Leadership
Pemimpin yang Menginspirasi
By STUDiLMU Editor
Setelah membaca judul artikel di atas, kira-kira apa yang ada di dalam benak rekan-rekan Career Advice? Coba ditahan dulu ya jawabannya, sekarang mari kita lihat data yang dimiliki oleh IBM baru-baru ini. Mereka mengajukan pertanyaan penting kepada 1.700 CEO di 64 negara. Pertanyaan yang diajukan adalah “apa yang diinginkan oleh para eksekutif, pebisnis dan karyawan dari para pemimpin mereka?” jawaban dari pertanyaan ini akan dijawab di dalam artikel ini.
Ada tiga sifat kepemimpinan yang paling penting yaitu, kemampuan untuk berfokus secara intens pada kebutuhan pelanggan, kemampuan untuk berkolaborasi dengan seluruh anggota tim dan kemampuan untuk menginspirasi para karyawannya.
Untuk menjadi pemimpin yang hebat, mereka perlu menginspirasi semua orang, terutama anggota tim. Berdasarkan data umpan balik 360 ° yang dilakukan dari kurang lebih 50.000 pemimpin, hasilnya adalah sebuah kepemimpinan benar-benar memerlukan pemimpin yang menginspirasi. Jadi, jawaban dari pertanyaan di atas mengenai “apa yang diinginkan oleh para eksekutif, pebisnis dan karyawan dari para pemimpin mereka?” jawabannya adalah pemimpin yang dapat menginspirasi mereka untuk dapat memberikan kinerja yang baik di dalam dan di luar kantor. Jika hal ini bisa mereka dapatkan, karyawan bukan hanya mendapatkan seorang pemimpin yang luar biasa, namun juga pemimpin yang merangkap seperti pelatih profesional kita.
Faktanya, pemimpin yang dapat menginspirasi karyawannya, memiliki kemampuan untuk menciptakan tingkat keterlibatan dan komitmen yang tinggi pada setiap karyawannya. Inilah yang menjadi faktor pembeda antara pemimpin yang paling efektif dan pemimpin yang paling tidak efektif pada kepemimpinan mereka. Perbedaan antara kedua sifat pemimpin ini juga selalu menjadi hal yang paling sering dilihat oleh para karyawan atau pekerja dalam menilai kepemimpinan atasan mereka.
Banyak orang berlomba-lomba untuk dapat menjadi seorang pemimpin yang menginspirasi. Sayangnya, saat mereka ditantang untuk memberikan inspirasi di depan karyawan, mereka bersikap dingin dan kaku seperti patung yang tidak tahu harus berbuat apa dan kalimat apa yang harus diucapkan?
Lantas, apa yang perlu dilakukan oleh para pemimpin untuk dapat mengilhami karyawan mereka? Untuk menjawab pertanyaan ini, kami berusaha mencari jawaban yang valid dengan melakukan latihan rekayasa balik. Kami mengambil peserta dari database kami dan mulai mencari para pemimpin yang memiliki skor tertinggi pada kategori kompetensi "menginspirasi dan memotivasi untuk menghasilkan kinerja tinggi”. Setelah melakukan pencarian tersebut, kami berhasil mengumpulkan 1.000 pemimpin dengan skor tertinggi dan mulai menganalisis “kiat-kiat apa saja yang para pemimpin tersebut lakukan agar menjadi lebih unggul dari pemimpin lainnya yang tidak menginspirasi?” Hasilnya cukup mengejutkan. Ternyata para pemimpin ini adalah orang-orang yang berani untuk menerima segala umpan balik dan pendapat yang dikemukakan oleh para karyawan dan anggota tim lainnya. Tidak hanya itu, mereka benar-benar meluangkan waktu untuk membantu karyawan mereka menjadi orang-orang yang lebih inovatif. Ini adalah tindakan yang spesifik dan langkah yang nyata.
Realitanya, tidak semua pemimpin rela meluangkan waktu mereka untuk melakukan hal ini kepada karyawannya. Mereka ingin memiliki karyawan yang selalu termotivasi, inovatif dan kreatif. Namun, mereka tidak berusaha untuk menciptakannya.
Selain itu, para pemimpin yang menginspirasi juga pintar dan sangat mahir dalam membuat hubungan emosional dengan para karyawan mereka. Sebagai contoh, mereka sangat apik dalam merancang visi misi yang jelas. Ini membuat karyawan seperti memiliki harapan yang jelas dan pasti saat visi dan misi tersebut dipaparkan oleh pemimpin mereka dengan nada yang penuh semangat dan meyakinkan. Para pemimpin ini memiliki keahlian komunikasi yang sangat baik, sehingga mereka tidak segan untuk memberikan banyak waktu untuk berkomunikasi dengan para karyawan lebih dalam. Mereka selalu memberikan ‘angin segar’ dalam setiap situasi yang menyeramkan, mereka berhasil membuat karyawan yang patah arah menjadi seorang yang memiliki semangat yang berkobar-kobar. Inilah sebabnya mereka dianggap sebagai panutan yang efektif dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Bagaimana ya cara mereka melakukannya?
Dengan rasa penasaran yang sangat tinggi, akhirnya kami mengalihkan fokus kami dari pencarian jawaban “apa yang dilakukan para pemimpin yang menginspirasi?” ke pertanyaan lain yakni, “bagaimana cara para pemimpin tersebut melakukannya?”
Jawaban yang kami dapat adalah seorang pemimpin bisa menjadi seorang yang menginspirasi dengan cara yang berbeda-beda. Kita tidak bisa hanya menentukan satu atau dua cara agar menjadi pemimpin yang menginspirasi.
Setiap pemimpin pasti memiliki cara efektif mereka masing-masing. Misalnya, menjadi pemimpin yang menginspirasi dengan menjadi seorang yang visioner. Kebanyakan karyawan cenderung menyukai pemimpin yang visioner. Mereka merasa memiliki masa depan yang cerah bersama dengan para pemimpin yang seperti ini. Saat mereka melihat pemimpin yang visioner, mereka yakin bahwa pekerjaan mereka akan bertahan dalam jangka waktu yang lama, karena para pemimpin seperti ini tidak pernah kehabisan ide untuk terus memenuhi permintaan pasar.
Pada skenario lain, pemimpin yang menginspirasi mungkin akan mengadakan pertemuan rutin seminggu sekali. Mereka akan mengumpulkan para karyawannya dan berdiskusi dengan semua anggota tim untuk memberikan semangat dan kata-kata inspiratif agar semua karyawan menjadi lebih semangat dalam menghadapi segala tantangan kerja yang ada. Ada juga yang menyediakan waktu lebih untuk membantu karyawannya yang sedang menghadapi kesulitan. Mereka tidak membantu menyelesaikan masalah secara keseluruhan, namun membantu dalam memberikan panduan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dalam hal ini, hanya 12% yang mampu konsisten dalam menerapkan beberapa cara yang ada. Setiap pendekatan memiliki keefektifan yang sama.
Namun, data kami menunjukkan bahwa para pemimpin yang mampu menguasai beberapa pendekatan secara konsisten akan benar-benar meningkatkan keefektivitasannya.
Melihat dari fenomena ini, kita perlu belajar untuk menjadi pemimpin yang menginspirasi. Pertanyaan selanjutnya yang perlu kita analisis adalah “apakah para pemimpin tersebut bisa belajar menjadi lebih menginspirasi?” Untuk mendapatkan jawaban ini, kami melakukan studi lain yang terdiri dari 882 eksekutif dari data yang dikumpulkan selama tiga tahun terakhir. Para eksekutif ini dinilai melalui 16 kompetensi yang berbeda dan didorong untuk memfokuskan usaha mereka pada salah satu metode peningkatan yang mereka pilih. Bagaimana dengan hasilnya? Ada 310 pemimpin berhasil meningkatkan kemampuan inspiratif mereka dari 42% ke 70%. Inilah sisi positifnya, ketika para pemimpin menggunakan pendekatan yang tepat, mereka dapat belajar untuk menjadi lebih inspiratif.
Kesimpulannya, dengan kesadaran, umpan balik yang baik, dan rencana pengembangan, para pemimpin mampu meningkatkan kompetensi kepemimpinan menjadi lebih baik. Yap, itu dia langkah-langkah hebat yang dilakukan oleh para pemimpin untuk dapat terus menjadi pemimpin yang menginspirasi. Jadi, apakah rekan-rekan Career Advice ingin menjadi seorang pemimpin yang menginspirasi? Jika ya, yuk kita mulai terapkan hal-hal di atas.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table