Tidak Memiliki Waktu Coaching?
By Susanti Yahya
“Saya mengerti coaching memang penting, tetapi pekerjaan yang lainnya membuat saya tidak punya waktu untuk coaching.”
Nah! Ini kalimat keramat, nih. Hampir semua atasan pernah mengungkapkan kalimat senada. “Coaching dengan melibatkan anak buah dalam percakapan memakan waktu lebih lama ketimbang langsung memberikan solusi. Dan pekerjaan saya tentunya bukan hanya coaching. Masih banyak pekerjaan penting lainnya yang lebih membutuhkan waktu saya!”. Tenang, Anda tidak sendiri. Banyak pemimpin juga memiliki beban pekerjaan yang berat seperti Anda. Tapi, coba bayangkan seperti ini:
Kita tidak memiliki waktu untuk coaching. Apakah anak buah akan mampu bila tidak pernah kita coaching? Tentu kurang. Apabila anak buah kurang mampu, apakah kita akan memberikan trust kepada dia untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan penting? Belum tentu. Akibatnya? Banyak pekerjaan terpaksa kita lakukan sendiri, sehingga ujung-ujungnya kita akan semakin kekurangan waktu bahkan untuk diri kita sendiri.
Bayangkan apabila Anda mencoba untuk memprioritaskan waktu untuk coaching. Walaupun sepertinya waktu Anda sangat terbatas, tetapi Anda mencoba untuk memprioritaskannya di tengah kesibukan Anda. Ya, mungkin ada hari-hari dimana Anda terpaksa makan siang sambil coaching, atau ada hari-hari dimana Anda terpaksa menambah jam kerja Anda untuk lembur menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang lainnya karena Anda menyelipkan coaching di jam kerja Anda siangnya. Sekalipun sepertinya tiada waktu, tetapi bila kita hendak memprioritaskan sesuatu, pasti menjadi ada waktunya. Masih ingatkan pada saat kita pacaran? Walaupun kegiatan banyak tetapi sepertinya selalu ada waktu untuk bertemu sang pacar. Betul? Jadi, kemana prioritas Anda, di situlah waktu Anda akan mengalir.
Apabila kita memprioritaskan diri untuk coaching, maka anak buah kita tentunya akan lebih mampu. Apabila anak buah kita mampu, apakah kita akan percaya dengan dia? Tentu. Dengan demikian kita akan mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan lebih banyak kepadanya. Dan bila pekerjaan sudah dapat kita delegasikan, maka kita menjadi memiliki waktu untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang lebih strategis lagi. Karena itu, kalau pada awalnya kita tidak hendak memprioritaskan waktu untuk coaching, maka pada akhirnya ternyata kita justru akan kekurangan waktu, bahkan untuk diri sendiri. Tetapi mereka yang berani mencoba memprioritaskan waktu untuk coaching pada akhirnya justru akan dapat menikmati waktu lebih untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang lebih strategis dan mempersiapkan diri untuk jenjang yang lebih tinggi lagi dalam organisasi. Jadi sesungguhnya manfaat coaching bukan untuk orang lain, tetapi untuk diri kita sendiri.
Coaching yang dianalogikan dengan cara mengajar seorang bayi berjalan, karena manfaatnya untuk jangka panjang. Kemampuan itu memang dibutuhkan oleh organisasi dalam lingkungan persaingan usaha yang kian hari kian tinggi. Terhadap berbagai perubahan lingkungan usaha tersebut, coaching dianggap sebagai metode yang relatif fleksibel dan adaptif. Didasari fakta bahwa anak buahlah yang paling dekat dengan masalah di lapangan, maka solusi terbaik seyogyanya ditemukan oleh anak buah sendiri.
Dengan metode ‘menemukan sendiri’ solusinya, coaching juga dianggap sebagai metode yang memberdayakan anak buah. Hal ini tentu saja akan berdampak pada peningkatan rasa percaya diri dan tanggung jawab anak buah.
Dengan metode ‘menemukan sendiri’ solusinya, coaching juga dianggap sebagai metode yang memberdayakan anak buah.
Sejalan dengan itu, atasan menjadi semakin berkurang pekerjaannya untuk terus menuntun anak buah. Melalui coaching pula, atasan bisa secara tidak langsung melakukan kaderisasi terhadap anak buah. Hal ini menguntungkan bagi perusahaan – juga bagi dirinya – manakala suatu ketika perusahaan membutuhkannya untuk posisi yang lebih tinggi (promosi).
Yang terakhir, menurut hasil riset, coaching terbukti memiliki korelasi yang sangat positif dengan kinerja dan komitmen kerja karyawan. Masih menurut hasil riset, pengaruh adanya kompetensi coaching bersama dengan kompetensi mendorong kinerja orang lain, ternyata sangat tinggi pengaruhnya dalam meningkatkan efektivitas seorang pemimpin.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table