Self Improvement
5 Alasan Kerja Part Time Lebih Baik
By STUDiLMU Editor
Pengertian Kerja Part Time
Kerja part time atau paruh waktu adalah bekerja di suatu tempat kerja, organisasi atau perusahaan, dimana waktu yang dihabiskan untuk bekerja tidak lebih lama dibandingkan kerja penuh waktu atau full time. Misalnya, ketika karyawan full time bekerja selama 40 jam per minggu, para karyawan part time bekerja kurang dari 40 jam per minggu. Contohnya, satu karyawan part time tidak akan bekerja selama 8-9 jam per hari, akan tetapi hanya 3-5 jam per hari. Oleh karena itu, para karyawan part time hanya bekerja selama 15 – 25 jam per minggu-nya.
Meskipun jumlah waktu kerjanya berbeda dengan karyawan full time, semua itu tergantung dengan jenis profesinya masing-masing. Dalam hal ini, jika profesi yang dimiliki karyawan part time tersebut memang mengharuskan dirinya untuk bekerja sampai malam hari, maka bisa jadi karyawan tersebut harus bekerja lebih dari 5 jam per hari.
Mengapa Kerja Part Time Jauh Lebih Baik untuk Sebagian Orang?
Sebagian orang memang jauh lebih cocok untuk bekerja secara part time atau paruh waktu. Tentunya, pilihan ini dipilih karena beberapa alasan yang valid. Misalnya, seseorang merasa sangat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan full time. Apalagi mencari pekerjaan di zaman sekarang sangatlah sulit, kompetisi semakin ketat dan keterampilan yang diminta semakin beragam.
Ada lagi yang beralasan karena mereka tidak punya pilihan lain selain kerja part time. Yap! mungkin saja karena mereka memiliki prioritas lain yang juga tidak bisa ditinggalkan. Seperti, mengurus anak, mengelola bisnis sampingan, masih melanjutkan pendidikan dan lain sebagainya. Bahkan ada fakta mengatakan bahwa salah satu website yang menaungi pekerjaan part time melaporkan bahwa orang-orang lebih banyak tertarik dengan pekerjaan part time dibandingkan menjadi freelancer.
Hmm, kelihatannya menarik sekali ya pekerjaan part time ini. Berdasarkan data yang kami dapatkan dari fool dot com, ada 5 alasan utama yang sangat bagus untuk dipertimbangkan tentang mengapa kerja part time jauh lebih baik dan menyenangkan dibandingkan pekerjaan full time atau freelancer. Jadi, jika rekan pembaca sedang memilih antara tawaran pekerjaan full time atau part time, mungkin kelima alasan di bawah ini bisa menjadi bahan referensi rekan pembaca semua. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
1. Saya Masih Mengenyam Bangku Pendidikan.
Alasan pertama mengapa pekerjaan part time jauh lebih menggoda daripada pekerjaan jenis lainnya disebabkan karena kita masih duduk di bangku sekolah, misalnya kita masih kuliah dan sedang mengejar gelar D3, S1 atau mengejar gelar lainnya. Pilihan ini diambil karena rekan pembaca merasa tidak bisa mengorbankan waktu yang sudah ditetapkan untuk hadir ke dalam kelas, mengerjakan tugas kelompok, dan kewajiban-kewajiban lainnya yang sudah ditetapkan oleh pihak universitas.
Disisi lain, rekan pembaca sangat memerlukan pengalaman kerja dan penghasilan tambahan untuk membantu membiayai perkuliahan dan keperluan-keperluan pokok lainnya. Mengambil pekerjaan part time juga dirasa dapat mematangkan keterampilan bekerja kita, sebelum nanti saatnya kita akan lulus dan bekerja secara full time.
2. Saya Masih Merasa Tidak Yakin dengan Tujuan Karier.
“Kira-kira saya bagusnya bekerja menjadi tax consultant atau akuntan ya?” atau “Apakah saya lebih baik menjadi guru atau bekerja di perusahaan swasta, kira-kira mana yang lebih cocok ya untuk saya?” Setiap dari kita pasti pernah terjebak dengan pilihan karier. Bedanya, ada beberapa orang yang akhirnya sudah mantap dengan pilihan mereka dan sebagian yang lainnya masih terperangkap dengan pilihan yang ada di depan mata.
Jika kita merasa masih belum yakin dengan tujuan karier di masa depan, maka mencoba untuk bekerja part time adalah ide yang sangat cemerlang. Apabila rekan pembaca memiliki dua pilihan karier yang mungkin keduanya akan menjadi tujuan karier Anda, cobalah untuk bekerja part time di dalam dua bidang tersebut. Setelah mencoba bekerja part time di dalam dua bidang tersebut, rekan pembaca bisa mengambil kesimpulan dan keputusan terhadap bidang mana yang lebih disukai.
3. Saya Masih Tidak Ingin Menghabiskan Waktu Terlalu Banyak.
Alasan ketiga ini dapat mendukung pilihan pekerjaan part time sebagai pilihan yang bijak. Misalnya, saya adalah seorang ibu yang tetap harus merawat pasangan dan anak-anak, sehingga saya tidak ingin menghabiskan waktu yang terlalu lama di kantor. Contoh kedua, saya adalah seorang anak yang memiliki orang tua yang sangat memerlukan kehadiran saya untuk merawatnya, jadi saya tidak bisa meninggalkannya dalam waktu yang lama. Di satu sisi, penghasilan tetap diperlukan oleh semua orang, jadi bekerja part time adalah ide yang bijak dalam situasi ini. Tidak hanya itu, tetap melakukan pekerjaan selama beberapa jam dalam seminggu juga dapat memberikan manfaat kesehatan emosional yang positif untuk tubuh dan pikiran kita.
4. Saya Ingin Mempersiapkan Diri untuk Pekerjaan Full Time.
Bekerja secara part time atau paruh waktu juga bisa dijadikan sebagai “proses pemanasan” atau pelatihan diri sebelum akhirnya kita benar-benar menjadi karyawan penuh waktu. Bekerja part time bagus dijadikan sebagai proses pelatihan diri, khususnya ketika kita belum pernah memiliki pengalaman pekerjaan apapun. Selain itu, pengalaman kerja yang kita miliki setelah kerja part time akan sangat bermanfaat untuk dimasukkan ke dalam resume kerja kita.
5. Saya Sudah Hampir Pensiun.
Sebagian orang masih tetap memiliki semangat kerja yang begitu tinggi, meskipun mereka sudah lanjut usia dan hampir mendekati masa pensiun. Namun, sangatlah disayangkan jika keterampilan dan kemampuan yang mereka miliki tidak dikontribusikan lagi. Oleh karena itu, bekerja secara part time adalah solusi yang bagus untuk kondisi ini.
Itulah 5 alasan mengapa kerja part time dapat dijadikan pilihan yang sangat baik untuk mendapatkan pengalaman pekerjaan dan penghasilan yang tetap. Jadi, apakah rekan pembaca tertarik untuk kerja part time? Apapun pilihan yang rekan pembaca pilih, kami harap rekan pembaca tetap bersemangat dalam menjalani hari-hari Anda. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table