Karier akan Merasakan Kebahagiaan Sepanjang Masa”.
Apakah rekan-rekan Career Advice ada yang pernah berpikir seperti ini? Jika ya, kami menyarankan rekan-rekan pembaca untuk menyudahi pikiran negatif ini. Pada kenyataannya, tidak akan ada kehidupan yang menawarkan 100% kebahagiaan secara terus-menerus. Rasa sedih dan bahagia akan datang silih berganti.
Mungkin kita terlalu berharap bahwa ketenangan dan kebahagiaan yang kita rasakan di tempat kerja akan selalu stabil, sehingga ketika kita merasakan sesuatu yang mengganjal atau membuat kita merasa takut, kita mulai mengasumsikan diri bahwa “saya tidak merasa bahagia lagi di kantor”.
Sebagai contoh, pada umumnya kita sangat mencintai pekerjaan kita saat ini, namun ketika hari senin sudah semakin dekat dan akhir pekan akan segera berakhir, kita mulai merasa takut dan gundah. Kita mulai membayangkan bagaimana macetnya perjalanan ke kantor esok pagi dan betapa ribetnya rapat kerja bersama klien di hari senin, dan berbagai pikiran negatif lainnya.
Intinya, mungkin kita sangat mencintai pekerjaan dan karier kita saat ini, namun hal-hal kecil yang sering mengganggu seringkali menjadi alasan palsu bahwa kita tidak lagi merasa bahagia di tempat kerja. Pastikan kita semua menghapus pikiran negatif ini ya, rekan-rekan. Tanamkan di dalam diri bahwa “saya sangat senang dan bahagia untuk melakukan pekerjaan ini, dan jika ada hal-hal kecil yang mengganggu, maka itu tidak akan menghilangkan kebahagiaan saya”.
3. “Sepertinya Pekerjaan yang Dia Miliki Jauh Lebih Baik dari Pekerjaan Saya”.
Pikiran negatif yang ketiga ini juga menjadi salah satu pemikiran yang sering dimiliki banyak orang. Apabila rekan-rekan Career Advice sudah membaca beberapa artikel kami sebelumnya yang ada di dalam kategori “Happiness”, rekan pembaca pasti sudah tahu bahwa sikap membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain adalah satu sikap yang harus dihindari oleh kita semua. Nyatanya, bukan hanya sikapnya yang harus kita jauhi, namun pemikiran untuk membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain juga harus kita padamkan secara total.
Sikap dan pikiran negatif ini hanya akan membuat diri kita menjadi rendah, padahal belum tentu orang lain juga menganggap hal yang sama seperti kita. Mereka yang pekerjaan dan kariernya sangat kita agung-agungkan bisa saja berpikir bahwa pekerjaan kita jauh lebih enak dan menyenangkan dibandingkan dirinya. Tidak ada yang pernah tahu isi hati seseorang dengan lebih dalam kan?
Untuk bisa mendapatkan kebahagiaan di dalam karier, rekan-rekan pembaca perlu menghancurkan 3 pikiran negatif tersebut. Kebahagiaan bukanlah sebuah tujuan akhir, kebahagiaan tidak akan datang dan tinggal setiap waktu dan kebahagiaan juga tidak ditentukan oleh siapa pemiliknya. Setiap orang di dunia ini berhak untuk merasa bahagia, dan rasa bahagia itu ada di dalam diri kita sendiri. Jadi selamat berbahagia ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table